aland robinson

12.2K 1.4K 170
                                    

Jesna saat ini sedang mengepang rambut raihana dan memeberikannya jepit rambut di kedua sisinya.

Mereka berdua akan pergi jalan jalan tanpa xavier, karena xavier saat ini sedang di kantornya.

Jesna menggunakan drees putih dan sepatu putih dan raihana drees biru dan sepatu biru. Mereka berdua terlihat sangat cantik dan anggun.

"Baiklah ayo kita ke kantor tuan suami!" Ucap jesna dan menarik tangan raihana lembut ke mobil.

Di perjalanan raihana dan jesna banyak bercerita tentang banyak hal. Salah satunya tentang sekolah raihana yang akan ia masuki dua minggu lagi.

"Mommy apakah cekolah itu menyenangkan?" Tanya raihana dengan lugu.

"Tentu sayang, di sekolah kita akan belajar dan mendapat banyak teman" ujar jesna dengan semangat.

Percakapan mereka berakhir ketika mobil mereka telah sampai di parkiran perusahaan.

Jesna dan raihana turun dengan anggun membuat perhatian orang orang sekitar tersorot pada mereka.

Jesna menampilkan wajah polos dan rapuh membuat siapapun yang melihatnya mengira bahwa pasti ia anak sekolah yang tersesat bersama adiknya.

Jesna dan raihana berjalan ke respsionis untuk menanyakan ruangan xavier.

"Permisi.. ruangan tuan su.. xavier dimana?" Tanya jesna mengerjap polos.

Resepsionis yang sedang memakai lipstik seketika menjatuhkan lipstiknya saat melihat wajah imut dan manis kedua perempuan di depannya.

"Ya tuhan! Anak dari mana ini? Kenapa sangat imut" ucap resepsionis itu dan mencubit pipi raihana dan jesna

Dalam hati jesna meringis, julukanya sebagai pembunuh berdarah dingin di pertaruhkan rasanya. Tapi jangan salahkan dirinya salahkan saja tubuh ini yang kecil dengan pipi yang seakan tumpah dari tempatnya.

Mungkin orang orang akan tertohok saat mengetahui ia adalah seorang ibu yang mengandeng anaknya.

Raihana yang melihat pipi mommynya yang sudah merahpun kesal.

"Tante hentikan mencubit pipi mommy laihana" ucap raihana kesal. Dan resepsionis menghentikan cubitanya dan merapikan bajunya kembali bersikap profesional.

"Oh kalian menanyakan ruangan pak xavier yah, ruanganya ada di laintai 50" ucap resepsionis itu tanpa menyadari bahwa raihana menyebut jesna mommynya.

Jesna dan raihana mengangguk kemudian pergi ke ruangan xavier.

'Tuan saya, tau bagaimana cara menghancurkan perusahaan xavier' resepsionis itu mengetik pesan kepada seseorang setelah kepergian dua perempuan itu.

***
Tok..tok..tok

Setelah mendengar suara yang mengizinkan mereka masuk barulah jesna dan raihana melangkahkan kakinya masuk ke dalam ruangan besar dan mewah itu.

"Tuan suami!" Panggil jesna saat melihat xavier tidak memperhatikan kedatangan mereka.

Xavier yang melihat istri kecil dan putrinya datang sedikit terkejut tapi kembali menampilkan sikap dinginnya.

"Ada apa?" Tanya xavier dan duduk di sofa yang di duduki jesna dan raihana.

"Ah! Jeje ingin minta uang jajan, kata bang rey kalau mau uang jajan minta aja ke suami jeje" ucap jesna dengan mengedip ngedipkan matanya polos. Xavier yang melihat kepolosan istrinya hanya menggeram menahan untuk tidak membawa istrinya ke kamar.

Tanpa banyak kata xavier memberikan 3 black card kepada jesna. Jesna pun bertepuk tangan kecil dan menarik tangan raihana untuk pergi ke supermarket.

'Cup'

Jesna dan raihana mencium pipi xavier dan berlalu pergi. Xavier terdiam kaku di tempatnya dapat dilihat telinganya memerah.

"Edward! Berikan bonus kepada setiap karyawan" xavier tersenyum kecil kemudian berteriak memanggil sekertarisnya.

***

Saat ini jesna dan raihana sudah ada di supermarket. Jesna mengandeng tangan raihana menyusuri rak belanja yang menarik menurutnya.

"Mommy laihana ingin ec cleam" ucap raihana dan berlari ke arah tempat es cream tanpa mendegarkan panggilan jesna untuk menunggunya.

Karena terburu buru jesna menabrak seorang laki laki.
"Aduh! Maaf aku tidak sengaja tuan" jesna meminta maaf dan membukukkan badannya dua kali.

"Tak apa nona, aku juga yang salah karena tidak melihat tubuh mungilmu" ucap laki laki itu dan menepuk kepala jesna pelan.

Jesna menddelik enak saja orang ini menyebutnya pendek, walau memang begitu
kenyataannya.

"anda yang terlalu tinggi tuan"ucap jesna sambil tersenyum manis berbeda dengan matanya yang terlihat kesal. Orang itu hanya terkekeh melihat tingkah imut jesna.

"Tua..." ucapan jesna terpotong

"Aland robinson dan anda nona kecil?" Tanya aland dengan menunduk karena jesna hanya setinggi dadanya.

"Jesna, baiklah sampai jumpa" pamit jesna karena raihana telah memanggilnya.

'Mine' ucap aland tersenyum devil.

***



Di ruang keluarga jesna sedang menonton disney. Raihana sudah kembali ke kamarnya untuk tidur.

Tap tap tap..

Suara langkah kaki mengalihkan tatapanya yang semula di tv menjadi menatap orang yang baru tiba.
"Tuan suami!" Panggil jesna dengan melambaikan tangannya. Xavier berjalan ke arah istrinya dan membaringkan kepalanya di paha jesna.

"Ada ap hmm?" Tanya xavier sambil memejamkan matanya.

"Tidak ada, jeje hanya memanggil tuan suami" cengir jesna.

Xavier membuka matanya dan melihat bibir mungil jesna. Ia meneguk ludahnya kasar.

Xavier menarik kepala jesna dan mulai melumat bibir yang terasa sangat manis itu. Jesna hanya diam tak membalas, setelah xavier berhenti melumat bibirnya jesna menatap bingung ke arah suaminya.

"Kenapa memakan bibirku?, tuan suami belum makan malam yah?" Jesna memiringkan kepalanya dan menggaruk pipinya.

Xavier hanya tersenyum. Dan menggendong jesna ala koala ke kamar.

"Jeje ingin lagi!"

Tekan bintang👇

Jangan lupa follow akun author😁💙💙

VillainessTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang