EPILOG

11.2K 1.8K 591
                                    

Gak berharap banyak, cuma mau vote sama komen banyak:) Biar semangat buat cerita Vares-nya.

SELAMAT MEMBACA SYGKU!!

Awas banyak tipooo

🌻

Beberapa bulan telah terlewati, Vini tinggal menunggu waktu lahiran keduanya selama beberapa hari lagi.

Kehamilan yang keduanya ini lebih menyiksa, karena berat badannya bertambah banyak lebih parah dari waktu hamil Vares.

Saat ini keluarga V, sedang diperjalanan menuju kebun binatang. Tentunya mereka ingin jalan-jalan sekaligus mengunjungi keluarga kalian para pembaca.

“Kak Vano, nanti pas nyampe Vini mau naik kuda gak apa-apa?”

Vano melirik sekilas ke arah istrinya, “Gak boleh. Kamu lagi hamil, nanti kalau jatuh terus ada apa-apa. Mau?” omel Vano.

“Ish, padahal lagi ngidam itu.” Sahut Vini, Vano tersenyum kecil.

“Naik aku aja,” kata Vano ambigu.

Vini mendelik malas. “Apaan sih!”

Jakun Vano naik turun karena tertawa, sementara Vini mendengkus malas kemudian menoleh ke kursi penumpang. Di mana ada Vares yang duduk di kursi khusus.

“De, jangan deket-deket sama ayah. Pikirannya jorok,” ucap Vini pada Vares.

“Jojo?” tanya Vares menatap polos sang bunda.

“Jo-rok,” ejak Vini membenarkan.

“Waktu itu anang. Sekarang jojo, besok siapa lagi?” celetuk Vano lalu tertawa sendiri.

Vini pun ikut tergelak, anak pertamanya memang selalu unik menyebut sesuatu.

Setelah melakukan perjalanan kurang lebih dua jam, akhirnya keluarga kecil itu tiba di kebun binatang. Taman Safari, sesudah melewati loket pembayaran mobil yang dikendarai Vano langsung masuk.

Vano melajukan mobilnya dengan kecepatan pelan, kaca mobil dibuka sedikit memperlihatkan beberapa hewan yang berkeliaran.

“Tu usa!” tunjuk Vares ketika melihat Rusa yang mendekat ke arah mobil mereka.

Vini pun mengeluarkan makanan yang dibelinya tadi. “Mamam!” kata Vares sangat semangat ketika si Rusa memakan sayur yang Vini sodorkan.

Vano tersenyum tipis melihat itu, “Mau punya Rusa?” tawar Vano pada sang anak.

Dengan cepat Vares menoleh ke arah sang ayah. “Usa? Au yah, au!” sahutnya mau.

Vini menghela napas malas. “Gak usah aneh-aneh,” ucapnya.

“Enggak sayang. Nawarin doang,” balas Vano.

“Yayah mah!” kesal Vares yang mengetahui jika Vano berbohong.

Vano tertawa pelan. “Nanti pelihara gajah aja,” ini lebih aneh lagi.

“Gak sekalian sama jerapah juga?” sinis Vini.

“Boleh kalau kamu mau,” balas Vano.

MINE! - TAMAT ( RE-PUBLISH) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang