Adit?

75 5 1
                                        

Selamat Idul Fitri bagi yang merayakan, mohon maaf lahir dan batin juga ya. Maafin Rya kalo Rya punya salah lewat tulisan atau kata-kata Rya. Mumpung masih lebaran, Rya minta maaf.

Maaf juga klo selama ini jadwalnya nggak tentu, Rya baru sempat nulis lagi soalnya. Hehehe...dilanjutin gih couple ini.

#####kakakngegasiloveyou

Tyan membaca lagi alamat yang tertulis di depannya. Otaknya meloading, seketika ia teringat kalau dia akan bertemu guru privat sebagai Adit. "Eum...kakak balik ke rumah aja mendingan, daripada harus ngajarin les murid kakak" ucapnya seakan mencari alasan agar dirinya tidak bertemu Rea sebagai Adit.

"Tunggu, tadi lo bilang kalau itu alamat rumah lo? beneran?" kening Rea berkerut.

"Eum...enggak" Tyan mengelak. Ia hanya belum siap menjelaskan kalau dirinya itu harus menyamar sebagai adiknya.

"Ya udah kalau gitu buruan anterin gue, gue nggak mau hari pertama gue malah jadi hari terakhir gue, karena gue dateng terlambat. Kalau nggak mau ngaterin ya udah, gue berangkat sendiri aja" ucapnya sambil berusaha membuka pintu mobil di sampingnya.

"Okey kuantar kakak" ucapnya terpaksa. Tyan mau tak mau mengantarkan Rea ke alamat yang dimaksudkannya. Tyan berpikir keras, bagaimana memberikan alasan kepada Rea. Dan ketika mereka sampai di depan pintu gerbang rumah Tyan. Belum juga klakson mobilnya berbunyi, satpam rumahnya sudah membukakan pintu untuknya.

"Wah, rumahnya keren. Tapi kenapa mudah sekali masuknya? Lo memangnya sering ke sini atau  ini beneran rumah lo?" Rea menoleh menatap Tyan penasaran. 

Yang ditatap diam saja dan menjalankan mobilnya masuk ke halaman rumah. Mobil mereka berhenti. Tyan mematikan mesin mobilnya. "Eum...ini rumahku, sebenarnya yang mau les itu adik kembarku" terang Tyan jujur. 

Bola mata Rea membulat. "Adik lo? Kenapa adik lo masih SMA?" tanyanya lagi tak percaya. 

"Dia sering bolos sekolah, makanya dia masih SMA sekarang" terangnya. "Ayo masuk, kakak akan melihat Adit, adik kembarku" ucapnya pasrah. Ia akan berbohong lagi, Adit masih ada di rumah sakit. Ia akan menjadi Adit lagi nanti.

Tyan turun dari mobilnya berjalan ke sisi yang lain untuk membukakan pintu bagi Rea. Rea masih terperangah mendengar penjelasan Tyan. Tyan yang membukakan pintu untuknya pun tidak dihiraukannya. "Hallooo...kakak mau turun atau enggak?" melambaikan tangannya di depan wajah Rea.

"Oh...iya" Rea mengangguk. Ia kemudian melepaskan sabuk pengamannya, tetapi sedikit kesulitan. Melihat hal itu Tyan membantunya dan secara tak sengaja membuat jarak mereka sangat dekat. "Mau apa lo?" tanya Rea kaget sekaligus takut.

Tyan membukakan seatbeltnya, lalu menjauh darinya. "Aku hanya membantu kakak melepasnya. Eiii...kakak berpikiran macam-macam? Tenang saja, aku memang suka mengambil kesempatan dalam kesempitan tetapi untuk sekarang tidak akan kulakukan" ucapnya tersenyum pada Rea yang sedikit mengeluarkan semburat merah jambu di wajahnya. 

"Omong kosong, mending gue ketemu adik lo langsung ngajarin dia daripada ngobrol sama lo yang nggak ada untungnya buat gue" sahutnya memilih turun dan berjalan tertatih, lebih dulu menuju pintu rumahnya.

Sedangkan Tyan yang dibelakangnya hanya bisa tersenyum sambil menutup pintu mobilnya. Ia mengikuti Rea di belakang. Rumah segera terbuka saat Tyan menekan bel di rumahnya. Seorang wanita paruh baya tersenyum manis menyambut kedatangan mereka. Belum sempat wanita itu mengucapkan sambutannya. Tyan lebih dulu mendahuluinya.

"Dia guru les Adit". Tyan mengedipkan sebelah matanya memberikan isyarat kepada pengurus rumahnya. Wanita itu mengerti dan mengantar Rea ke ruang belajar Adit.

"Silahkan ikut saya" ucap wanita itu.

Rea mengikuti ucapan wanita itu. Setelah menghilangnya dua wanita itu. Tyan melesat menuju kamar Adit dan mengganti pakaiannya, berubah menjadi Adit.

Beda mereka hanya pada style pakaian dan rambut mereka saja. Adit suka membiarkan rambutnya jatuh biasa sedangkan Tyan suka menatanya dengan gel rambut, kadang membuatnya berdiri kadang membuatnya rapi. Dan kali ini Tyan mencuci rambutnya dan membiarkannya jatuh seperti rambut milik Adit.   

"Okey siap" ucap Tyan ketika dirinya menatap pantulan dirinya sendiri di depan cermin.

Kakak Ngegas I Love YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang