14 ▶ SIAGA DUA

22.4K 2.4K 689
                                    

Banyak typo dicerita ini. Selamat membaca!!


Semulus-mulusnya kulit bayi, pasti ada saja nyamuk yang mencoba mendekat. Sama seperti hubungan, seromantis-romantisnya, pasti ada saja orang yang niat merusak.

- Sudah direvisi 29 September 2021-

🌻

Jarum jam di angka empat pagi, dua insan muda Vano dengan Vini masih terlelap dibalik balutan selimut yang menutupi tubuh naked keduanya.

Aktivitas semalam berakibat tanda kemerahan di area dada Vini semakin bertambah, bahkan bibir Vini cukup bengkak karena ulah Vano.

Vini menggeliat tak nyaman karena perutnya seperti ditekan, ia terbangun dan berusaha bangun ternyata lengan Vano melingkar diperutnya.

Perempuan itu menyingkirkan lengan sang suami, setelah itu terdiam beberapa saat sambil melihat kondisi sekitar. Pakaiannya dengan Vano tidak ada di kasur, Vini melirik ke arah dadanya.

Tsk! Ini sih ilangnya bakal lama,” decaknya.

Kemudian Vini menoleh ke arah Vano yang masih terlelap, wajahnya cemberut seketika. “Demi Kakak, anak kita jadi korbannya. Untung aja dia gak sawan!” gerutu Vini, tidak lama Vano menggeliat perlahan lelaki itu membuka kelopak matanya.

Vini segera memalingkan wajahnya, Vano pun bangun setelah itu dirinya malah bersender pada bahu sang istri.
“Berat tau!” kata Vini berusaha mendorong suaminya.

Vano malah memejamkan matanya kembali. “Ngantuk,” sahut Vano tidak nyambung.

“Ishh jangan nyender juga. Emang gak berat apa?” dengusnya.

Vano pun menuruti perintahnya Vini untuk tidak menyender di bahu sang istri. Lelaki tersebut menatap sayu Vini, lalu berujar. “Ayok lagi,”

Mendengar itu Vini menoleh dengan ekspresi kesal. “Gak! Pas tadi aja Kakak hampir keluar di dalem, kalo gak Vini ingetin!” balasnya.

Vano menyengir sekilas. “Ya udah sekarang mandi bareng aja,” kata Vano.

Decakan kesal keluar dari mulut Vini. “Gak ya! Mandi sendiri-sendiri aja, sekalian mandi wajib! Jangan nyari kesempatan terus deh,” sahut Vini.

“Hmm. Tapi cium dulu,” ujar Vano.

Vini menghela napas panjang lalu menatap datar suaminya itu. “Banyak mau banget sih?”

“Biarin. Banyak maunya sama kamu ini,” balas Vano.

“Terserah!” jengah Vini.

Vano terkekeh kemudian mengecup singkat kening Vini, lalu turun ke hidung baru bibir Vini. Ciuman itu diawalin dengan lumatan kecil dan pelan, sampai akhirnya posisi mereka saling berhadapan dan tubuh Vini berada di atas tubuh Vano.

Tidak lama Vini menyudahi kegiatan itu, sorot matanya menatap lelah Vano.

“Udah ya? Vini hausss,”

Vano tersenyum tipis. “Iya udah. Makasi,”

Cup

MINE! - TAMAT ( RE-PUBLISH) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang