10 ▶ VANO TERTEKAN

19K 2.4K 710
                                    

Pokoknya ada typo, mohon dimaklumi wkwk.
Selamat membaca!
Sekadar pemberitahuan, cerita ini mengandung unsur dewasa. Jadi bagi kalian yang gak suka ada unsur ++ bisa skip cerita ini, soalnya udah tertera konten dewasa. Harap bijak dalam memilih bacaan:)

-Sudah direvisi 27 September 2021-

🌻

Satu bulan kemudian, sekarang pipi Vini sedikit berisi, usia kehamilannya memasuki bulan ketiga. Kemarin dia baru saja periksa ke dokter Fana, dan untung saja kondisi janinnya sehat.

Soal rencana Vini yang ingin berjualan sudah mulai berjalan sejak seminggu lalu, tentunya menuai ketidak setujuan dari kedua orang tua Vini maupun Vano. Tetapi, berkat keras kepala perempuan itu akhirnya terlaksana.

Vini mulai berjualan secara online, mulai dari hoodie, sweter, kaoa kaki, sampai tas wanita. Dia juga dibantu oleh Fely yang mempromosikan barang dagangannya.

“Alhamdulillah, hari ini orderan masuk 10 barang,” ucap Vini saat mengecek statistik penjualan.

Sore ini Vano yang sudah ada di rumah pun melihat Vini dengan senyuman, dia senang kalau Vini merasa nyaman dengan kegiatanya saat ini.

“Itu sistemnya, COD semua?” tanya Vano seraya duduk disebelah Vini, karena posisi Vini berada di sofa ruang tamu.

“Nggak. Soalnya yang order di luar daerah semua,”

Vano mengangguk paham. “Jangan terlalu capek,” kata Vano mengingatkan.

Vini terkekeh. “Siap pak bos!”

Lalu keheningan melanda mereka, Vini yang sibuk dengan gadgetnya sementara Vano dengan pikirannya.

“Kamu mau mangga?” entah angin dari mana tiba-tiba Vano bertanya begitu pada Vini.

Kening Vini mengerut bingung menatap sang suami. “Nggak mau, kenapa tiba-tiba nanya itu?”

“Biasanya kalo hamil ngidam mangga. Kok kamu enggak?” tanya Vano lagi, Vini tertawa pelan kemudian menaruh ponselnya.

“Gak semua yang lagi hamil ngidam mangga kak. Bahkan ada yang gak ngidam, beda-beda soalnya,” balas Vini menjelaskan.

“Terus kamu ngidam apa?” tanya Vano dengan polosnya, Vini menganga kenapa suaminya berbeda?

“Ya ampun kak Vano! Ngidam itu munculnya dadakan, dan gak setiap saat ngidamnya. Masa Vini harus ngidam terus, ntar kakak kerepotan,” cerocos Vini agak jengkel.

Vano terkekeh. “Gapapa, aku mau liat kamu ngidam,” kata Vano mulai bucin.

Vini berdecih. “Halah, giliran Vini minta aneh-aneh aja angkat tangan nanti! Omongan cowo itu gak bisa ditepati tau,” cercanya.

“Kalo mintanya yang buat aku bahagia, aku gak bakal angkat tangan,” ujar Vano.

“Contohnya?” tanya Vini sedikit curiga.

Vano menampilkan senyuman tipisnya, tapi bagi Vini itu senyuman maut.

“Jengukin anak kita,”

MINE! - TAMAT ( RE-PUBLISH) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang