Part 02

11 3 0
                                        

2|| Muel manja.

∆∆∆∆∆

Setiap orang mempunyai keberuntungan yang berbeda beda bukan? Entah Itu hal seperti apa. Banyak diluaran sana yang memiliki saudara namun tak sedekat ikatan hubungan mereka. Bahkan mungkin mereka saudaraan namun hubungan mereka layaknya musuh.

Dan Nelle merasa beruntung ia mempunyai sepupu yang seumuran dengannya. Ditambah hubungan mereka cukup dekat, meski hubungan mereka hanya sebatas sepupu tiri. Muel bisa menjadi sosok kakak maupun sahabat juga. Walaupun Muel terkadang suka membuatnya sebal, tapi Muel juga bisa di andalkan. Dalam apapun Itu.

"Quin~~" oke agaknya mode menyebalkan Muel sedang off, dan diganti dengan mode manja.

"Iya Kenapa? Mau ganggu lagi?" Sahut Nelle tajam. Saat ini Nelle sedang dikamarnya, dan entah kapan Muel si pemuda rupawan itu berada dirumahnya. Dan tiba tiba masuk ke kamarnya. Muel menggeleng lucu. Lalu menghampiri Nelle yang sedang sibuk dengan laptop nya. Entahlah sepertinya cewek itu sedang menonton film; drama korea.

"Quin, I want to confide on me" ucap Muel manja. Kali Ini cowok itu sudah berbaring disamping Nelle dan ingin meraih pinggang Nelle guna dipeluknya. Benar saja cewek itu sedang sibuk menonton drakor drakor kesukaannya. Jadi posisi mereka saat ini; Nelle yang berbaring balik sambil menonton film drakor dan Muel yang ada disampingnya sambil memeluk pinggangnya, menenggelamkan wajahnya dipinggang Nelle.

"Nanti dulu ah, gue lagi nonton Muel" jawab Nelle masih dengan fokus menatap laptop nya dengan mengemil. Muel mencebikkan bibirnya sebal lalu mengambil satu bungkus cemilan milik Nelle yang belum dibuka.

"Aish just wan to even"

"Ck kek cewek aja lu curhat curhatan. Yaudah sok atuh curhat gue dengerin" sahut Nelle pada akhirnya namun pandangan gadis itu tetap menatap lurus ke arah laptopnya.

"Jadi gini ya Quin, I'm in love with girl. Gue tu ada niat nembak dia--".

"Ya matilah goblok kalok lo tembak" Muel menjadi kesal tatkala Nelle memotong ucapannya, apalagi untuk sebuah kalimat yang sangat sangat tidak berguna!

"Ih serius Quin, gue tu ada niat an nembak dia. Tapi sayangnya hubungan gue ama dia itu rumit Quin, gimana dong? I'm afraid she refused. Soalnya alasan buat dia nolak gue juga banyak Quin" ucap Muel lesu.

"Jadi laki tu yang gantle El, kalok lu suka ma dia ya tembak tapi jangan sampai takut ditolak. You don't know what it will be like later. Daripada keburu diembat orang lain, nangis ntar lu" masih dengan pandangan lurus Nella menjawab. Muel semakin sebal ketika mendengar kata 'nangis lu' dari mulut Nelle.

"Masih bingung gue tu Quin"

"Bingung apalagi. Emangnya dia tu siapa sih? Sampek bisa bikin lu klepek klepek pusing gini"

"Pokoknya dia tu sekelas ma----"

"MUEL! NELLE! AYO TURUN! WAKTUNYA MAKAN MALAM SAYANG" suara teriakan bunda Nelle membuat ujaran Muel terpotong.

"Aish Tante ganggu ih" Sebal Muel sembari melepaskan pelukannya kepada Nelle.

"Udah udah, Ayo turun. Curhatnya lanjut nanti" ucap Nelle seraya menutup laptop nya. Kemudian ia beranjak diikuti Muel. Mereka berdua turun bersama ke ruang makan.

"Malam bunda"

"Malam Tante"

Sapa Nelle dan juga Muel kepada bunda Nelle, Maria.

Ma Cousin [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang