POV Saga
Keyva ini bener bener cewek yang unik, gue ngga tau dari kapan mulai tertarik buat merhatiin dia. Entah kenapa setiap ngeliat dia itu rasanya gue pengen ketawa.
Dia ini tipikal bocah banget, labil dan ngga bisa jaga diri. Setiap ngeliat dia tertawa gue ikut tersenyum, wajahnya mungil matanya bulat dan bibirnya yang kecil.
Entah kenapa bawaannya gue pengen jagain dia, dan deket sama dia. Yah walaupun sesekali gue modus duduk dikursi sampingnya. Hal pertama yang ngebuat atensi gue sepenuhnya ke dia adalah rasa nyaman.
Hal ini memang gabisa diungkapkan lewat kata, gue cuma bisa memandang dia dari kejauhan. Sosok yang seharusnya berada di dekat dia itu gue, kenapa jadi cowok itu?
Padahal gue duluan yang naksir Keyva. Gue udah susah payah deketin dia dan kenyataan yang gue dapat cuma penolakan bullshit.
Tapi dia malah welcome sama cowok lain?
"Jangan gitu"
"Gitu gimana?", tanya Keyva kebingungan.
"Jangan natap gue kayak gitu. Lo ngga tau apa yang gue rasain", laki laki itu langsung memalingkan wajah dan menenggelamkan wajahnya diatas meja.
"Wajah lo merah, Ren. Hahaha! Lucu banget"
Kenapa Keyva jadi ketawa bareng Naren, harusnya dia ketawa bareng gue. Ini bener bener ga bisa dibiarin. Gue harus lakuin sesuatu.
Gue ga tau ini akan berhasil atau engga, tapi seenggaknya gue bakal coba.
Saga POV End
Ga....
Saga....
"WOI SAGA!", teriak Ivan.
Saga pun terkejut karena teman sebangkunya meneriaki namanya.
"Gausah teriak bisa kan?", tanya Saga terlihat kesal karena membubarkan pikiran pikiran dia.
"Lo ngelamunin paan dah? Sampe dipanggilin kagak nyaut", tanya balik Ivan penasaran karena daritadi Saga terlihat melamun sambil melihat kearah Keyva.
"Hmm gue tau nih, lo pasti lagi ngelamunin Keyva kan"
"Mulut lo goblog! Jangan keras keras anjing", ucap Saga kesal karena Ivan dapat menebak pikirannya.
"Yaelah sans aja"
"Santai gimana anjing, lo tau sendiri kan dulu waktu gue nembak dia, dia nya nolak. Giliran cowo lain deketin dia welcome juga"
"Elah orang dulu dia cerita tentang lo ke gue", ujar Ivan dengan santai. Namun wajah Saga terlihat terkejut dan penasaran.
"Cerita gimana?"
"Lo inget waktu lo nge-oper Keyva? Dia udah duluan bareng lo kan, tapi lo nge-oper dia ke gue, nah ternyata lo barengin Jevfina"
"Inget inget, habis itu dia sempet marah ke gue"
"Nah ya karena itu. Waktu gue nebengin dia, keliatan banget keselnya maki maki lo dah pokoknya. Dia kesel sama lo karena lo udah dianggap deket sama dia, tapi ternyata lo malah ngeduluin orang lain"
"Emang iya?", tanya Saga terlihat ragu.
"Serah kalo ga percaya"
Tringg tringg
Tak terasa bel istirahat pun berbunyi. Keyva yang malas keluar berusaha untuk menyibukkan diri dengan belajar dan bermain kertas.
Melihat Saga sedang mempelajari buku salah satu universitas impiannya, ia pun mulai tertarik.
"Lo ada planning ke univ itu?", tanya Keyva menunjuk buku diatas meja Saga.
"Iya", jawab Saga singkat.
"Gue boleh pinjam? Kebetulan gue juga pengen masuk univ itu juga", ucap Keyva meminta izin untuk meminjam buku Saga. Saga pun hanya mengangguk dan memberikan bukunya.
Tak lama Keyva mulai membaca soal soal dan materi untuk mempelajari buku tersebut. Lumayan lama, sampai tak terasa ia mulai mengerjakan dengan serius, dahinya mengernyit bingung lantaran jawabannya tidak ada sama sekali dalam pilihan ganda.
Veronica yang melihat temannya kesusahan berinisiatif untuk membantu. Veronica menyangkal semua jawaban Keyva, dan Keyva sendiri kesal lantaran ia merasa jika rumus dan proses pengerjaannya sudah benar.
Namun Veronica tetap menyanggah hal itu, sehingga membuat atensi Saga teralihkan kearah mereka berdua.
Saga pun menarik bangkunya dan duduk disisi kiri Keyva. Sedangkan Veronica berada ditengah tengah sambil berdiri.
Mereka bertiga pun asik sendiri dan tertawa bersama ketika Keyva salah memasukkan angka. Tawa mereka lumayan keras hingga satu kelas menoleh kearah mereka.
Tak terkecuali Naren.
Ketika Veronica pergi ke kantin bersama Jevfina dan Vianika, suasana diantara mereka berdua menjadi canggung seketika.
Keyva pun berusaha untuk mencairkan suasana dengan menanyakan salah satu soal, namun bodohnya soal tersebut dapat ia kerjakan dengan baik.
"Gue mau ngomong sesuatu, bisa?"
"Tentang?"
"Lo tau sendiri kan gue udah putus, sekarang entah kenapa gue merasa nyaman dideket lo. Gue tau lo udah pernah nolak gue, tapi bukan berarti lo udah bener bener ngga suka gue kan?", ungkap Saga.
"Ada Naren"
"Gue bukan Naren. Dan tentu perlakuan gue ke lo akan berbeda dengan perlakuan Naren ke lo. Izinin gue ngejar lo lagi, dan jika lo bener bener ngizinin gue, gue akan berusaha buat ngeyakinin ke lo kalo gue orang yang tepat disamping lo"
Perempuan didepan Saga diam sejenak, hening menyelimuti keduanya. Tak disangka kisah SMA nya akan serumit ini. Keyva pun berpikir matang matang.
"Okey, kalo lo sanggup. Kejar gue lagi, Ga"
Walaupun tak dapat mendengar percakapan mereka berdua yang pasti Naren mengetahui jika keduanya sedang membicarakan hal yang serius.
Sepulang sekolah Keyva akan pulang bersama Naren, namun buru buru Axxel memanggilnya.
"Lo mau anterin Keyva pulang?", tanya Axxel.
"Iya, kenapa?"
"Lo ga lupa kan kita mau ke bengkel. Jangan sampai telat, anak anak udah pada nunggu disana", ucap Axxel lalu pergi begitu saja.
Naren pun dilanda kebingungan, ia berpikir sejenak kemudian memutuskan mengetikkan pesan untuk Keyva bahwa dirinya tidak bisa pulang bersama.
Keyva yang menerima pesan tersebut hanya tersenyum kecut. Lagi lagi Naren lebih mementingkan teman teman geng motornya ketimbang dirinya. Memang akhir akhir ini sering sekali Keyva mendapat penolakan dari Naren, padahal bukannya laki laki itu duluan yang mengejar dia.
Kesempatan tak datang dua kali. Seperti Saga yang tidak menyia-nyiakan kesempatan untuk mengejar Keyva. Dan Keyva yang mulai mengejar Saga.
"Tawaran lo masih bisa kan?", tanya Keyva pada Saga yang masih terlihat diparkiran.
•┈┈┈••✦ ♡ ✦••┈┈┈•
To be continued
See you
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Language
ChickLit-Just funny and get what i want- Saga Antariksa Pemuda yg masih berseragam putih abu abu mempunyai 3 kawan yg berbeda beda macam. Bastian, Satria, Zidan. Kalo ada Saga berarti ada mereka. Saga merupakan anak yang lumayan pintar dan dapat bersikap d...