Between Us VIII

3.4K 370 30
                                    

***

Sekarang kamu tahu bahwa ia memiliki perasaan lebih padamu, ia mencintaimu dan tolong jangan menjauh. Dia bakal kehilangan, jadi jangan jauhi dia dengan alasan apapun. Siapapun berhak memiliki perasaan padamu, ada yang mereka simpan sendiri dalam hati, dan ada yang tanpa ragu memberitahu perasaan nya. Jika kamu tidak mau menerima nya maka jangan hancurkan hati yang mereka miliki. Kamu juga punya hati dan tentu nya punya perasaan juga, dan kamu pasti nggak mau semua itu hancur.

***

Sudah dua jam yang lalu Karina tak dapat membujuk Winter, gadis itu mengunci pintu kamar kedua milik Karina yang berada di lantai atas dan membiarkan Karina yang terus saja mengetuk pintu itu. Karina bahkan tak mempunyai kunci cadangan ruangan kamar tersebut. Ia ingin sekali mendobrak pintu ini namun Karina tak ingin membuat Winter lebih marah lagi karena nya. Ia harus sedikit lebih bersabar menghadapi gadis itu.

“Minjeong-a!!”


“Buka pintu nya”


Karina tak mendapatkan respon apapun dari gadis itu, ia sudah sangat lelah karena menunggu nya selama ini. Ia lantas turun ke lantai bawah menuju kamar pribadi nya untuk menghilangkan penat dalam diri nya dengan berendam di bathtub kamar mandi.

Disisi lain, Winter baru terbangun dari tidur nya. Ia tak tahu sudah berapa jam dirinya tertidur dan mendiamkan Karina diluar sana. Winter bahkan mengunci kamar nya sendiri agar Karina tak bisa masuk kesini dan melanjutkan hal yang memalukan sore tadi saat di mobil.

Winter sama sekali tidak merasa marah pada Karina, hanya saja ia sangat kesal karena wanita itu tidak tahu tempat jika ingin menyentuh nya. Winter memberi sedikit pelajaran padanya saja, dengan mendiamkan wanita itu.

‘Kak Karin ngerasa bersalah gak ya? Semoga aja dia renungin perbuatan nya’ gumam Winter.

Gadis Kim merapikan ranjang nya yang tampak sedikit berantakan, ia memang tipikal gadis yang tidak bisa diam ketika tertidur (motah) apalagi jika kondisi tubuh nya sangat lelah.

Ia beranjak menuju kamar mandi membersihkan diri nya sendiri, tidak lama. Karena Winter sangat tidak menyukai kondisi dingin dalam bentuk apapun itu. Ia mengambil dress hitam yang terlipat rapi didalam lemari baju dan memakai nya.

Sorot mata nya melihat jam dinding sudah menunjukkan pukul 7 malam, ia bergegas mencari higheals yang cocok dengan perpaduan outfit yang ia kenakan. Namun saat diri nya sudah mendapatkan sepatu yang ingin ia gunakan, tanpa sengaja tangan nya menyentuh hidung nya yang terasa ada ingus yang mengalir.

“Huhhh…” Lirih gadis itu.

Ia menyadari bahwa punggung tangan nya terpenuhi oleh darah saat tangan nya menyeka sesuatu yang keluar dari hidung nya, Winter mimisan. Yang tadi nya ia kira ingus biasa namun cairan merah yang keluar.

Winter memejamkan mata nya, ia sedang memohon pada tuhan agar diberi sedikit saja kekuatan.

“Apapun yang terjadi, malam ini harus menjadi malam yang mengesankan untuk Karina dan tentu nya untuk diriku sendiri.” Gadis Kim mencoba menguatkan diri nya.

Ia menyumbat hidung nya dan membersihkan darah yang keluar dengan menggunakan tisu. Ia beranjak menuju meja rias dan mulai memoleskan make-up di wajah nya dengan kondisi hidung nya masih ia sumbat. Rambut nya ia gerai hingga menampilkan sosok Winter yang feminim.

Cantik.

Itulah yang ia yakini saat memperhatikan diri nya sendiri didepan pantulan kaca.

WINRINA || Between UsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang