sebuah janji

11.9K 1.5K 181
                                    

"Suami! Ayo kita buat dedek bayi!" Rengek jesna sedari tadi yang membuat xavier pusing sendiri.

Tadi saat pertama kali jesna mendatanginya dan meminta seperti itu ia langsung bersemangat tapi perkataan selanjutnya membuatnya meradang.

Ia seperti di terbangkan kemudian di jatuhkan dengan seketika.

'Tapi bahan bahan apa yang kita perlukan untuk membuat dedek bayi?' Ucap jesna polos tanpa melihat raut wajah xavier yang memelas.

"Kita tidak perlu mencari bahan bahannya sayang, untuk membuat bayi hanya di perlukan suami dan istri" ucap xavier sabar

"Kalau begitu ayo membuatnya" ucap jesna semangat dan memarik xavier.

Di tengah jalan jesna berhenti dan menatap xavier di belakangnya.

"Emm suami tapi kita akan membuatnya dimana? Apakah kita membuatnya di dapur?" Tanya jesna sambil memiringkan kepalanya bingung.

Huftt..

Xavier menghela nafas sabar, ia harus mempunyai stok kesabaran yang banyak untuk istri polosnya ini.

Tanpa banyak kata xavier menggendong jesna ke kamar.

Di dalam kamar jesna merutuki ajakannya kepada xavier. Andai saja ia tak bodoh dalam hal hal seperti ini ia tak akan mengajak xavier.

Di dalam kamar hanya terdengar desahan dan teriakan jesna.

***
"Kakak, ayo belmain dengan laihana!" Ucap raihana di depan kamar aiden

"Tidak! Dan pergilah" ucap dingin aiden dari dalam.

"Ku mohon" ucap raihana memelas dan seketika aiden membuka pintu dan berdehem kemudian berjalan mendahului raihana.

Raihana besorak dalam hati akhirnya aiden mau bermain dengannya.

Raihana terus mengoceh menceritakan kegiatan yang ia alami di sekolahnya.

Saat berjalan di taman raihana melihat bayangannya dan aiden yang ada di depannya.

Dengan cekikikan raihana mengulurkan tangannya ke arah tangan bayangan aiden. Seakan akan mereka berpegangan tangan.

Aiden yang melirik ke arah apa yang di lakukan raihana langsung memelankan langkahnya, saat raihana sudah sejajar dengannya aiden langsung menggandeng tangan mungil raihana.

"Ekhm.. nanti kau jatuh" ucapnya untuk menghilangkan kecurigaan raihana.

Raihana yang awalnya kaget seketika tersenyum senang, ia melompat lompat kecil sambil mengoyang goyangkan tangannya dengan aiden.

"Kakak beljanjilah untuk teruc belcamaku celama lamanya" ucap raihana sambil berdiri di depan aiden seraya menunjukkan jari kelinkingnya.

"Tidak!" Jawab aiden acuh.

"Pwesss" ucap raihana dengab puppy eyesnya.

"Huftt.. hana dengarkan baik baik.." aiden menarik nafasnya pelan kali ini ia harus berbicara banyak kepada adiknya ini.

"Kakak tak bisa berjanji untuk terus bersama hana, hana tau? Tidak ada yang abadi di dunia ini semua orang akan pergi baik itu kakak maupun hana, jadi kakak tak bisa berjanji dengan hana untuk bersama selama lamanya" ucapnya dengan lembut sambil menuntun raihana duduk di sebuah kursi kayu.

Raihana mengangguk paham dan tersenyum kepada aiden.

"Baiklah, kalau begitu beljanjilah untuk belcamaku campai laihana mati" ucapnya dengan polos tanpa melihat raut wajah aiden yang sulit di artikan.

'Ya..Kita akan terus bersama'

***
Jesna berbaring di tempat tidur dengan nyaman semalam xavier mengempurnya sampai pagi.

Tiba tiba ada seseorang yang mengetuk pintu kamar mereka.

"Permisi tuan, nyonya ada seseorang yang mencari anda orang itu bilang namanya adalah sarah" ucap maid itu sambil membungkuk hormat.

"Baiklah aku akan menemuinya" ucap jesna riang.

"Tidak!" Tolak xavier tegas, istrinya kan masih sakit pasti ia tak bisa berjalan. Semalam dirinya benar benar kehilangan akal saat melihat tubuh sexi dan menggoda istri kecilnya.

Jika perlu ia akan mengurung jesna di kamarnya terus layaknya rapunzel agar tak keluar rumah dan tetap tinggal di dalam kastilnya.

"Suami!! Ku mohon" ucap jesna sambil menunjukkan puppy eyesnya dan merentangkan tangannya pertanda ingin di gendong.

Xavier mengalah dan menggendong istrinya untuk bertemu hama yang menggambil waktunya bersama istrinya.

Saat xavier dan jena sudah berada di ruang tamu ternyata tidak hanya sarah yang ada tapi aland pun ikut ada di rumahnya.

Xavier yang melihat aland pun semakin mengeluarkan aura dinginnya. Bagaimana bisa orang seperti aland robinson berada di rumahnya, sepertinya orang ini sudah siap mati.

"Istri apakah kamu juga kenal bajingan itu?" Tanya xavier lembut sambil duduk di kursi single dan jesna masih berada di pangkuannya.

"En! Dia adalah temanku!" Ucap jesna semangat " suami namanya bukan bajingan tapi aland" ucap jesna dan di tanggapi senyum kemenangan oleh aland.

"Ya jesna kecilku benar" ucap aland dan ingin mengelus kepala jesna tapi di tepis kasar oleh xavier.

Keberadaan sarah sungguh tak di hiraukan ia seperti figuran yang melihat adegan pemeran utama di perebutkan oleh semua laki laki.

"Tuan xavier.. bolehkah aku menginap di sini, aku akan menemani jesna agar tak kesepian" ucap sarah manja dan dilembutkan membuat jesna ingin muntah.

Bintang👇

VillainessTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang