Between Us XVIII

2.9K 322 18
                                    

Keesokan pagi nya, Winter dan Karina masih berada dalam ranjang yang sama. Karina masih memejamkan mata nya tertidur pulas, namun Winter sudah bangun sedari tadi. Mungkin sepuluh menit sudah berlalu. Tangan nya terasa kram dan kebas secara bersamaan karena semalaman tangan sebelah kirinya digunakan Karina sebagai bantalan kepala.


Winter mengusap lembut pipi gemas Karina. “Sayang bangun…”


Suara serak itu mampu membuat Karina terbangun, masih dalam keadaan setengah sadar ia mulai mengerjapkan mata nya beberapa kali. Saat pandangan nya mulai jelas ia langsung menelan ludah, karena wajah Winter terlalu dekat dengan Karina.


“Tangan aku sakit sayang, ayo bangun” Ucap Winter, saat Karina memberi ruang ia langsung menarik tangan nya.


Karina melihat Winter yang mengibas-ibaskan tangan nya dengan wajah meringis. Seperti kesakitan.


“Kebas ya? Maaf…” Karina merasa bersalah. Winter yang melihat nya langsung membawa tubuh Karina dalam pelukan.

“Gapapa sayang, Kak Frey pasti udah nunggu kita di meja makan. Sekarang ayo mandi dulu..”


“Gak mau~… “


“Kenapa gak mau?”


“Gini aja dulu sebentar” Karina semakin mempererat pelukan nya, namun lambat laun Winter meringis kesakitan. Ia kesulitan bernafas karena dipeluk erat seperti ini dan juga bagian dada nya masih terasa perih.

“Sayang Kenapa?” Tanya Karina lembut karena melihat raut wajah gadisnya sedang kesakitan dan manyun bersamaan.


“Sakit” Jawab Winter cemberut membuat Karina menautkan alisnya, heran.


“Udahan peluk nya, aku kesakitan” Ucap Winter memberi penjelasan pada Karina.

Gadis yang lebih tua dari nya itu langsung mengendurkan pelukan dan menatap wajah Winter. Saat Karina melirik dan mengikuti pergerakan mata gadisnya yang terus menatap bagian dada nya sendiri, membuat Karina mengerti kode itu dan langsung menunjukkan wajah bersalahnya pada Winter.


“Perih banget ya?” Tanya Karina dan mendapatkan anggukan kecil darinya.


Karina tidak tahu jika Winter merasakan sakit dan perih di bagian payudara nya yang semalam Karina hisap dan gigit cukup kencang itu. Karina kira rasa itu sudah hilang keesokan hari nya namun ternyata tidak, gadisnya masih meringis nyeri menahan perih akibat ulah Karina semalam pada kedua payudara nya.


“Aku mau cium kamu… Boleh?” Karina menatap Winter. Gadis nya itu malah mencubit pipi dan menarik hidung nya cukup keras. Membuat Karina meringis.


“Semalam kan udah masa minta lagi” Winter menoyor kepala Karina namun sedetik kemudian mengusap nya lembut penuh kasih.

“Ya kan itu semalam, aku mau nya sekarang… Morning kiss honey” Nada manja nya begitu terdengar halus di indera pendengaran Winter, Gadis itu menggeleng pelan tidak mau menuruti kemauan kekasihnya.


“Gak ada ya! Aku mau mandi. Kamu beresin tuh ranjang pada berantakan.. aku kelar mandi, kamar harus udah beres semua” Winter menepis selimut yang menghalangi tubuh nya, ia beranjak berdiri menuju kamar mandi sambil membawa handuk putih yang tersimpan dalam lemari Kak Freya.


WINRINA || Between UsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang