bagian 4

10 8 7
                                    

Aku ingin melangkah bersamamu :)

With you

"IBu_"

"Ada apa?" Sahut

"Kok Dinda gak dibangunin?" rengut Dinda sambil mengambil sepotong roti dan meminum susu dengan bergegas.

"Kan  biasanya bangun sendiri, jadi tadi gak sholat subuh?"

"Dinda lagi datang bulan Bu, terus ayah mana?"

"Ayah udah berangkat, pelan - pelan makannya, "

" Terus Dinda kekampus sama siapa ? Dinda dah telat Bu"

"Dinda pamit, Assalamualaikuuum" Dinda bergegas menuju simpang depan kompleks rumahnya untuk menunggu angkutan umum

"Angkotnya  mana sih? Mana hari ini dosen nya galak lagi," Dinda terus mengomel sambil bergerak gelisah.

" Itu almamater nya sama kayak punya gue, satu kampus kali ya?" lirih Dinda melihat seorang cowok lumayan jauh dengan berkendara menggunakan kereta jadul modifikasi.

"Gue minta tebengan aja lah, dari pada makin telat"

"Set___" baru saja Dinda ingin menyetop pengendara tersebut tetapi sang pengemudi malah melajukan kendaraan nya.

"Sombong banget sih, tapi gue kayak kenal sama tu muka" lirih Dinda memikirkannya.

"Owh, anaknya om Jaka" ujar Dinda antusias.

"Tapi dia kok gak mau berhenti sih, kan sesama manusia itu harus saling tolong menolong__"

Tiin

"Angkot  neng?"

"Ha?, Iya bang, simpang jalan literasi ya bang"
Dinda bergegas menaiki angkutan dengan terus memperhatikan punggung yang terbalut jas yang mulai menghilang di persimpangan jalan.

👣

"Makasih ya bang"
Dinda bergegas berlari menuju gerbang utama yang begitu menjulang tinggi dan kokoh.

"tumben" ujar Lina melihat kedatangan Dinda dengan nafas ngos-ngosan.

"Tumben apa?"  Tanya Rama sambil menyuapi nasi uduk yang ia beli dikantin kampus.

"Itu minum gue, Din_" teriak Rama saat ia ingin minum tetapi kedahuluan Dinda dengan meminum dengan terburu-buru.

"Tenang , gue ada" ujar Winda dengan mengelus pundak Rama mendramatis.

"Hufs, makasih Rama" ujar Dinda mengembalikan botol minum Rama yang sudah habis.

"Is" desis Rama melihat nasib botol air minumnya .

"Lo bilang tadi gue tumben apaan?" tanya Dinda sambil mengemili jajanan yang dibeli Lina.

"Is nie anak" Lina yang melihat kelakuan teman nya pun berlagak seperti ingin mencekik.

"Hehehe,,,, berbagi itu indah Lina" ujar Dinda menyengir.

"Gak lupain aja " jawab singkat Lina , mengerti maksud bertanya dari Dinda dengan isyarat.

👣

Jam sudah menunjukkan jam dua siang, dan kampus sudah bubar.

"Lin, nanti temani gue ya?"

"Mau kemana?"

"Biasalah"

🐾walk with you🐾Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang