Cerita ini banyak typonya. Selamat membaca!
Spam komen dulu pake emot 👄
MAKASIHHH, eh awas 🌚21+🌻
Pulang dari Pantai Vano serta Vini langsung menuju rumah, tidak mungkin pergi ke tempat lain lagi karena mereka sudah punya tanggung jawab alias Vares.
Tiba di rumah pasangan muda itu disambut tatapan selidik dari Fika, sambil geleng-geleng kepala Fika bertanya. “Telat satu jam kalian. Ke mana aja?”
Vini menyengir menatap sang mamah, sementara Vano tetap berdiri tegap dan menjawab. “Dari Pantai,” kata Vano santai.
Fika melotot. “Pantai?!” gertaknya.
“I-Iya mah. Maafin kita ya? Tadi macet, makanya lama...” ujar Vini.
Vano melirik sang istri, seingatnya tadi jalanan tidak macet.
“Oke mamah percaya. Lain kali kalau mau jalan berdua atau mau honeymoon lagi, tunggu Vares udah besar. Jangan masih bayi,” ceramah Fika kemudian pergi masuk ke kamar.
Vini bernapas lega. “Untung aja gak ngoceh banyak,”
Setelahnya Vini dan Vano beranjak masuk ke kamar mereka. Ternyata Vares sudah tidur di dalam ranjang bayi, ah anak mereka sangat tenang.
“Vini masih gak nyangka. Kalau kita udah punya anak, dan banyak banget kejadian yang terlewati,” ucapnya seraya menatap Vares.
Vano tersenyum tipis, lalu merangkul tubuh sang istri. “Aku lebih gak nyangka sama semua ini,” celetuk Vano, Vini menatap suaminya.
“Kenapa?” tanya Vini.
“Gapapa. Oh ya, sebentar lagi hari pernikahan kita yang kedua. Kamu mau apa?”
Ya ampun Vini baru ingat soal itu, sekitar tiga bulan lagi usia pernikahan mereka sudah dua tahun. Tidak terasa juga, apalagi dijalani bersama dengan orang yang dicintai.
“Vini sih pengen jalan-jalan berdua sama kak Vano. Tapi, kan Vares masih butuh Vini di usia segitu,” jawabnya.
“Mau sekalian program buat adiknya Vares?” tawar Vano jenaka.
Vini memalingkan wajahnya antara malu dan kesal. “Vares masih kecil! Dipikir pas ngelahirin itu gampang apa?” ketusnya.
Vano tertawa renyah. Lagi pula ucapannya tadi hanya bercanda, dia juga tidak tega melihat Vini melahirkan lagi.
“Ya udah tunggu Vares umur dua tahun. Kita program lagi, mau?” ajak Vano iseng.
Dengan kesal Vini memukul lengan Vano dan sedikit menjauh. “Gak mau! Buat aja sana sama guling!” selepas itu Vini pergi ke luar kamar, mungkin ingin ke kamar mandi.
“Maunya sama kamu sayangg...” rengek Vano yang diabaikan oleh Vini.
🌻
Waktu terus berlalu sampai Vares sudah bisa tengkurap sendiri. Anak pertama dari Vano dan Vini itu sudah berusia 5 bulan, dan tak terasa juga jika besok adalah hari pernikahan Vano Vini yang kedua.
Rencana pasangan tersebut tidak merayakan sesuatu yang besar seperti pesta. Paling hanya makan bersama keluarga besar, belum lagi Vera—kakak Vano sudah selesai sidang skripsi, dan tidak lama lagi akan kelulusan menjadi sarjana.
“Kak Vano...?” panggil Vini ketika dirinya tengah mengganti popok Vares di kamar.
“Apa?” sahut Vano yang ternyata sibuk dengan laptopnya, bukan masalah tugas kuliah melainkan kerjaan dikantor.
KAMU SEDANG MEMBACA
MINE! - TAMAT ( RE-PUBLISH)
Romance[Romance, mature ] Follow dulu sebelum baca... Tahap revisi & unpublish sementara. Kehidupan Vano dengan Vini cukup berubah saat Vini, tengah mengandung sang buah hati. Bahkan bisa dibilang semakin dekat dan romantis. Tetapi, tidak semulus itu mere...