jalan jalan

13.3K 1.4K 31
                                    

"Abang!" Jesna berseru senang sambil melompat kepelukan kakaknya rey.

Rey yang mendapat serangan tiba tiba hanya kaget untung saja ia dapat menyeimbangkan tubuhnya agar dirinya dan jesna tidak jatuh.

"Apa kabar honey?" Tanya rey sambil mencium pipi gembul adiknya. Jesna yang mendapat kecupan hanya terkekeh geli.

"Jeje baik abang" jesna berucap pelan karena kepalanya tenggelam di pundak rey.

Selesai melepas rindu mereka memasuki mansion dan menuju ruang keluarga. Mereka hanya berdua karena papa dan mami jesna dan rey pamit untuk urusan kantor.

"Honey nanti teman temen abang bakalan ke sini, kamu jangan nakal yah?" Ucap rey kepada jesna yang sekarang duduk di pangkuannya sambil menonton film kartun.

Jesna yang mendengar perkataan abangnya hanya mendelik kesal, bagaimanapun dia sudah besar.

"Ish, abang! Jeje udah gede yah gak nakal!" Ucap jesna sambil bersedekap dada dan memanyungkan bibirnya.

Rey yang melihat tingkah lucu adiknya hanya terkekeh dan mencium adiknya bertubi tubi.

"Abang, jeje emangnya harus nikahyah?, kenapa ngak abang aja yang dulu nikah baru jeje? Apa bang rey ngak laku?" Tanya jesna polos sambil memiringkan kepalanya.

Rey yang mendengar pertanyaam adiknya merasa sedih dan kesal. Sedih karena adiknya akan menikah dan kesal karena dikatain gak laku.

"Jeje dengarin abang yah. Nanti kalo jeje udah nikah harus nurut sama suami, gak boleh nakal!" Ucap rey dan mencubit hidung adiknya, tatapannya mengisyaratkan akan kesedihan.

"Siap abang! Tapi nanti kalo jeje udah nikah nih yah, yang ngasih jeje uang jajan siapa? Kan abang pasti tinggal di italia trus jejenya di indonesia kan jauh abangg!!!" Rengek jesna sambil memeluk leher rey.

Habis sudah pertahanan rey untuk mengahalang air matanya turun. Ia juga tak ingin adik kecilnya jauh darinya. Ia masih ingin jejenya bermanja manja dengannya.

"Nanti suaminya jeje bakalan kasih jajan kok, kalo ngak di kasih abang bakal marahin suami kamu" ucap rey serius dan menghapus air matanya agar tak terlihat oleh jesna.

"Yaudah jeje mau mandi dulu gerah abang, abis ketemu teman abang kita jalan jalan yah bang!" Ucap jeje semangat dan berlari ke arah lift menuju kamarnya.

Rey yang melihat tingkah adiknya hanya menggelengkan kepala. Ia tak yakin dengan sifat adiknya yang akan menjadi istri dan seorang ibu.

Tapi rey tidak tahu bahwa itu bukanlah jiwa adiknya melainkan orang lain. Entah bagaimana perasaanya saat tau bahwa itu bukan adiknya tapi jiwa qansya.

=====
Di dalam kamar jesna

Jesna duduk di depan meja rias dan menatap pantulan dirinya di cermin, mata yang tadi terlihat ceria dan polos kini menatap dingin dan tajam.

Qansya tidak tahu ternyata keluarga jesna adalah orang kaya dan punya keluarga yang harmonis dan menyayanginya.karena di dalam novel ceritanya mulai saat akad pernikahan di mulai.

Yang mengherankan qansya adalah apakah di akhir ceritanya keluarga jesna mengetahui kematian anak tersayang mereka? Atau apakah xavier menyembunyikannya dan membuat siasat agar kejahatannya tidak di ketahui.

Jesna semakin pusing di buatnya. Lebih baik ia bersiap siap untuk jalan jalan bersama abangnya.

 Lebih baik ia bersiap siap untuk jalan jalan bersama abangnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

(Style jesna)

Jesna kembali melihat pantulan dirinya dan melihat rambut panjangnya. Di kehidupan nyata rambut qansya sangat pendek jadi di kehidupan ini ia juga akan seperti itu. Sekarang tubuh ini adalah miliknya berarti segala sifat dulu dan kesukaannya berlaku di sini juga.

Jesna mengambil gunting dan memotong rambutnya menjadi pendek.

Setelah di rasa siap jesna turun untuk menemui abangnya dan temannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Setelah di rasa siap jesna turun untuk menemui abangnya dan temannya.

Sampai di bawah jesna melihat abangnya sudah rapi dan seorang pria tampan di sampingnya yang sedang memainkan handpone.

"Abang jeje udah siap" ucap jesna sambil duduk di pangkuan abangnya.

Jesna akan menipu semua orang dengan sifat polos dan manjanya, jika kalian mengira jesna akan mengubah alur dengan menjadi pemeran utama, maka jawabanya tidak. Dia akam tetap menjadi antagonis, sang villain tapi dengan cara bersih dan licik tidak seperti jesna yang dulu gampang di bodohi dan dihasut oleh jalang itu.

"Yaudah yuk!" Rey berdiri tanpa menurunkan jesna, jadilah rey menggendong ala koala adik manjanya.

"Ohiya honey, ini temennya abang namanya xabiru dia rekan kerja sekaligus sahabat abang" rey memperkenalkan sahabatnya sebelum pergi.

"Halo kak xabiru aku jesna, panggil aja jeje" ucap jesna dengan senyum menawan di tambah mata polosnya.

"Hmm" xabiru hanya berdehem dan mengacak pelan rambut jesna.

"Eh jeje potong rambut yah? Perasaan tadi masih panjang deh" heran rey yang baru sadar dengan rambut adiknya.

"Hehe iya abang. Soalnya jeje kepanasan sih makanya jeje potong sendiri" jeje hanya menyengir dan mencium pipi abangnya.

"Yaudah ayo jalan jalan!" Lanjut jesna semangat.

"Pake mobil siapa?" Tanya rey kepada xabiru.

"Gw" jawab xabiru singkat dan masuk ke dalam mobil.

"Gw" jawab xabiru singkat dan masuk ke dalam mobil

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Nih cowok dingin amat" ucap jesna dalam hati.

"Imut" ucap xabiru dalam hati.

Xabiru menjalankan mobil dan menuju kota roma, lalu singgah ke mall untuk berbelanja dan bermain untuk jesna.

VillainessTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang