•1 (Makanan Aneh)

87 8 0
                                    

-Apa ga bisa hidup itu dibuat simpel?
.
.
.
-S


Bandung, 12 Juli 20xx

Disuatu rumah yg cukup besar, terdapat seorang laki laki yang tengah berbaring sambil memainkan ponsel nya. Banyak sekali pesan yang masuk, namun dia sama sekali ngga tertarik buat bales pesan itu.

"Gilaaa! Nilai gue seni makin hari makin ancurr aja kek kue cucur buatan emak", ucap Saga.

Saga Antariksa nama nya.
Dia anak dari seorang pengusaha produk tanaman. Anak yang dingin diluar namun hangat didalam //apa hayo lhooo negatif thingking aja.

Dia anak yang cukup humble dengan orang lain, selalu mempunyai humor humor kocak yang ngebuat orang orang tertawa geleng geleng kepala. Dia ini pinter dikit, bukan dikit lagi si udah pintar banget itu, tapi cuman pelajaran matematika aja.

Bandung, adalah kota kelahiran nya. Memasuki universitas tertinggi adalah cita cita nya. Namun, heiii dia baru saja dua hari yang lalu memasuki SMA Nusa Bangsa. Nggak bisakah dia santai sedikit? Menikmati masa masa SMA adalah masa yang menjadi kenangan nantinya.

"Mah!"

Teriak Saga, saat ia menuruni tangga dan melihat keluarga nya tengah berkumpul diruang tengah. Lihat, adiknya yang tak tahu sopan santun itu tengah menonton kartun kesayangan nya sambil berbaring disofa panjang. Dan lihat, ayah nya yang sedang membaca koran sambil meletakkan kaki nya dimeja. Dan- wait kenapa mamah nya memegang pisau sambil mengasah nya beberapa kali?

Okey lupakan mamah nya yg sedang mengasah pisau.

"Apaan nihh? Keluarga kok gak ada sopan santun nya semua"

Kata Saga sambil mendudukkan pantat nya disofa samping ayah nya.

"Halahh kayak kakak punya sopan santun aja!"

Balas Azka Antariksa, adik laki-laki Saga satu satu nya. Yang hanya dilirik sinis oleh Saga.

"Udah udah sana, katanya mau kerja kelompok kok malah pake baju gembel?", tanya sang mamah dengan nada mengejek.

"Ahahaha baju gembel mwahahaha mendalami banget peran lo jadi pengemis jalanan", ucap Azka tertawa sambil memukul mukul sofa.

"Dihh ini tuh bukan baju gembel, orang keren gini dikata gembel". Saga pun langsung berlari kecil menaiki anak tangga dan masuk ke kamar nya.

Melihat putranya yg menjadi bahan lawakan oleh istri dan putra nya, Ayah Saga hanya bisa menggelengkan kepala.

•••

"Orang cakep gini masa dibilang gembel, katarak kali ah mata nya"

Saga langsung berpose didepan cermin dan memandangi wajah nya yg tampan rupawan.

"Sipp udah cakep, sekarang tinggal perbaikin nilai seni gue yang kagak cakep" Kata Saga sambil memasang muka cool.

Tak lama benda pipih dinakas berdering dengan merdu. Saga hanya melihat siapa nama kontak yang menelfon dia.

Nak ngtd

"Et dah bacot benerr, orang ini mau berangkat juga, sabar dikit napa!"

Dia cuman natap layar ponsel nya tanpa mengangkat panggilan tersebut.
Ngga lama ia mengambil jaket dan juga kunci motor, tak lupa berpamitan kepada dua orang tua nya. Ia menaiki motor cbr hitam kesayangannya.

Lampu lalu lintas menunjukkan warna merah, itu artinya ia harus berhenti, namun setelah warna sudah menunjukkan warna hijau ia melajukan kendaraan nya dan sedikit menepi bermaksud membeli minuman boba yang dipesan adik nya tadi.

Love LanguageTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang