bagian 5

12 9 6
                                    

Ini tentang kita
Tanpa mencampuri tentang dia
Hanya aku dan kamu

With you


"Lama bener,  jalan nya sambil nge flashback masa lalu ya "  kata Mawar, teman Meli yang menyambut kedatangan Meli dengan Putra.

" Kenangan yang sulit dilupakan" tambah Eko,teman sekelompok Putra.

"Ck,"

Putra sama sekali tidak meladeni ledekan dari teman-temannya , berbeda dengan Meli yang sudah senyum-senyum sendiri merasa tersipu dengan ledekan teman nya .

"Mau makan apa?" tanya Heri, teman dekat Putra. Hanya Heri yang cukup dekat dengannya dan menjadi tempat Putra berbagi cerita. Putra dan Heri sudah temenan sejak SMP dan mereka memutuskan untuk daftar di universitas dan masuk dijurusan yang sama.

"Gue gak laper" ujar Putra seadanya dan langsung duduk di bangku yang kosong. Mereka memilih makan siang disalah satu restoran yang ada dipusat perbelanjaan. Meja dengan kursi panjang yang kosong membuat Meli segera mengambil duduk disebelah Putra.

"Ck" Putra mencoba sabar dan tidak menghiraukan Meli yang terus mencoba bersender dipundaknya.

"Ok gaes, sebelum otak malang ini bekerja dengan tugas yang diberikan , alangkah baiknya kita mengisi perut terlebih dahulu dengan donaturnya Heri " ujar Aji sambil menunjuk Heri yang sedang bermain handphone nya.

"Enak aja , kok gue?" Ujar Heri yang terkejut.

"Hahaha, santuy aelah. Lo semua pesen aja, gue yang bayar"  ujar Eko.

"Lo mau pesen apa Put?" tanya Eko , yang lainnya sudah memesan dan pelayannya hanya tinggal menunggu pesanan dari Putra saja.

"Gue gak laper" jawab singkat Putra.

" Sayang kamu mau makan apa?" tanya ulang Meli dengan manja  sambil mengelus lengan kekar Putra.

Putra yang sedang mencoba memahami tugas yang diberikan pun merasa terusik dengan tindakan yang dilakukan Meli. Dia sudah mencoba sabar, namun Meli sama sekali tidak mengerti dengan penolakan halus darinya .

Semuanya yang sudah mengantisipasi dari pergerakan Putra yang risih pun mencoba pura-pura tidak perduli.

"Udah mbak itu aja" ujar Mawar setelah mendapat kode dari Eko .

"Tunggu dulu, " cegah Meli , " sayang kamu mau makan apa? Kamu jangan gak makan dong, nanti sakit" lanjut Meli masih melanjutkan tindakan bodohnya yang akan membuat harimau mengamuk.

Brakk

"GUE GAK LAPER. DAN BUAT Lo, LO DENGERIN BAIK-BAIK APA YANG GUE BILANG INI. Jauh- jauh deh Lo dari gue, gue risih dideketin sama ulat kayak  Lo " ujar Putra dengan tegas  setelah menggebrak meja  membuat para pengunjung restoran memperhatikannya.

Meli yang mendapat sikap seperti itu dari Putra pun merasa malu. Karna terlihat betul bahwa setiap kata yang diucapkan putra tertuju padanya ditambah lagi tatapan pengunjung yang melihat nya dengan tatapan rendah.

Mawar yang mendapat senggolan kode dari Eko segera menggeser Meli yang masih terdiam.

"Sudah mbak itu saja , terimakasih" ujar Ulan , teman sekelompok .

"Eee, mohon ditunggu pesanan nya" pelayan tersebut bergegas menjalankan tugasnya setelah cukup terkejut juga dengan sikap Putra.

"Lo duduk sama gue aja, jangan mempermaluin diri Lo didepan umum kayak gini" ujar Mawar dengan berbisik.

Putra bersikap bodo amat setelah apa yang dilakukannya, bersikap seolah kejadian itu tak terjadi. Meli yang masih mendapatkan tatapan rendah dari pengunjung pun menebalkan wajahnya, bersikap sama seakan kejadian itu tak terjadi.

🐾walk with you🐾Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang