Crazy Revo..?

240 12 4
                                    

♡Della's POV♡

Disinilah aku. Bersama dengan Gio. Eh! Maksudnya Revo! Kenapa aku terus kepikiran Gio?!?!

Oke cut dan action.

Disinilah aku, bersama dengan Gi--Revo!

Cut cut cut!!!

Berisik banget ini hati ga terima aku salah menjelaskan.

Disinilah aku, di taman bunga yang sungguh indah, bersama dengan Revo. Ahaaayyyy! Akhirnya betul juga aku menjelaskannya!

Tapi kok kayaknya taman bunga ini ga asing?

"Woah.. tempat ini cantik, Rev!" Seruku. Revo tersenyum. "Tentu saja! Siapa yang ajak?" Ujarnya bangga.

"Kamu udah sering kesini?" Tanyaku. Revo mengangguk.

"Sejak kapan?" Tanyaku. Revo hanya diam memandang kosong ke arah bunga-bunga itu.

"Rev?" Tegurku. Kulihat air matanya menetes perlahan.

"Rev? Revo?" Panggilku lagi. Air matanya semakin menetes.

Palak, aku mendorong tubuhnya hingga ia terjatuh.

"Aduhh! Re-Revo jatuh dari Bumi! Aaa~ bawa Revo ke Surgaaaa!!! Para malaikat yang cantik nan sexy tolong jangan siksa akuuu!" Teriaknya seperti orang kesurupan sambil memejam matanya erat.

"REVOOOOOO!" Teriakku tepat di telinganya. Ia terkejut. Ia akhirnya membuka matanya pelan.

"Re-Revo belum mati kan?!" Teriaknya heboh. "Cubit aku! Cubit aku! Siapapun tolong cubit akuuu!" Serunya sambil menangis.

Aku memegang bahunya. "Rev, kamu itu kenapa?" Tanyaku. "Ka-kamu siapa?!" Serunya. Lhaaaaa....?

"Ini aku, Della Variani, Rev! Kamu itu kenapa, Rev? Ada yang salah?" Tanyaku khawatir.

"Della.. siapa Della?" Tanyanya bingung.

"Rev! Sadarlah! Ini bukan waktunya untuk bercanda!" Seruku.

Tatapannya kembali kosong. "Rev?" Panggilku. Dia tidak menjawab. "REVO!" Seruku lagi. Lama-lama aku takut berada di sisinya.

"APAAN SIH?!" Serunya mengamok. "Kayaknya kamu kesurupan, deh, Rev. Barusan kamu nangis-nangis ga jelas, sekarang kamu marah-marah." Kataku.

"HELLOW?! LO KIRA LO SIAPA, HAH?!" Bentaknya.

"REVO!" Bentakku kembali.

Revo terdiam. Tatapannya kosong untuk kesekian kalinya. Aku menyentil keningnya.

"Aww.." ringisnya. "Revo, bicaranya jangan kasar, ya! Ingat itu! Seruku.

"Lhaa..? Memangnya sejak kapan aku bicaranya kasar?" Tanyanya bingung. "Lhaa? Kan kamu barusan marah-marah gitu setelah nangis-nangis ga jelas.." kataku.

"Shit!" Umpatnya kesal.

Aku pun semakin bingung.

"Sebenarnya kamu kenapa, sih, Rev?" Tanyaku mencoba untuk sabar.

Revo menghela nafasnya kasar. Lalu ia menunjuk ke arah depan kami.

"Hanya bunga yang mengerti perasaanku." Katanya sedih. "Maksudmu?" Tanyaku bingung.

Revo menceritakan segalanya.

♡Flashback♡

"Apa-apaan ini?! Siapa wanita ini?!" Terdengar suara seorang wanita melengking. Karena penasaran, Revo yang masih berumur 13 tahun ini keluar dari kamarnya bersama adiknya, Ravi, yang masih berumur 8 tahun. Ia menuruni tangga. Tapi ia hanya berdiri di tangga dan melihat kebawahnya.

Hard to Love [COMPLETED✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang