bagian 10

7 5 6
                                    

Intinya kamu

With you

"Kantin yok" ajak Lina begitu semangat

"Kuy lah, cacing gue dah pada demo nie" ujar Winda langsung memasukkan bukunya.

"Yok," Rama juga membalas dengan semangat, sang juara satu soal makanan.

"Yok Din," ajak Riri yang masih melihat Dinda sibuk dengan catatannya.

"Ha? Kalian duluan aja, gue mau ke perpus dulu" Dinda mengatakannya sambil terus mencatat .

"Lo sekarang rajin banget ke perpus, tumben"

"Yeee, enak aja. Gue kan memang rajin " ujar Dinda sambil memasukkan buku catatannya kedalam tas.

"Jadi gak papa nie kita tinggal?" tanya Rama

"Gak papa, yasudah duluan, bye gue ke perpus dulu" Dinda langsung ngacir pergi keluar kelas.

"Is, dia yang bilang kita duluan aja, tapi dia yang duluan pergi_"

"Dah ayok gass" ujar Winda menghentikan gerutu Lina dan menggandeng teman-teman nya.

"Kuyy" balas mereka serempak.

__'__'__

"Buku kimia mana ya?" Dinda bertanya begitu melihat banyaknya rak yang berisi buku-buku, mulai dari yang tipis hingga yang sangat tebal.

Sebelumnya Dinda ke perpus hanya untuk numpang ngadem dan menenangkan pikiran saja, atau dia akan pura-pura meminjam buku dan tidur .

"Nah itu. Tebel banget mana tinggi lagi" Dinda mencoba untuk menggapainya meski tak sampai.

"Penjaga perpusnya mana sih, tumben sepi. Giliran gue kemari untuk numpang tidur aja, baru muncul" Dinda terus mencoba menggapai dengan menjinjitkan kakinya.

"Gue berasa pendek, sumpah gue gerem " Dinda terus mencoba sambil menggerutu.

"Iya-iya ayo sedikit lagi" ujarnya melihat ujung jarinya sudah tersentuh buku tebal tersebut.

"Aaa" teriak Dinda melihat bukunya oleng bersiap untuk jatuh, tangannya reflek menutup matanya.

"Kok gak jatuh" Dinda mengintip melalui celah jarinya .

"Memang gak jatuh, lah bukunya mana kan tadi disitu?"

Sebuah uluran buku dari arah samping membuat Dinda terkejut.

"Apa?" tanya Dinda tak mengerti

"Ini buku yang mau kamu ambil tadi" ujar nya sambil menyerahkan buku tebal yang Dinda berusaha untuk mengambil nya tadi.

"Oh, makasih"

Orang itu langsung pergi tanpa mengatakan sepatah kata pun.

"Is, sok dingin" gerutu Dinda melihat sikap orang tersebut.

"Bukunya tebel banget, mana sanggup gue bacanya" Dinda langsung berjalan menuju kursi yang tersedia di dalam perpustakaan.

🐾walk with you🐾Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang