•9 (Baris)

16 5 0
                                    

Esok harinya beberapa murid terlihat disibukkan dengan tugas kimia yang tidak selesai selesai saking banyaknya. Udah banyak banget yang ngeluh pusing lah, tangan nya sakit lah. Tapi engga bagi Jevfina. Semakin dia cepet ngerjain semakin cepet dia istirahat.

Hari itu Jevfina buka dompet nya, niatnya si pengen bayar kas sama sumbangan buat sekolah. Tapi malah Veronica yang kaget, terkejut, shock, dll ketika Jevfina ngeluarin duwit merah merah yang bisa diprediksi itu kayaknya nyampe sejuta.

Masih inget waktu Veronica kasian sama Jevfina karena ngira cewe itu anak ngga mampu?





Flashback

"Ke kantin yuk, Jev", ajak Veronica yang fokus sama bekalnya.

"Ga dulu deh"

"Kenapa?"

"Males"

Kemudian Veronica ngeliat Jevfina lamat lamat, terus dia makan lagi bekalnya sambil ngebatin.

Kayaknya dia emang anak kurang mampu deh, kasian banget. Apa gue beliin jajan aja ya? Siapa tau dia jadi lebih terbuka sama gue.





•••

Nah ternyata dari sini Veronica ngerasa trauma, trust issue karena kayak dibohongin gitu. Padahal nggak sama sekali, dasarnya Jevfina aja yang males kekantin.

INI SI BUKAN LO YANG KASIAN, TAPI GUE YANG LEBIH KASIAN NJING!
Batin Veronica yang udah misuh misuh.

"Lo anak orkay ternyata, Jev?", tanya Veronica.

"Hah? Engga"

Merendah untuk meroket ya bund.

Jam pelajaran pun hampir selesai, disekolah Nusa Bangsa jam pelajaran dibagi menjadi dua, jam ke 1-6 untuk pelajaran umum, sedangkan jam ke 7-10 untuk projek kurikulum.

Tibalah jam pelajaran ke 7 para murid diminta untuk latihan baris berbaris di lapangan. Dan bukan hanya anak kelas 10 saja yang diminta untuk melaksanakan projek baris. Anak kelas 11 dan 12 pun wajib mengikuti.

Per angkatan ada 8 kelas, jadi jika ditotal ada sebanyak 24 kelas yang latihan baris di lapangan. Lapangan sekolah itu cukup luas untuk 3 angkatan latihan bersama.

Dipandu dengan wali kelas yang bernama Pak Roni, anak anak mulai baris di posisinya masing masing.

Saga sebagai ketua kelas, Vianika sebagai wakil, Keyva sebagai sekretaris, dan Agrin sebagai Bendahara. Mereka berempat meng konsultasikan acara baris kreasi ini, lantaran banyaknya anak yang tidak berpartisipasi dan membantu.

Apalagi kelas X Mipas 4 tuh udah dianggap kelas ternakal seangkatan, soalnya banyak anak anak yang bandel bandel dikelas itu. Memang ngga semua, tapi orang orang udah ngecap anak Mipas 4 rata rata kayak gitu, kalau ngga bandel ya jail.

Kemudian Pak Roni selaku guru agama menasehati mereka berempat sebagai PH kelas untuk selalu mengingatkan teman temannya pentingnya bekerja sama. Apalagi etos kerja kan?

"Kalian ini jangan bosan bosan mengingatkan anak anak pentingnya etos kerja"

"Apa tuh, Pak?", tanya si ketua kelas.

"Pentingnya kerja sama, tolong menolong, dan kalian harus percaya kerja keras kalian akan membuahkan hasil suatu saat nanti", ujar Pak Roni.

"Kelazzzz, Pak", ucap Saga.

"Tapi cape tau, Pak. Anak anak tuh susah disuruh latihan, banyak alesan kalau diatur", ucap Bina yang tiba tiba muncul mendekat kearah meja guru dimana Pak Roni duduk disana bersama anak 4 tadi.

"Ya itu tantangan kalian. Bisa atau tidak menjadi perantara antara tugas dan teman teman"

"Tapi bukan cuma itu aja, Pak. Dana nya itu lho anak anak banyak yang belum bayar kas. Mana kebutuhan untuk baris makin banyak, belum sewa kostum, belum lagi beli beli yang lain", ucap Agrin sambil menunjukkan catatan siapa saja yang belum membayar.

"Sudah kalian latihan saja dulu, nanti masalah dana saya bantu"

Akhirnya mereka pun kembali ketempat duduk masing masing. Keyva, Saga, Vianika, Bina, Agrin, Aluna, dan Veronica merundingkan formasi untuk ditampilkan didepan juri.

"Jadi kita kebagian urutan ke 4, waktu keluar dari pagar nanti kita harus jalan ke arah juri. Ngadepnya arah utara kalau kata osis, nanti kita harus pake salam penghormatan dulu kearah juri"

"Gue ada nih salam penghormatan waktu dulu ikut pramuka, sempet inget dikit dikit", ucap Bina dengan semangat.

"Gimana tuh?", tanya Cika.

"Jadi nanti kita berdiri tegak terus pas ada aba aba penghormatan langsung teriak 'di setiap mata memandang' sambil hormat tangan kanan"

"Bisa tuh dipake, terus kalau formasi waktu depan juri gimana?", tanya Saga sambil mikir keras.

Keyva yang waktu itu cuma nyimak doang akhirnya ngeluarin kertas sama pencil. Dirasa yang lain pada ribut masalah formasi Keyva udah buat bulet bulet kecil di kertas dan di beri nama.

Bukan hanya itu, Keyva lebih memilih untuk menyendiri sambil melihat lihat referensi lagu lagu yang bisa dibuat yel yel untuk baris kreasi. Pada jaman itu lagu yang masih trend dan booming adalah lagu 27 bulan Mei.

Cewek itu dengan kreativitas seadanya mengganti lirik lagu dengan tema kelas X Mipas 4. Urusan setuju atau tidaknya kelas itu urusan nanti, yang penting dia selesaiin itu dulu.

Setelah yel yel dan formasi yang ditulis dan gambar di kertas, cewek itu berjalan kearah gerombolan anak anak yang diskusi tadi.

Keyva meletakkan kertas tersebut ditengah tengah, semua mata memandang kearahnya dengan tatapan tanya.

"Apa nih?", tanya Aluna.

"Formasi sama lagu", jawab Keyva dengan singkat.

"Lo yang bikin?", tanya Saga sambil melihat lihat gambar yang dibikin Keyva.

"Iya barusan. Itu cuma ide gue aja si, setuju atau engga nya itu kesepakatan kalian"

"Gue juga ada nih lagu yang bisa dibuat yel yel, gue share ke lo aja ya. Nanti lo ubah liriknya", ucap Bina.

Keyva cuma ngangguk sebagai jawaban. Sementara itu Saga masih tidak paham dengan formasi yang dibikin Keyva.

"Ini maksud bulet bulet kecil ini apaan?"

"Itu orang astagfirullah, masa gitu aja ngga tau"

"Orang ngga lu jelasin mana gue paham"

Kemudian dengan males nya Keyva mulai menjelaskan formasi nya nanti seperti apa.

Jadi saat nanti didepan juri akan ada 2 yel yel yang harus ditampilkan. Yel yel pertama bertemakan bhinneka tunggal ika. Dan yel yel yang kedua bertema bebas.

Untuk yel yel yang bertema bhinneka tunggal ika, Keyva berpendapat alangkah baiknya yang cowok berada dibelakang dengan 4 orang memasang kuda kuda sementara 2 lainnya naik keatas paha kedua orang itu.

Dibarisan tengah ada 3 formasi, yang kiri dan kanan ada 4 cewek menggendong 2 temannya menggunakan tangan. Diantaranya ada Ina, Veronica, Azzie, Vianika, dll.

Sementara yang ditengah ada Aluna dan Bina yang mengangkat kedua kaki Keyva sehingga perempuan itu terlihat lebih tinggi dari lainnya. Keyva adalah murid perempuan yang paling kecil sehingga tidak sulit untuk Aluna dan Bina mengangkatnya.

Dibarisan depan ada cewek dan cowok yang berpose ala ala kids jaman now.

Hal itu membuat Saga menjadi tertarik dan menyetujuinya. Lainnya pun ikut mengangguk dan menyepakati formasi yang dibuat Keyva.















•┈┈┈••✦ ♡ ✦••┈┈┈•

To be continued
See you...


Love LanguageTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang