dunia novel

14.5K 1.4K 22
                                    


'Ugh'

Aku bangun dari tidurku dengan kepala yang sangat sakit. Ku perhatikan kamar yang sekarang ku tempati ' dimana ini' aku bertanya dalam hati. Bagaimana tidak ini bukanlah kamarku, karena kamarku berwarna hitam semua, sedangkan  kamar yang  sekarang ku tempati berwarna hitam abu abu perpaduan yang cantik masih ada kehidupan di kamar ini. Bukan seperti kamarku yang err kamar tanpa kehidupan. Aku bangkit dari tidurku dan mulai mengelilingi kamar ini, bisa sajakan aku di culik oleh musuh mafia ku. Tapi yang ku tidak mengerti kenapa aku tidak merasakan keberadaan mereka jika mereka menculikku?

Bagaimanapun aku seoarng Queen mafia yang harus waspada pada setiap keadaan, instingku kuat jadi tak mungkin kan aku diculik dengan begitu mudahnya bukan?.

Kaki ku berhenti pada sebuah foto keluarga yang ada di dinding kamar ini. Sepasang paruh bayah yang masih terlihat tampan dan cantik dengan anak perempuan bagaikan seorang dewi di tengah tengahnya seraya tersenyum tipis, mata biru itu terlihat dingin sama seperti tatapanku.

Kembali ku langkahkan kaki ku dan tepat berdiri di sebuah cermin full body. Aku melihat perempuan yang ada di foto tersebut berdiri di hadapanku. Aku terkejut dan mencoba menenangkan diriku. Kulambaikan tanganku tapi ia juga ikut melambaikan tangannya, dan aku melakukan gerakan gerakan lain tapi ia juga mengikuti setiap gerakanku, seakan itu adalah pantulan diriku.

Tunggu?

Pantulanku?

Aku maju dan menyentuh cermin itu dan ku pastikan memang itu adalah aku. Tapi bagaimana mungkin? Aku menjadi perempuan yang ada dalam foto tadi.

Kemudian pintu di ketuk dan muncullah perempuan paruh bayah berpakaian seorang maid.

"Nona jesna tuan dan nyonya sudah menunggu anda di bawah untuk sarapan" ucap main itu dengan membungkukkan badannya dan berpamitan untuk undur diri

Aku bingung apakah maid itu berbicara padaku? Dan apa katanya tadi nona jesna?. Sepertinya aku familiar dengan nama itu, aku mencoba mengingat ngingatnya dan yahh aku mengingatnya itu adalah nama tokoh antagonis yang ada di dalam novel " ibu untuk raihana".

Seketika kepalaku mendadak sakit sekali, ku pegangi tembok yang berada di sampingku untuk menyanggah tubugku agar tak terjatuh. Serentetan memori masuk ke dalam kepalaku dengan cepat. Dan rasa sakit kian mereda sekarang aku mengerti semuanya.

Aku masuk ke dalam novel yang terakhir kali ku baca sebelum tidur. Aku harus bersyukur atau merasa kasihan pada diriku.

Tapi karena aku sudah menempati tubuh jesna maka akulah yang berkuasa atas tubuh ini bukan lagi jesna tapi Qansya.

****

(Style jesna)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

(Style jesna)

Normal pov

Jesna memasuki lift untuk pergi ke ruang makan di mana orang tuanya sudah menunggunya.

Di meja makan sudah ada ayah dan ibu jesna. Orang tua jesna yang sudah melihat putrinya seketika tersenyum hangat.

"Duduklah nak dan mulai sarapannya" ucap papa jesna dan di angguki jesna.

"Oh yah sayang, abang mu akan pulang hari ini dan ikut mengantarmu ke indonesia" ucap mama jesna sambil menatap hangat putri satu satunya itu.

Jesna menaikkan satu alisnya pertanda 'apa' dan'untuk apa'.
Seakan mengerti raut wajah putrinya. Papa jesna mulai menjelaskan maksud istrinya.

"Bukannya kamu akan ke indonesia siang nanti untuk acara pernikahanmu lusa dengan tuan muda xavier alexander?" Ucap papa dan di angguki mama jesna.

"Kau tidak lupa kan sayang?" Mama jesna memicingkan matanya pertanda curiga.

Uhukk uhuk
Jesna tersedak makanan yang sedang ia kunyah mendengar kata orang tuanya. Jesna mengerti sekarang tentang awal pernikahan jesna dan xavier.

Jesna akan menerima pernikahan ini tapi bukan berarti dia akan dengan bodohnya mencintai seorang xavier alexander, namun ingin membahagiakan raihana anak berumur 4 tahun itu. Rasanya jesna sudah tidak sabar menjadi seorang ibu dan menyayangi putri malang itu.

Asal kalian tahu Qansya adalah penyuka anak kecil. Saat di rumah sakit dan tidak memiliki jadwal operasi maka qansya akan senang hati bermain dengan anak rekan kerjanya. Tapi salah satu kecacatan qansya adalah tidak pernah mengenal cinta, ia tak tahu bagaimana perasaan yang di sebut cinta itu. Jangan heran walaupun ia cantik bagai seorang dewi tapi dia bodoh dalam mengenai cinta, ia sulit mendeskripsikan perasaan lelaki padanya. Saat laki laki mengungkapkan cinta mereka seperti.

'Qansya aku menyukaimu'

'Qansya aku mencintaimu'

Maka jawabanya adalah 'apakah aku punya keuntungan dalam hal ini?
======

sesuai ucapan papa jesna, siang ini abangnya akan pulang. Dalam ingatannya abang jesna sangat menyanyangi jesna dan jesna sangat manja pada abangnya. Jadi jesna akan berusaha seperti sikap jesna dahulu.

Tok tok tok

Jesna yang mendengar suara pintu di ketuk pun mulai beranjak dari duduknya dan membuka pintu.

VillainessTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang