Between Us I

5.9K 568 24
                                    

'Menyebalkan sekali!' Gerutu kesal Winter saat melihat Karina, wanita gila itu tengah menonton nya.

Tak butuh waktu lama kolam terisi oleh air hingga sebatas dada nya. Winter sangat panik, apa yang harus ia lakukan. Wanita gila itu hanya melihat nya dengan tenang sembari tertawa.

"Arrgghhh lepasin aku kak !!! Brengsek!" Winter sudah habis kesabaran. Bahkan berkata kasar pada wanita itu.

"Teriak sesukamu sayang, ini kali terakhir kamu bisa bicara sama mulut berisikmu itu!" Karina membalas ucapan kasar Winter tadi, ia tetap menikmati pemandangan di depan nya ini. Bahkan Winter berusaha naik pada sebuah kursi dengan kesulitan agar air dalam kolam tak membuat nya hanyut.

“Kak jangan gila! Tolong lepasin”

Air kolam hampir penuh membuat Winter kesulitan untuk tetap berdiri seimbang pada kursi. Ia menengadahkan kepala nya ke atas walaupun air kolam sudah menutupi seluruh badan nya.

Bahkan kini air mata nya menyatu bersama air, ia tak sanggup jika harus mati saat ini. Kursi yang ia pijaki kini telah mengambang dan membuat tubuh Winter tenggelam, namun ia masih sempat berkata pada wanita itu..





"YOO JIMIN !!!! TOLONG"






Seketika Karina membeku di tempat. Bagaimana bisa gadis itu tahu nama nya? Ia sangat membenci orang yang memanggil nama asli nya itu. Karena tanpa Winter tahu, itu adalah kelemahan seorang Karina!

Nama itu hanya boleh di ucapkan oleh ibu nya saja. Tidak untuk orang lain! Walaupun ibu nya sudah tiada namun Karina sangat merindukan nya. Dan sekarang gadis itu memanggil nya seperti itu seakan Karina tengah dipanggil hangat oleh ibu nya saat ini.

Air kolam penuh dengan sempurna membuat tubuh Winter tak bisa menahan lebih kuat lagi dan ia tenggelam di kolam itu. Sesak sekali ia tak bisa bernafas bahkan dengan kaki dan tangan di ikat seperti ini membuat nya lebih kesulitan berenang walaupun ia pandai berenang.

'Ma.. Pa.. Maafin Winter' dalam benak nya ia terisak sakit kala mendapatkan perlakuan seperti ini oleh wanita gila itu.


Tubuh nya semakin tenggelam ke dasar kolam yang cukup dalam ini. Dan Winter rasa ia akan menemui ajal nya saat ini. Bahkan saat ia teringat sekilas raut wajah bahagia Karina membuat nya semakin membenci wanita gila itu. Ia bersumpah saat detik terakhir yang ia punya saat ini agar Kebahagiaan tak berpihak pada Karina! Dan semoga apa yang ia perbuat akan mendapat ganjaran yang setimpal pada nya bahkan nyawa sekalipun.

Air kolam menjadi tenang, tak ada pergerakan apapun di dasar kolam itu. Yang berarti mungkin gadis itu sudah tak berdaya dan menemui ajal nya.

Karina sadar! Ia tak seharus nya memperlakukan Winter seperti ini. Dengan langkah cepat ia melompat ke kolam dan meraih tubuh lemah itu. Membuat para maid kebingungan menatap majikan nya itu. Yang kadang berubah pikiran kapan saja pada mangsa nya.

"Angkat wanita ini bodoh!" Bentak Karina saat sudah berhasil membawa Winter ke pinggir kolam. Ia kesal para maid nya hanya melihat nya dengan wajah bodoh itu.

"Baik nyonya!" Para maid mengangkat tubuh gadis itu dan membaringkan nya di pinggir kolam serta ikatan di tangan dan kedua kaki nya mereka lepas.

Karina merangkul tubuh Winter yang sudah tak berdaya, bibir nya sangat pucat dengan nadi nya yang tak terasa oleh Karina.

"Buka matamu! Kumohon!" Karina menepuk wajah nya dan mengguncang tubuh Winter. Ia menempatkan telinga nya pada dada gadis itu, mencoba cek kondisi jantung nya masih berdetak atau tidak.

WINRINA || Between UsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang