keluarga harmonis

13K 1.5K 76
                                    

Jesna kali ini benar benar kesal kepada xavier, bisa bisanya ia tak mengakui kesalahannya dan meminta maaf kepada raihana. Apasalahnya sih meminta maaf pada putrinya sendiri.

"Tuan suami! Kamu harus minta maaf kepada putri manisku!" Sudah sejak tadi jesna meminta agar xavier meminta maaf kepada raihana tapi selalu ia sangkal.

"Aku tidak bersalah, salahkan saja kenapa dia ada di situ saat aku akan menolongmu" kekeh xavier.

Jesna semakin kesal dan pergi ke kamar raihana untuk men gecek keadaannya. Sesampainya di kamar raihana, jesna melihat raihana sedang melamun di atas tempat tidurnya.

"Putri manis, kenapa melamun hmm?" Tanya jesna lembut sambil membelai rambut raihana.

"Ah tidak apa apa mommy, aku hanya cedang memikirkan daddy" ucap raihana dengan senyum manis.

"Gak usah dipikiran yah, mommy udah marahin kok daddynya karna ngak mau minta maaf" ucap jesna dengan wajah yang kesal mengigat xavier yang kekeh tidak mau meminta maaf pada putrinya.

"Loh mommy ngapain malahin daddy?" Tanya raihana kaget, ia takut xavier akan marah. Ia sudah cukup was was saat jesna keras kepala untuk memanggil xavier dengan sebutan daddy.

"Lagian sih daddynya nakal! Ngak mau minta maaf" ucap jesna kesal dan raihana yang melihat itu hanya terkikik geli.

Di depan pintu Xavier yang melihat tingkah imut jesna dan tawa manis raihana hanya terpaku. Ia tak pernah melihat raihana tertawa saat di depannya yang ada hanyalah tubuh yang gemetar ketakutan dan kepala yang terus menunduk.

Jesna yang melihat xavier di depan pintu pun memanggilnga untuk mendekat.
"Tuan suami sini!" Panggil jesna

Xavier berjalan dengan wajah datarnya ke arah ibu dan anak itu. Ia menaikkan sebelah alisnya pertanda apa?

"Tuan suami harus minta maaf sama putri kecil supaya dia ngak sedih lagi" ucap jesna sendu dan metapa xavier dengan mata yang berkaca kaca dan bibir yang megerucut seperti seorang anak yang meminta di belikan permen.

"Untuk apa? Saya tidak peduli dengannya" ucap xavier datar tanpa melihat raihana yang mengigit bibirnya untuk mehanan tangis.

"Tuan suami! Gak boleh gitu. Putri kecilkan hadiah dari tuhan yang harus di jaga, di luar sana banyak orang tua yang pengen punya anak tapi ngak di kasih sama tuhan, emang mau kalau putri kecil jeje kasih ke orang lain?" Ucap jesna panjang lebar dan menampilkan raut marah di wajahnya namun terlihat lucu.

Xavier diam membisu. Hatinya ingin marah saat jesna mengatakan itu, enak saja ingin raihana di beri orang lain. Dirinya kan yang membuatnya!

Tanpa kata xavier keluar dari kamar raihana  dengan hawa yang dingin. Menuju ruang kerjanya.

"Ihh ngeselin banget sih, kan putrinya mommy nangis cup cup cup udah yah manis" ucap jesna menenangkan raihana yang menangis saat kepergian xavier.

***

(Baju yang di pakai jesna)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

(Baju yang di pakai jesna)

Setelah menenangkan raihana, jesna pergi ke kamarnya untuk berganti baju. Ia akan mengajak raihana untuk bermain di taman.

Ia menggambil paper beg berisi hiasan rambut yang jesna suruh beli oleh bodygardnya.

Ia akan bermain di taman sambil menghias rambut putrinya. Jesna sudah tak sabar ia sangat bersemangat. Hal ini yang dulu ia lakukan dengan mamanya namun selalu di abaikan.

Rasanya bermain dengan puttinya dan memberi kasih sayang yang tak pernah ia dapat membuatnya bersemangat melebihi saat membunuh korbannya. Walau hanya sedikit beda tipis perbedaab kebahagian.

Ngomong ngomong soal membunuh jesna sangat ingin melukannya dan ia sudah mendapatkan targetnya. 'Hehe tunggu saja, malaikat mau mu akan datang' batin jesna tersenyum devil

Jesna segera ke kamar raihana untuk mengajaknya ketaman. Tak lupa menyuruh maid menyiapkan karpet piknik dan cemilan yang banyak terutama coklat kesukaan jesna. Asal kalian tahu jesna adalah maniak coklat.

Saat ini jesna dan raihana sudah ada di taman luas mansion rumah xavier. Di sini ada air mancur dan kolam buatan tak lupa ada ayunan dan banyak pohon yang membuat suasan sejuk.

"Putri kecil.. kemari akan mommy hias rambut mu menjadi cantik seperti putri kerajaan" ucap jesna dengan antusias dan raihana pun tak kalas antusias.

Akhirnya ia memiliki ibu yang menyayanginya dan memberikannya kasih sayang.

Di tengah perbincangan seru mereka, xavier datang dan duduk di sebelah jesna dan mencium dahi jesna tanpa melihat raut wajah sang empu yang kusut.

"Ihh... tuan suami gak boleh deket deket jeje sebelum minta maaf sama putri kecil" ucap jesna memasang wajah garang yang terlihat lucu.

Xavier tersenyum dan mengangkat raihana ke pangkuannya. Raihana yang di perlakukan seperti itu tersentak kaget.

"Maafin daddy yah putri kecil" ucap xavier tulus setelah memikirkan perkataan jesna matang matang.

Jesna membulatkan matanya tidak percaya dan bahagia akhirnya xavier mau menerima raihana.

Raihana tersenyum dan mengangguk. Ia sangat bahagia melihat daddynya mulai menerimanya

"Hmm laihana udah maafin daddy kok" ucap raihana tersenyum manis dan di balas usapan lembut di kepalanya.

Mereka bertiga kemudian bercanda dan sesekali menjahili dan menghias rambut xavier yang hanya pasrah melihat anak dan istrinya.

Inikah yang namanya kehangatan keluarga? Xavier ingin terus merasakan ini ia tak mau kehilangan rasa ini.

Gelak tawa mendampingi kehangatan keluarga yang baru di rasakan itu. Membuat para pekerja menahan haru akhirnya mansion yang suram ini akan terlihat bahagia.

"Sayang...." ucap seorang wanita menghampiri xavier. Tiba tiba saja suasana hangat itu terhenti seketika.

Tekan  bintang👇



     Maaf yah kalau banyak typonya dan maaf kalau ceritanya gebosenin, terimaksih buat kalian yang udah sempet baca dan kasih bintangnya.💙💙

VillainessTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang