Cerita ini banyak typonya. Selamat membaca semua! Ada bahasa kasar jangan ditiru yaa! Dan yang lupa ALUR harap baca ulang wkwk.
Sebelum baca spam komen dengan emotikon '😊' biar lebih adem pas liat kolom komentar hehe...
🌻
Butuh waktu 10 menitan untuk Vano mengantarkan perempuan yang nyaris saja dia tabrak, ke suatu tempat.
Perempuan itu turun dari motor, ketika Vano menghentikan motornya di depam lobby Hotel. Lalu menyerahkan jaket milik Vano, setelah itu Vano ikut turun dan mengajak perempuan tadi masuk.
Kenapa dia bawa aku ke sini? Batin perempuan itu.
Tiba di meja resepsionis Vano pun sedikit berbincang dengan sang resepsionis hotel tersebut, lalu menoleh pada perempuan yang dibawanya.
"KTP lo mana?" tanya Vano.
Perempuan tadi buru-buru memeriksa sling bag-nya, dan untungnya dia mendapatkan KTP miliknya.
"Ini," ucapnya seraya menyerahkan KTP tersebut pada Vano.
Vano menerima benda itu dan tidak sengaja membaca namanya, Haura Maharani. Selepas itu Vano langsung memberikan KTP milik perempuan tadi, alias Haura pada sang resepsionis.
"Baiklah, semuanya sudah didata. Ini kunci kamarnya," ucap mbak resepsionis.
"Thanks," kata Vano yang sudah mendapatkan kunci kamar hotel di sini.
Haura yang hanya membawa sling bag serta berpakaian baju tidur pun diam menunduk. Sampai suara Vano membuat dirinya mendongakkan kepala.
"Nih ambil," kata Vano.
Haura menatap bingung lelaki ini. "Buat aku?" Vano mengangguk malas.
"Lo bisa tinggal di sini beberapa hari. Selanjutnya terserah lo, dan soal biaya udah beres."
Hati Haura menghangat mendengar itu, jarang sekali ada lelaki sebaik Vano.
"Makasih banyak ya, aku gak tau harus bales perbuatan kamu dengan cara apa..." lirih Haura.
Vano mendengus malas. "Hmm,"
"Oh iya. Boleh tau gak, nama kamu siapa?" tanya Haura penasaran.
"Vano."
Senyum Haura terbit sangat kecil, tetapi hanya sebentar saja senyuman itu bertahan karena Haura teringat dengan lelaki yang sudah mengambil kehormatannya, secara paksa dan mengakibatkan Haura hamil sampai di usir dari rumah.
"Sekali lagi, maaf dan makasih ya Vano. Semoga kebaikan kamu dibalas dengan lebih banyak," ujar Haura benar-benar tulus.
Vano mengangguk kecil sebagai jawaban. "Jangan lupa minta pertanggungjawaban cowo yang udah ngebuat lo hamil," setelah mengatakan itu Vano pun pergi meninggalkan Haura yang termenung.
Gimana mau minta pertanggungjawaban? Aku aja gak tau siapa cowok brengsek itu. Batin Haura seraya menatap kepergian Vano.
🌻
"Kak Vano lamat amat sih," gumam Vini sembari mengintip halaman depan dari jendela kamarnya.
Jam menunjukkan pukul 11 malam, tetapi sang suami belum ada tanda-tanda untuk pulang. Dan berhasil membuat Vini khawatir bukan main, dan lagi Vano tidak memberi tahu akan pulang jam berapa.
KAMU SEDANG MEMBACA
MINE! - TAMAT ( RE-PUBLISH)
Romance[Romance, mature ] Follow dulu sebelum baca... Tahap revisi & unpublish sementara. Kehidupan Vano dengan Vini cukup berubah saat Vini, tengah mengandung sang buah hati. Bahkan bisa dibilang semakin dekat dan romantis. Tetapi, tidak semulus itu mere...