•17 (Putus?)

19 3 0
                                        

POV Saga

Dihari itu gue ngga tau, kalau kebahagiaan yang gue rasakan malam ini cuma sementara. Yang ada dipikiran gue saat ini cuma indahnya bintang di langit malam, dan perempuan cantik dengan senyum manis disamping gue.

Malam ini jadi malam terindah yang belum pernah gue rasakan seumur hidup. Dibalik indahnya lampu yang menyala nyala, serta gemerlap yang menyorot seseorang diatas panggung ngga dapat mengalahkan atensi gue pada perempuan pertama yang menjadi milik gue.

Bahkan sepanjang konser festival itu, fokus dan pikiran gue cuma ada pada 'dia'. Perempuan yang gue sayangi dan menerima gue apa adanya.

Pikiran dan logika saat ini, emang udah mantab pada 'dia', dan gue udah merasa kepalang bahagia karena udah menjadi fase berpacaran selama 1 bulan.

Tanpa gue sadar, yang esok harinya datang adalah kebalikan yang merenggut angan angan bahagia malam ini.

POV End

07.32

BRAK

"AYAH UDAH BILANG JANGAN SAMA PEREMPUAN ITU!"

"NAMANYA FIANKA, YAH!", geram Saga pada Ayahnya yang tidak mau menyebut nama pacarnya. Emang apa susahnya?

"Saga, Ayah ngga akan ngelarang kamu sama perempuan manapun asal jangan perempuan itu"

"Emang kenapa? Aku sama dia bahagia kok, dia udah menerima Aku apa adanya. Ayah ga tau apapun tentang Aku, Aku baik baik aja sama dia. Dia baik, peduli, cantik, dan Aku sayang sama dia Yah!"

"BAIKNYA KAMU PUTUS, SAGA"

"YAH!"

"Ngga semua hal kamu harus tau, tapi yang pasti Ayah tau apa yang terbaik buat kamu", ujar Ayahnya sambil menepuk pelan pundak Saga.

"Kalau kamu paham dengan apa yang Ayah maksud, kamu tau apa yang harus dilakukan selanjutnya", ucap Ayahnya lirih namun juga mengintimidasi.

Dengan penuh amarah Saga pergi meninggalkan Ayahnya menuju kamar sambil membanting pintu kamar itu.

Berharap hari ini adalah mimpi, mungkin esok ia akan tetap disamping Fianka dengan rasa yang masih sama.




SMA Nusa Bangsa

"Mungkin Kamu udah cape dengerin ini, tapi Aku tetap akan bilang i love you more than ever, Fey". Ucap Saga menatap netra perempuan didepannya.

"Tiba-tiba banget, Ga. Ada apa?", tanya Fianka penasaran, jantungnya berdetak lebih cepat dari biasanya.

"Gue ngga tau harus bilang apa, tapi yang pasti gue sayang sama lo, setelah ini jangan hubungin gue lagi ya? Orangtua gue ngelarang hubungan kita, maaf banget untuk itu", ucap Saga menatap sayu genggaman tangannya dengan Fianka. Tiba tiba Saga mengganti interaksinya dengan lo-gue.

Deg

"Kamu ngga lagi bercanda kan, Ga?". Tanya Fianka dengan mata yang sudah berkaca-kaca. "Kenapa? Kita baru aja mulai hubungan sebulan lho! Kamu gabisa pertahanin hubungan kita?"

"Gue ngga mau menentang orangtua, Fey. Maaf kalo menurut lo gue jadi pengecut dihubungan ini, yang harus lo tau gue akan tetap sayang sama lo". Ucap Saga meyakinkan Fianka.

"Lo gabisa seyakin itu! Kalau lo udah ada orang baru?", tanya Fianka melepas genggaman tangannya.

"Aku bisa menjamin, masih ada ruang tentang kamu disini", jawab Saga sambil menunjuk hatinya.








Love LanguageTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang