the both boys

170 14 4
                                    

"Della kemana saja sih?" Ups! Mampus! Itu.. kak Felise. Aish! Aku pasti diejek habis habisan.

"Eh.. tadi sama Gio.." kataku. "Pacaran ya, kak? Ih! Bella iri nih.. pengen banget jadi kakak trus pacaran sama Jason. Ih! Bella iri.." kata Bella. Aku terkekeh. "Tidak pacaran, Bella." Kataku. "Oh ya? Kok perasaanku mengatakan kamu pacaran?" Tanya kak Felise tidak percaya.

"Tanya kak Felix kalo gak percaya. Udah ah! Aku mau mandi trus tidur. Pegel!" Ujarku lalu naik ke kamarku.

***
Ping! Suara ponsel berdering di pagi hari membuatku harus bangun karena ribut sekali.

Gio Sahara : hai, sweetie!

Della Variani : hai too!

Gio Sahara : pasti belum mandi. Ya kan?

Della Variani : 100 buat Gio!!!!!

Gio Sahara : hey! Sana mandi! -_-" ntar aku jemput!

Della Variani : lo siapanya gue ngatur ngatur?!

Gio Sahara : pacar lo. Bye!

Main kabur lagi nih orang. Awas aja nanti! Aku mengecek pesan berikutnya.

Ardi : morning! *wink*

Della Variani : morning too!

Ardi : lagi apa?

Della Variani : baru bangun. Hehehe..

Ardi : ntar aku jemput ya!

Della Variani : eh! Gio yang jemput..

Ardi : udah diruang tamu rumahmu kok. Sama Bella, kak Felise dan kak Felix.

Della Variani : wha?

Ardi : hahaha! Ntar aku jemput. Titik!

Della Variani : gak

Ardi : aku udah dibawah lo. Tega?

Della Variani : sorry, Di. Udah janjian sama Gio.

Ardi : kemaren juga bilang gitu. :'(

Della Variani : sorry.. bye!

Aku segera mandi. Argh! Ardi kok gitu sih? Dia aneh banget. Kelas 5 dia nembak Clara. Sekarang kok gak denger dia deketin Clara lagi?

Saat tiba di lantai bawah, disana terdapat Ardi yang sedang duduk bersama kak Felix dan kak Felise.

"Della sudah turun,tuh!" Kata kak Felix. "Tuh kan? Udah kubilang akan jemput kamu. Pasti ditepati. Don't worry!" Kata Ardi lalu tersenyum.

"Cieeee.. direbutin nih, ceritanya?" Goda kak Felise. "Della sebenarnya pacaran sama siapa sih?" Tanya kak Felix. "Gak pacaran sama siapa siapa" kataku. "kukira pacaran sama Gio?" Kata Ardi lalu tersenyum.

"Eh! Itu... itu.." mampus! Aku lupa kalau Gio dan Ardi lagi bertengkar.

Tiiinnn! Suara klakson motor Gio terdengar. "Euhm.. bye semuanya!" Kataku lalu kabur keluar. Sepertinya Ardi mengejarku dari belakang.

"Hai,bab--" Gio tidak melanjutkan kata katanya saat ia melihat Ardi, "ngapain lo disini?" Ujar Gio dingin.

"Ya antar Della lah.. emang apa lagi? Ini kan rumahnya, jadi ya lo tau deh.." jawab Ardi.

"Della, naik." Katanya dingin. "Sorry Di, aku harus ikut Gi--" ucapanku terpotong oleh Gio. "Jangan banyak bicara! Cepat naik!" Teriaknya galak. Aku terkejut dan cepat cepat menaiki motornya.

"Sorry" kataku ke Ardi tanpa suara saat motor Gio melaju kencang. Kulihat Ardi hanya mengangguk sambil tersenyum.

***
Author's POV

"Eh! Itu Ardi sama Gio napa ya? Rebutin Della ya?" Felise bersuara. Ia dan Felix sedang mengintip dari balik tirai jendela. "Mungkin.." jawab Felix. "Kak, Gio masih suka sama Della?" Tanya Felise. "Seharusnya sih.. gitu.." jawab Felix.

Mereka melihat jelas bahwa Ardi masih mematung di halaman rumah mereka. "Trus? Ardi juga suka Della, gitu?" Tanya Felise. "Firasat kakak bilang kayak gitu sih.." jawab kak Felix dengan sabar. "Della suka Gio atau Ardi? Gio ya, kak?" Tanya Felise. Felix berdecak kesal. "Ck! Bawel banget sih! Tanya Della aja deh!" Katanya lalu mendengus pergi meninggalkan Felise yang masih diam di tempat.

Disisi lain, Della dan Gio sudah tiba di sekolah. Della duduk kembali ke tempatnya. "Del!" Sapa Gio saat ia berjalan ke arah Della. Della menoleh. "Ya?" Tanyanya. "Duduk di sebelahku dulu, ada yang mau aku omongin." Kata Gio. Gio sudah tidak sedingin tadi lagi. "Ngomongin apa?" Tanya Della tapi ia belum beranjak dari duduknya. "Duduk disebelahku dulu.." kata Gio sambil menarik Della untuk bangkit dari tempat duduknya.

Della bersikeras tidak mau bangkit dan Gio semakin gencar menarik. Hasilnya, Della kehabisan tenaga. Gio terus menarik dan Della menjadi tertarik oleh Gio. Tiba tiba Della kehilangan keseimbangan, Della tidak sengaja terjatuh diikuti Gio yang ikut terjatuh akibat Della. Mereka berdua terjatuh ke lantai dengan posisi Della diatas memeluk erat Gio yang dibawah.

"Sst! Mereka ngapain sih? Gak tau malu banget ya!" Terdengar bisikan sekitar.

Sementara di ambang pintu, Ardi yang barusan tiba menggeram kesal. Ia membeku di ambang pintu. Ia. Benar. Benar. Cemburu. Dengan. Gio.

Ia mendengus kesal lalu berjalan ke tempat duduknya yang tidak jauh dari 2 orang yang sedang berpelukan dilantai.

Tiba tiba Clara datang. Dan.. dia terkejut melihat pemandangan didepannya. Della dan Gio berpelukan?

"Ka-kalian berpelukan?" Tanya Clara gugup. Tersadar, Della secepat mungkin berdiri dari posisinya. Padahal aku masih mau pelukan itu, batin Gio.

"Ngak! Ki-kita gak ber-berpelukan!" Della mencoba menahan rasa malunya. "Kamu kok gak cerita kamu udah jadian sama Gio sih?" Rengek Clara. "Ish mana ada jadian!" Kata Della.

"Boong. Lo pasti duduk sama Gio kan?" Clara menyelidik. Kalau ia merasa sesuatu itu kebohongan, ia akan menggunakan kata 'gue-lo'.

"Della duduk sama aku kok," kata Ardi. Clara menegang. Ia bahkan tidak tau Ardi berada dibelakangnya sekarang. Clara menoleh secara perlahan lahan..

"A-Ardi?" Katanya gugup, "k-kok bisa du-duduk sama De-Della?" Muka Clara memerah.

"Perintah dari guru," kata Della memotong. Ia tidak mau sahabatnya itu salah paham. Terlihat tatapan sendu dari Clara. "Nanti pulang, pulang bareng yuk, Di. Della kan jalan sama Gio, aku jalan bareng kamu ya, Di!" Rengek Clara. Ia benar benar berharap Ardi mengiyakan permintaannya.

"Ngak! Aku. Malas!" Balas Ardi ketus. Ia masih cemburu berat. "Loh? Ka-kamu kenapa?" Tanya Clara bingung. Ia terkejut dengan Ardi. "Gak kenapa-napa. Hussh! Sana balek ke kelas lo!" Usir Ardi. Clara tidak bisa menahan air matanya. Ia pergi sambil berlari ke kelasnya.

Della sangat marah karena kelakuan Ardi pada sahabatnya. "Kamu kenapa sih, Ardi?!" Bentak Della padanya. Ardi terkejut. Ini pertama kalinya Ardi dibentak Della. "Dia itu suka sama kamu udah dari kelas 5! Kamu gak bisa ya hargain perasaan dia?!" Della terus membentaknya.

"Lalu apa kamu menghargaiku?" Balas Ardi lirih. Della menegang. "Aku juga mencintaimu sejak kelas 5, Della! Lalu apa kamu menghargaiku?!" Bentak Ardi.

Karena terkejut, tubuh Della melemas. Ia pingsan.

"Della!"

***
Gaje gak sih? Wkwk. Buat yang nunggu Hard to Love, ini udah di post ya. Bye! No vote or comment, to continuing! Deal ya!

Hard to Love [COMPLETED✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang