•4 (10 Mipas 4)

37 5 0
                                    

Esok harinya Pasha dan Eldi membawa banyak jajan yang diberikan untuk Ita, mereka meminta maaf setulus hati, ya iyalah orang udah buat anak orang nangis.

Nah setelah Ita memaafkan dan kondisi membaik juga teman temannya yang sudah kondusif, akhirnya mereka pun melaksakan MOGD dengan tenang. Acara dimulai saat sore hari, semua gugus dari 1-10 diminta untuk menunjuk perwakilan pentas seni yang akan diadakan saat malam hari.

Semakin larut kondisi semakin tenang, sunyi, dan sepi. Gelap malam tidak menutup semangat anak anak yang melaksanakan upacara api unggun, upacara tersebut sangat sakral sehingga tidak boleh ada yang menyalakan lampu sama sekali.

Upacara berlangsung dengan hikmat, semua anak anak mematuhi aturan yang berlaku, selama upacara berlangsung tidak ada hal aneh maupun kejadian yang tidak diinginkan terjadi. Setelah upacara berakhir semua lampu dinyalakan, dan api unggun dimatikan.

Anak anak murid baru diminta untuk berkumpul didepan panggung kecil yang disediakan untuk acara pensi, kemudian satu persatu perwakilan gugus maju kedepan. Tibalah giliran gugus 5, dua anak perempuan yang dipilih anak anak gugus 5 menarikan tarian Jawa yang masih terkenal saat ini.

Adapun dari gugus lain menampilkan nyanyian yang asik dan semua orang berjoget dengan perasaan riang. Tidak ada pertengkaran hanya ada keseruan yang kayak best day of life aja. Menikmati keseruan MPLS dan MOGD akan menjadi kenangan bersejarah bagi gugus 5.

Seperti itulah akhir bahagia gugus 5 yang penuh cerita suka dan duka, banyak pengalaman yang bisa dipetik dari sana, awal jenjang SMA memang kerap kali mengalami culture shock dan susah menyesuaikan diri di lingkungan baru.

Tapi yang menjadi pelajaran bagi gugus 5 adalah, kenangan kenangan itu ngga bisa keulang lagi maka dari itu kita harus bisa menyimpan semua memori memori yang tiada harganya. Mungkin dengan cara menulisnya.

















































































































































Belum...

Cerita masa masa SMA ini belum selesai. Hanya saja masa gugus 5 akan tergantikan dengan Kisah 10 Mipas 4.

Awal kisah yang manis dibumbui dengan percintaan yang rumit dan hubungan pertemanan yang membuat kesalahpahaman, apalagi anak anak bandel yang membuat para guru naik darah saat memasuki kelas itu. Akankah 10 Mipas 4 bisa mengatasi berbagai problem itu?

Ini adalah hari pertama masuk sekolah. Pagi yang cerah dengan semilir angin yang sejuk karena tak jauh dari area persawahan. Veronica merupakan murid pertama yang berangkat sekolah terlebih dahulu, ia pun memanfaatkan itu untuk memilih bangku paling belakang agar tidak terlalu mencolok. Sebagai teman yang baik, perempuan yang kerap di panggil Vero itu menyiapkan kursi sebelahnya untuk teman masa SMP nya dulu.

Tapi hidup tidak semulus perosotan anak TK. Tetiba salah satu perempuan yang datang setelah Veronica meminta izin untuk duduk disebelahnya.

"Gue duduk sini ya"

"Ehh, oke", ucap Veronica santai padahal dalam batinnya berkata 'Bangke kursi itu kan udah gue siapin buat Ina co'

Selagi nunggu bel masuk kelas berbunyi, Veronica tidak mau duduk berdua dalam keadaan canggung bersama perempuan yang bahkan belum ia kenal, ia pun mencoba untuk membuka topik.

Love LanguageTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang