26 ▶ GAGAL?

11K 2.2K 1.3K
                                    

Cerita ini banyak typonya. Selamat membaca semua!

Please deh, buat yang  gak pernah komen karena bingung 'gatau komen apa'.  Mending kalian spam pake emot 💋 biar kolom komentar lebih menggoda wkwkw.

🌻

Setelah kegiatan di kampus selesai Vano segera beranjak dari kampus, namun tujuannya bukan ke rumah melainkan menuju suatu tempat.

Di perjalanan pikiran Vano berkelana ke mana-mana, mulai dari tugas kuliah, persiapan untuk LDK yang akan di laksanakan satu minggu lagi, dan masih banyak lagi.

Tidak butuh waktu lama akhirnya Vano tiba di salah satu gedung yang cukup tinggi, Emelda's Hotel.

Setelah menaruh motornya di tempat parkiran, Vano bergegas menuju dalam hotel dan beranjak ke meja resepsionis.

“Selamat siang. Dengan Emelda Hotel, ada yang bisa kami bantu?” sapa sang resepsionis pada Vano.

“Saya minta tolong panggilkan, customer atas nama Haura ke lobby. Bisa?” tanya Vano.

“Bisa mas. Nama lengkapnya Haura apa kalau boleh tau?”

Vano terdiam sesaat. “Lupa,” jawabnya dengan enteng.

Sang resepsionis tersenyum kecil. “Oh baiklah, tunggu sebentar biar saya carikan lalu menghubungi-nya,”

“Iya,” balas Vano kemudian mengeluarkan ponselnya untuk memberi kabar pada sang istri.

My lovely ndut

ndutt, aku ada urusan sbntr ya

Urusan apaa?

nanti aja aku ksh taunya, kamu mau dibeliin apa?

Ishh gituu. Eum..., gamau apa-apa

Oke

Hati-hati di jalan ya, love you ♥

u too ♥
Read

—————

Kira-kira seperti itulah gambaran isi chatting mereka, dan Vano sengaja mengganti nama kontak Vini dengan My lovely ndut. Karena baginya nama itu lucu dan menggemaskan seperti istrinya.

“Mas,” panggil sang resepsionis pada Vano, sontak Vano mengangkat kepalanya lalu menaruh ponselnya ke dalam saku celana.

“Gimana?” tanya Vano tanpa basa basi lagi.

“Ini kebetulan yang namanya Haura hanya satu. Haura Maharani, jadi sekarang saya akan menghubungi-nya,” ucapnya.

“Oke,” sahut Vano.

Beberapa menit resepsionis tersebut menghubungi Haura dan berbicara sebentar, setelah itu sambungan telepon terputus.

“Mas, customer atas nama Haura sedang ke sini. Mohon ditunggu,” ujarnya.

Vano hanya mengangguk sebagai jawaban, selepasnya lelaki itu duduk di salah satu kursi tunggu yang ada di dekat meja resepsionis.

MINE! - TAMAT ( RE-PUBLISH) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang