3 bulan sudah berlalu. Keadaan Kuroneko benar benar memprihatinkan. Awalnya Namjoon memutuskan untuk melakukan perawatan di Shanghai. Namun keadaan Kuroneko malah tambah memburuk, sehingga Namjoon memutuskan untuk membawa Kuroneko kembali, begitu juga dengan Hao Xuan yang masih koma.
Tubuh Kuroneko kian hari kian ringkih dan kurus. Binar cahaya dimatanya sudah benar benar hilang. Tak ada lagi suara ceria dan tawa manis di pagi hari. Tak ada lagi tingkah menggemaskan bak kucing. Hanya tersisa tangisan dan teriakan yang kian histeris tiap harinya.
Keadaan mental Kuroneko benar benar terganggu. Ia begitu ketakutan bila mendengar suara yang sedikit keras. Entah itu benda jatuh, pintu yang sedikit terbanting ataupun jendela yang terbuka oleh angin.
Hampir setiap hari Kuroneko menangis histeris. Mimpi buruk terus menghantui setiap malamnya. Kenangan buruk dan suara hiruk pikuk pada malam kejadian itu, masih terus terngiang ngiang dikepalanya.
Bagaimana di depan matanya sendiri ia melihat dengan jelas Hao Xuan yang tertembak dan Xie Lian yang memuntahkan darah usai tertembak dibagian jantung.
Hao Xuan sendiri masih koma. Meski bisa dibilang keadaannya sudah stabil, namun masih tak bisa diprediksi kapan ia akan bangun.
Xie Lian tak diketahui bagaimana kondisinya. Usai dibawa pergi oleh pria berpayung merah tersebut. Ia hilang tak meninggalkan jejak.
Sedangkan Chu Wanning dan Song Ji Yang, tubuh mereka tak bisa ditemukan di manapun. Meski sudah dicari di seluruh bagian gedung Wildfort. Tubuh mereka benar benar tak ditemukan.
Namjoon benar benar putus asa. Melihat keadaan putrinya yang jauh dari kata baik. Ketika di Shanghai, hampir setiap hari Kuroneko disuntikkan obat penenang.
Mo Ran yang mengetahui hal itu menyarankan agar Kuroneko dirawat di Jepang saja. Namjoon menyetujuinya dan mereka pulang ke Jepang. Ketika keluar dari bandara, Wartawan berbondong bondong ingin mendapatkan berita. Keadaan hiruk pikuk itu memicu kembali ketakutan Kuroneko akan suara ramai, sehingga Kuroneko menangis histeris.
Dengan segenap usaha, akhirnya mereka bisa keluar dari kepungan Wartawan dan akhirnya pulang ke rumah.
Mo Ran secara pribadi menawarkan diri untuk menjadi dokter pribadi Kuroneko. Dengan kondisi mental Kuroneko yang sekarang, Kuroneko akan sangat ketakutan untuk bertemu dengan orang asing.
Namjoon berusaha memberikan yang terbaik, agar bisa mengembalikan senyum Kuroneko. Mo Ran, sebagai satu satunya Gege yang tersisa. Berusaha mengalihkan perhatian Kuroneko dari kesedihannya.
Kuroneko awalnya begitu menolak kehadiran orang lain termasuk Namjoon ayahnya sendiri. Ia terus menangis sepanjang hari hingga kelelahan dan tertidur. Di tengah malam ia akan terbangun karena mimpi buruk. Kejadian itu terus berulang setiap harinya.
Terkadang Seokjin akan memeluk Kuroneko sambil membisikkan kata kata penenang hingga ia tertidur. Seokjin juga berusaha untuk membacakan banyak cerita dongeng.
Usaha Seokjin membuahkan hasil. Namun tidak begitu banyak. Mo Ran juga membawa HuaiSha dan Jiuge untuk menemani Kuroneko di kamar, agar tak kesepian.
Terkadang jika terdengar suara sirine mobil polisi atau ambulan, Kuroneko akan berteriak histeris. Ia juga akan menangis jika terbangun dan mendapati dirinya hanya sendirian di kamar.
Sekolah yang mengetahui keadaan Kuroneko, memberikan Kuroneko cuti sekolah untuk memulihkan dirinya. Teman teman Kuroneko juga sering datang untuk menghiburnya. Namun sepertinya tidak terlalu berhasil. Kuroneko hanya akan merespon dengan tersenyum kecil.
Mo Ran berusaha membuat suasana kamar Kuroneko senyaman dan semirip mungkin dengan kamarnya yang dulu. Sehingga Kuroneko tidak merasa terlalu jauh dari kehadiran Gege nya yang tak ada disini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Unpredictable - BTS (father) Utaite (Child)
HumorCerita kocak antara para utaite sebagai anak dari para anggota BTS Yang baca book ini diharapkan toleransi dan saling menghormati yah aku gak mau kalian war dibook ini, terima kasih Cast : - Utaite - BTS - Mo Dao Zu Shi / The Untamed - Heaven Offic...