20. Damai

504 76 69
                                    

Happy reading!

--JEKA--

Jeka dan Erick memasuki cafe yang akan menjadi pertemuan antara Erick dan inti Anushka. Setelah berbincang berdua mengenai apa yang terjadi sehingga Erick meminta maaf, keduanya lalu memutuskan untuk bertemu dengan inti Anushka. Erick sudah menceritakan semuanya, termasuk apa penyebab ia sering mencari masalah dengan Anushka. Jeka yang mendengar cerita Erick rasanya merasa bodoh karena pernah mengeluh dengan kehidupannya.

Jeka langsung mendudukan dirinya pada kursi yang ada di samping Juna. Ia memberi isyarat agar Erick ikut duduk. Inti Anushka memandang Jeka bingung. Mereka menatap Jeka dan Erick bergantian. Inti Anushka ada dua belas orang, yaitu; Juna, Jeka, Agus, Gino, Theo, Jimmy, Jey, Obin, Yonu, Bima, Tara, dan Kai.

"Kenapa ngajak ngumpul disini sama Erick?" Tanya Juna.

Jeka tidak menjawab, cowok itu mengode Erick agar ia saja yang menjelaskan.

Erick mengerti. Ia membasahi bibirnya sejenak sebelum berucap. "Gue minta maaf. Terutama buat Tara."

Sontak ucapannya itu disambut tatapan tak percaya dari mereka. Theo dan Bima bahkan sampai menegakan punggung mereka yang semula menyender di kursi.

Erick sebenarnya gugup. Namun ia berhasil menutupi kegugupannya dengan muka datarnya.

"Bentar, bentar.. ini lo nggak lagi mabok kan?" Tanya Gino setelah berhasil mengendalikan diri dari rasa terkejutnya.

"Gue sadar."

Agus dan Tara menatap lurus Erick. Mereka berdua mencari ketulusan dari bola mata Erick.

"Kenapa minta maaf?"

Erick menatap Agus. Ia menelan ludah melihat tatapan tajam itu. "Gue sadar selama ini salah udah nyari masalah sama kalian."

"Gue masih nggak paham. Kenapa tiba-tiba banget, anjir?!" Desah Jey.

Jimmy melirik Jey, lalu mengangguk pelan. "Setuju gue, kenapa tiba-tiba? Bikin kaget aja!"

"Gue masih nggak percaya." Sahut Yonu, ia menatap Erick penuh selidik.

"Dia beneran." Sahut Obin dari samping kanannya.

"Kok lo tau?"

"Lo lupa kalo nyokap gue psikolog? Gue pernah diajari beliau tentang gerakan manusia. Tinggal liat matanya. Kalo dia ngelirik kiri bawah berarti dia boong. Tapi dari tadi gue liat dia tegas banget minta maafnya, nggak ada keraguan di matanya, kelihatan tulus."

Yonu mengangguk mengerti. Lalu ia menatap Erick tepat di matanya. Benar, tidak ada keraguan sama sekali dan ia terlihat tulus.

"Bener juga kata lo." Bisiknya pada Obin.

"Jadi, lo mau buat perdamaian antara Alexis sama Anushka?" Setelah berdiam diri, akhirnya Juna membuka suara.

Erick mengangguk mantap. "Gue bener-bener minta maaf karena sering buat masalah sama kalian. Gue ada alasan kenapa ngelakuin itu."

"Kenapa?" Tanya Tara datar. Mata belo miliknya menatap Erick tanpa ekspresi.

"Gue minta maaf sa--"

JEKA✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang