bagian 11

6 5 7
                                    

Rencana untuk mendekatimu

Walk with you

"gue duluan ya, bye" Dinda segera berlari meninggalkan temannya yang masih sibuk berkemas untuk pulang.

" Tu anak kenapa? Tumben buru-buru" tanya Lina yang masih menyalin catatan milik Rama.

"Mungkin ada janji" ujar Winda

🐌

"Kamu nunggu lama?" tanya Putra menghampiri Dinda yang sudah menunggu menagih janji yang Putra buat saat di taman tadi.

"Em, enggak kok"

"Ok kalau gitu, let's go! " Ujar Putra bersemangat menggenggam tangan Dinda. Dinda yang melihatnya pun tertular untuk tersenyum, ukiran yang Putra ciptakan begitu manis sekali.

"Putra!" panggil seseorang membuat Dinda yang sudah bersiap naik terhenti.

"Kamu mau kemana? Aku ikut ya?" ujar Meli dengan nada manja. Mungkin kah Meli tidak melihat keberadaannya. Sepertinya tidak jelas sekali bahwa Meli melihat keberadaannya.

"Naik sayang" Dinda langsung naik , Dinda sedikit  terkejut merasakan tangan nya yang ditarik kedepan untuk memeluk Putra.

"Ih Putra" ujar Meli kesal.

"Maaf ya" ujar Putra memelankan laju kendaraannya

"Maaf kenapa?" Dinda sedikit mengedepankan wajahnya agar Putra mendengarnya. Jalanan sedikit ramai siang ini sehingga memungkinkan tidak nyambungnya percakapan yang terjadi.

"Maaf membuat kamu memelukku ,mungkin kamu tidak nyaman " lirih Putra yang masih didengar Dinda

"Tidak apa, aku nyaman kok" ujar Dinda dan langsung kembali memeluk Putra dengan erat. Putra yang merasakannya tersenyum, dan kembali melajukan kendaraannya.

Hari ini terjadi begitu banyak kenangan, Putra mengajaknya menyantap berbagai kuliner daerah yang dijual di bazar makanan.

Bersamamu, kita kembali menapaki setiap jalan yang akan menjadi kenangan, genggaman tanganmu sungguh pasti sangat aku rindukan. Tak bisa kah waktu terhenti untuk saat jni saja? Saat-saat aku denganmu begitu menyatu membuat kenangan indah.

Petualangan menyantap kuliner terjadi begitu mengasikkan , sampai tak terasa senja sudah datang menjemput. Bersiap ingin menjalankan tugasnya.

"Mampir dulu?" tanya Dinda turun dan menyerahkan helm kepada Putra.

"Em, enggak deh, udah mau magrib, langsung pulang aja. Kamu langsung istirahat ya, " Putra mengambil alih helm yang diberikan Dinda.

"Iya, hati-hati ya"

"Siap bunda, " putra langsung menjalankan kendaraan nya dan meninggalkan perkarangan rumah Dinda.

🐌

"Dari mana kamu? Jam segini baru pulang, udah gak ingat waktu lagi?" tanya Yusuf menyambut Dinda yang baru saja membuka pintu.

"E-e, Dinda abis dari bazar ayah, maaf lupa ngabarin dulu"

"Sama siapa?" tanya cepat Yusuf.

"Sama, sa-sama temen ayah"

"Temen siapa? Siapa namanya? Cewek apa cowok? Apa bareng sama Alden?  Kamu gak berteman dengan Alden dikampus?" tanya Yusuf beruntun membuat Dinda bingung.

"Kenapa bawa-bawa es batu sih" lirih Dinda dalam hati.

"Ada apa sih mas?" tanya Rosa dari arah dapur yang  mendengar suaminya mengintrogasi Dinda yang baru pulang.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 13, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

🐾walk with you🐾Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang