Masih banyak lagi langkah
Untuk sampai didekat mu...
Aku selalu mempersingkat nya
Dengan menyebut namamu disetiap sujudku
✨
With youBunyi alarm yang selalu berbunyi sesuai dengan jam yang ia setel setiap hari. Dinda memang bukan ahli ibadah, tetapi dia selalu ingat tugasnya . Dinda yang menggambarkan anak muda jaman sekarang, yang berhijab modern tetapi sering melakukan kesalahan.
Ok gaes perkenalkan nama aku Dinda Ayu Mentari .
Seperti tadi yang dibilang, gue bukan ahli ibadah , gue minim ilmu agama dan masih selalu tidak lepas dari berbuat dosa.Berhijab, ibu gue selalu mengingatkan untuk selalu berhijab jika keluar dari rumah, sebagai bukti bahwa kau benar-benar menyayangi ayahmu. Kata ibu, saat anak perempuan melangkah keluar dari rumah tidak menutup aurat(rambut) maka sama saja dia sudah membuat ayahnya untuk melangkah lebih dekat masuk kedalam neraka .
Untuk itu gue selalu berhijab saat keluar dari rumah, hijab yang gue pakai memang tidak syar'i, masih seperti anak hijab nanggung lainnya. Kenapa gue bilang nanggung? Karna banyak yang berhijab dengan cara yang berbeda dan mungkin salah.
Dicerita gue ini, gue ibarat menggambarkan anak muda sekarang, yang berhijab tetapi pacaran. Sebenarnya gue pernah baca kalau pacaran itu dilarang dan gue seperti orang kebanyakan , sesuatu yang sudah tau tetapi pura-pura tidak tau, karna berat melakukannya .
Tetapi gue sama Putra ( pacar) tidak melakukan sesuatu yang bebas masih ada batasannya. Dan kami juga lebih mengarah ke komitmen , saling menjaga , mengerti, memahami, dan menyayangi bukankah masih sama seperti dengan pacaran?.
Ok skip dulu panjang lebarnya.
Dinda yang sudah selesai dengan tugasnya,beralih ke rak buku untuk menyusun keperluannya dikampus .
Saat dirasa sudah lengkap , Dinda berjalan turun untuk pamit keorang tuanya.Dikediaman yang ia tempati ini, hanya dihuni empat orang. Keluarga kecil ini dipimpin oleh ayahnya ( Yusuf) dan wanita paruh baya - ibu yang selalu ada untuk anak-anak nya ( Rosa) . Dinda anak pertama dan memiliki adik laki-laki, namanya Muhammad Farhan yang masih berusia tiga tahun.
✨
"Bu, Dinda pamit" Dinda mengambil alih tangan Rosa yang ingin menyiapkan nasi untuk sarapan pagi.
" Loh gak sarapan,? " Rosa menyambut salim tangan dari anaknya .
"Enggak ,,, Dinda puasa" hanya alibi karena dia masih sedikit kesal kepada ayahnya . Puasa apanya , sahur saja dia tidak.
"Puasa?" tanya Rosa
"Puasa Senin Kamis Bu"
"Tapi ini kan hari Jumat" perkataan dari Rosa membuat Dinda mati kutu, ketahuan deh kalau dia berbohong.
"Em,, yasudah puasa Jumat aja, Dinda pikir hari Kamis " gagu Dinda yang menggaruk tengkuk kepalanya yang tidak gatal.
"Udah lah, Dinda pamit, assalamualaikum" ujar Dinda buru-buru dan langsung ngacir pergi.
"Sarapan mas?" Tanya Rosa yang melihat Yusuf turun dari tangga dengan stelan kantor dengan menenteng tas kerja.
"Iya, buatin kopi ya?" Pinta Yusuf dengan tersenyum dan langsung duduk dimeja makan sambil melihat istrinya berkutat untuk menyiapkan permintaan nya.
"Dinda gak sarapan?" tanya Yusuf saat Rosa menyodorkan segelas kopi panas.
"Udah berangkat, gak sarapan katanya puasa"
"Puasa?"
"Mas,,, bisa izinin Dinda keluar dengan temannya tidak? Maksud nya , mas jangan terlalu mengekang " sebisa mungkin Rosa mengatakannya dengan hati-hati agar tidak tersinggung ataupun salah mengerti.
KAMU SEDANG MEMBACA
🐾walk with you🐾
RomansaKamu selalu dengannya, tapi aku selalu meminta mu dengan ku kepada pencipta... Namamu indah Sehingga selalu ku sebut Di setiap sujud sholatku ... Denganmu aku ingin menikmati Surga dunia yang indah Dan bersama mu Aku ingin menggapai surga ridhony...