Good Bye, My Love

187 15 8
                                    

NB : Jangan baca pas ramai, atau pas seneng banget sampe mulutnya harus dikunci pake tang. Cuma saran sih, biar feelnya ngena. Oke, enjoy!

***

Beberapa bulan kemudian...

Gio melangkahkan kakinya keluar dari Supermarket. Ia baru saja membeli 5 kaleng Sprite. Ia berjalan menuju persimpangan.

Di persimpangan itu, ia berdiri tepat di sebelah lampu merah.

You can wear my
So you can wear my sweat--

Ponselnya berdering melantunkan lagu Sweatshirt oleh Jacob Sartorius. Gio segera mengangkatnya.

"Halo?" sapanya. Ia tersenyum. Ia sambil mengamati keadaan lalu lintas. Kini, tidak ada lagi mobil yang melintas. Jadi ia kembali melangkahkan kakinya.

"Aku.. aku hamil!" seru gadis yang menjadi lawan bicaranya, yang tak lain adalah Della.

Bruak!

Sangking senangnya, plastik putih yang berada di genggamannya terjatuh. Kaleng-kaleng Sprite terjatuh kemana-mana.

"Benarkah?" tanyanya bangga. Ia memungut kaleng-kaleng Sprite yang jatuh itu.

"Benar! Makasih, Sayang! Makasih," ujar Della di seberang sana sambil menangis terharu.

"Aku juga seharusnya terima ka--"

Tin-tin!

Gio menoleh ke sumber klakson. Sebuah mobil sport berwarna merah melaju kencang ke arahnya.

Gio terkejut. Ia segera berdiri dan bersiap berlari. Namun--

Bruakh!

--tidak sempat dan tubuhnya terpental.

Ciiitttt!

Mobil sport itu berhasil di rem. Seorang pria keluar dari mobilnya, diikuti oleh seorang wanita.

Mereka menghampiri Gio yang posisinya tertidur di aspal. Cairan merah mulai mengalir menodai aspal sekitar Gio.

Melihat itu, sang pria sangat murka. Ia menoleh menatap wanita itu.

"Sudah kukatakan, jangan mengebut! Lihatlah apa perbuatanmu!" bentaknya kasar pada wanita itu.

"Baiklah, baiklah! Aku sadar aku salah! Sekarang bisakah kau panggilkan ambulan?!" Wanita itu balas membentaknya.

Pria itu mendesah frustasi. Ia segera menghubungi ambulan.

Wanita itu mencoba mencari cara untuk memendam rasa paniknya. Air matanya mulai menetes. Matanya tanpa sengaja melihat ponsel yang masih berada di tangan korban.

Layar ponsel itu menyala dan menampilkan wajah Della. Layar itu juga menampilkan bahwa Gio sedang melakukan panggilan.

Tanpa tunggu lebih lama, wanita itu mengambil ponsel Gio dan mendekatkan ke telinganya dengan tangan bergetar.

Hard to Love [COMPLETED✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang