•16 (Fun Festival)

3 1 0
                                    

Perjalanan baris kreasi mereka pun berjalan dengan lancar, walaupun beberapa dari mereka melakukan kesalahan tetapi tidak masalah, karena kesalahan tersebut bukan sesuatu yang besar.

Begitupula dengan penampilan didepan dewan juri, kelas X Mipas 4 sangat puas saat melakukan pertunjukkan. Walaupun mereka sempat pesimis dan tidak percaya diri.

Dengan didasari kekompakan, akhirnya apa yang diharapkan terjadi. Keesokan harinya, tiba tiba Agrin mengirimkan file yang ternyata kemenangan X Mipas 4 juara 3.

Sontak grup kelas pun ramai dan menjadi perbincangan hangat karena X Mipas 4 adalah satu satunya kelas X yang menang dalam lomba tersebut.

Keyva yang saat itu menginap dirumah Marisa hanya termenung gabut lantaran menjadi obat nyamuk. Marisa dengan senyum tengil nya mencoba menggoda Keyva yang tidak mempunyai kekasih.

"Iri kan lo, liat gue bisa vc an sama pacar", ucap Marisa mengerling jahil.

"Idih apaan, kagak tuh! Lo nya pacaran juga cuma bisa vc doang, kan ldr. Ups!"

Berakhir lah mereka perang bantal sebab tidak terima dengan roastingan masing masing.

"Udah sana, welcome-in aja itu si Naren. Mumpung dia mau, bisa kali langsung masuk"

"Dihh dikira gue gampangan apa? Ogah banget. Lagian apaan main masuk masuk aja"

"Masuk ke hati lo maksudnya"

"Gue pikir pikir lagi deh", jawab Keyva yang diakhiri anggukan Marisa.

Kemudian dari dalam kamar tersebut tak ada satupun suara yang terdengar, ternyata mereka berdua telah terlelap masing masing.

Sore harinya, mereka berdua bersiap akan berpesta, uhm maksudnya melihat festival yang diakan sekolah mereka. X Mipas 4 ternyata sudah bersiap dan tidak sabar ketika diumumkan pemenang dari lomba baris kreasi.

"Gue ga sabar banget anjing! HUUUU X MIPAS 4 MENANG!!!", teriak Vero yang mengundang tatapan kelas lain.

"Udah napa Ver, gue yang malu sumpah", ucap Keyva meringis pelan mendapat tatapan tajam kelas lain.

"Ini tuh salah satu kebanggaan tersendiri tau, Key. Coba noh liat kelas lain mana ada yang menang, cuma kita coyyyy! Semangattt banget gue sat"

"Emang kalo dipanggil kedepan buat ambil piala, lo yang maju?", tanya Keyva membuat Vero terhenti.

"Lah iya juga. Saga dimana? Padahal sebentar lagi udah masuk pengumuman, kenapa belum muncul juga? ", tanya Veronica selingukan kesana kemari.

"Yeeu, lo tanya gue, gue tanya siapa njing"

emang gue siapanya?
Batin Keyva.

Tak lama yang dibicarakan pun muncul, dari arah pintu masuk nampak Saga berjalan bersama Fianka. Sesosok kekasih yang hangat dibicarakan.

"Cieeee busettt baru aja diomongin udah bawa gandengan aja ke festival"

Anak anak lain pun sama halnya menyoraki Saga dan pacarnya yang berjalan beriringan. Pacarnya atau Fianka malu dan wajahnya memerah, lalu menutupi wajahnya dengan kedua tangannya.

"Kenapa harus ditutupin?", tanya Saga.

"Malu ih", jawab Fianka yang wajahnya sudah memerah seperti tomat.

"Hahaha bisa malu juga kamu, jangan ditutupin nanti cantiknya ngga keliatan"

"Dih! Apaan", ucap Fianka sambil menepuk pelan dada Saga yang masih terkekeh kecil melihat tingkah pacarnya yang dirasa lucu.

Disisi lain, Keyva melihat pemandangan tersebut sambil tersenyum kecil. Bukan, bukan dia cemburu atau tidak suka dengan moment itu. Ia justru merasa terharu melihat Saga sudah bahagia dengan pilihannya.

Entahlah, yang pasti Keyva tidak mengambil pusing. Ia senang jika Saga juga senang. Memang dari awal Ia yang salah, karena menggantung perasaan seseorang. Tidak seharusnya ia bersikap labil.

Namun, dibalik itu semua Keyva juga tidak sepenuhnya salah. Ia merasa Saga terlalu brengsek haha.

Padahal Saga sudah dekat dengan Fefey saat dibangku Sekolah Menengah Pertama. Tapi masih mengejarnya? Bukankah itu juga sama keterlaluannya. Saga sendiri juga menggantung perasaan Fefey.

"Lo liat apa?"

"ANJING NUNGGING! eh ASTAGFIRULLAH, LO APA APAAN SI NGANGGETIN TAU GA!", teriak Keyva menatap tajam Naren.

"Gue cuma nanya, lo liatin Saga?", tanya Naren melihat kearah Saga dan Fefey yang kini sedang bergurau.

Keyva mengikuti arah pandang Naren, ia hanya menggeleng kecil lalu menatap Naren.

"Gue cuma bersyukur aja, untung dulu gue nolak Saga. Kalau ngga gue udah jadi perebut cowo orang"

"Dan untungnya lagi, lo ada disini sama gue", ucap Naren menatap teduh netra Keyva.

Keyva mengerjap dan hampir terpesona jika tidak mengingat netra hazel milik Satria.

apa yang terjadi?
Batin Keyva meremat pelan dadanya.














































"Mau nonton sama gue?", bisik Keyva lirih.

"H-huh?"

"H-huh?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.




•┈┈┈••✦ ♡ ✦••┈┈┈•

To be continued
See you

Love LanguageTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang