9. @hanjihan

1.7K 192 0
                                    

hanjihan

♡ liked by wtnbharuto, kim_chae_yeon and 170 othersafter school

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

liked by wtnbharuto, kim_chae_yeon and 170 others
after school

kim_chae_yeon CANTIK!!
   hanjihan makasih chae!!

na_doha itu tas gue ya?
   hanjihan hehehe iya do...

parkjw itu lantai bersih banget pasti karena gue yang ngepel!
   hanjihan lo kan bolos piket woo...

hirokawamay prettiestt! <3
   hanjihan may makasih!!




























Seharusnya Jihan sudah tau akan begini. Haruto akan memberikannya uang lagi, kemudian dia akan mencoba memenuhi segala permintaan Haruto. Begitu terus. Jihan seperti hidup di lingkaran, lingkaran setan.












Selama pemotretan dia dimarahi Junkyu karena kaku, tidak seperti biasanya.

"Han, kok lo gak kayak biasanya? Kayaknya lo murung hari ini?" Tanya Junkyu, "Gara-gara Haruto, ya?" Tebaknya.

Haruto menatap Jihan, Jihan buru-butu menggeleng, "Enggak kok, Kak! M-mungkin aku kurang pengalaman aja..."

"Enggak, lo biasanya bagus... makanya gue saranin ikut photoshoot ini." Ucap Junkyu.

"Biasanya Jihan kayak gimana? Ada contoh fotonya gak, Kak?" Pinta Haruto.


Junkyu membuka galeri kameranya, ada beberapa foto Jihan yang tersisa disana, "Aduh, kebelet, lo berdua liat aja deh, nih! Jihan, udah ya, boleh pulang. Lo juga, To." Ucap Junkyu memberikan kameranya kepada Haruto.






"Wow..." Ucap Haruto, "Siapa yang bolehin kamu foto keliatan kakinya?" Tanya Haruto.

"A-aku kan m-manusia, To, pasti punya kaki..." Jawab Jihan.

"Kamu kira aku sebodoh itu? Karena nggak bisa ilmu pasti? Ini celananya terlalu pendek, Jihan, kalau ada yang suka sama kamu gimana?"

"Aku cuman dibelakang kok..."

"Tapi tetap keliatan mukanya. Kalau ada orang ngikutin kamu karena naksir sama kamu gimana? Siapa yang susah? Aku lagi."

"M-maaf..."

"Aku mau kamu ngerjain karya ilmiah aku." Pinta Haruto.

Jihan menghembuskan napasnya, "Deadline kapan?"

"Minggu depan."

"Oke..."



Haruto memandang wajah Jihan, menunjuk pipinya, "Ini kenapa?" Tanya Haruto, setelah melihat bekas luka di wajah Jihan

"Kegores pas aku benerin lemari..."

"Lemari kamu yang reyot itu masih kamu pakai? Ganti, aku kasih uangnya."

"E-enggak reyot! Serius, masih bisa dipakai. Udah, Haruto, udah..."

"Udah apanya? Hubungan kita?"

"U-uangnya. Udah, udah cukup..."

"Hm?" Haruto menyamakan tingginya dengan Jihan, menahan dagu Jihan agar menatap matanya, "Kamu punya pacar lain?"

Jihan menggeleng, "Bukan! Bukan gitu..."

"Jadi?"

"Aku gak enak..."


Haruto terkekeh, mencubit pipi Jihan gemas, "Lucu banget alasannya, ini udahan, mending kamu pulang." Perintah Haruto.

Jihan mengangguk, berbalik badan dan menjauh dari Haruto. Niatnya ingin pulang, namun tidak jadi.

























"HARUTO!!!" Panggil suara lainnya. Bukan hanya yang punya nama, Jihan juga ikutan menoleh.

Apa-apaan ini. Bagaimana bisa Haruto menyambutnya dengan senyum? Haruto bahkan mengusap rambutnya penuh... kasih sayang?

Apa gadis itu tidak tertekan saat diusap kepalanya oleh Haruto?







Haruto yang melihat Jihan masih berdiri disana, langsung mengodekan Jihan untuk pulang.

Lantas apa yang bisa Jihan lakukan, selain pulang dengan air mata berderai.


















Jihan kesal, sebenarnya ini hidupnya atau hidup Haruto?

RecklessTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang