Gathan menyusuri koridor dengan tatapan kesalnya, kata-kata Bayu yang mengatakan bahwa ada cewek yang mau menolak dirinya selalu terngiang di kepala Gathan.
"Siapa sih tu cewek, berani banget dia nurunin harga diri gue di depan sahabat–sahabat gue," gerutu Gathan.
"Gue harus tau siapa cewek itu sebenarnya, gue harus balas penghinaan yang gue dapat karena dia," desisi Gathan, melangkahkan kakinya menuju ke tempat favoritnya untuk bolos yaitu rooftoop sekolah.
Tanpa sengaja netranya menangkap sosol yang baru saja ia rutuki tadi, gadis itu sedang duduk di depan kelasnya seraya menunduk.
"Keyna!" teriak seorang gadis menghampiri gadis yang sedang menunduk itu.
"Kok lo ninggalin gue sih, Key? Kan tadi udah janji mau makan bareng di kantin," omel gadis itu yang tidak lain adalah Lisa, sahabat Keyna.
"Maaf Lis, aku nggak nyaman di sana. Di sana terlalu ramai, aku nggak suka," ucap Keyna.
"Kebiasaan deh," ucap Lisa.
"Coba aja tadi lo nggak pergi, gue bisa tunjukin siapa cowok yang gue taksir Key," tukas Lisa.
"Lain kali aja Key liat orangnya, mungkin sekarang belum jodoh," ucap Keyna.
"Nggak perlu lain kali, gue dapet fotonya Key. Ini dia orangnya, ganteng banget kan dia," ucap Lisa, seraya memperlihatkan foto seorang cowok di ponselnya.
Keyna sedikit membulatkan kedua matanya melihat foto pemuda itu. 'Ini kan cowok tadi. Apa Lisa tau siapa dia?' batin Keyna.
"Key, Keyna!" teriak Lisa.
"Astaga, ya ampun, kenapa Lis?" kaget Keyna.
"Lo yang kenapa, malah bengong lagi. Kesambet baru tau rasa lo," tukas Lisa.
"Ahh nggak pa-pa kok, Key nggak pa-pa," ucap Keyna.
Sementara Gathan yang masih berada tidak jauh dari mereka masih memperhatikan interaksi kedua gadis itu.
"Keyna, nama yang bangus. Menarik juga, tunggu tanggal mainnya Keyna, lo akan jadi milik gue," desis Gathan, dan pergi meninggalkan tempat itu melanjutkan langkahnya menuju rooftoop.
***
Setelah sampai di rooftoop, Gathan langsung mendudukkan bolongnya di kursi yang memang sudah tersedia di sana. Ia mengeluarkan ponsel pintarnya menghubungi seseorang di seberang.
Via telpon
"Cari tau tentang salah satu cewek di sekolah gue yang namanya Keyna, gue mau informasi secepatnya," tegas Gathan kepada seseorang di seberang.
"Siap tuan," ucap orang di seberang sana.
Tut tut!
Gathan langsung mematikan hubungan telpon secara sepihak setelah mendapat balasan jawaban dari orang di seberang sana.
"Keyna, lo akan dapat balasan karena berani cuekin gue di depan sahabat–sahabat gue," desis Gathan.
Begitulah sifat Gathan yang sebenarnya, semua yang ia mau harus ia dapatkan, entah bagaimana pun caranya yang penting apa yang ia inginkan tercapai, walaupun harus menghancurkan hati orang lain. Egois, memang Gathan egois tapi bagaimana lagi, itu sudah menjadi sifat dirinya.
***
Waktu berlalu tanpa terasa, kini bel tanda pulang sekolah sudah berbunyi. Semua siswa berhamburan keluar gerbang sekolah menuju rumah masing-masing.
Gathan dan kedua sahabatnya sedang duduk di atas motor masing-masing menunggu keadaan parkiran sepi. Tanpa sengaja mata Bayu melihat seorang gadis yang baru saja keluar dari koridor.
"Itu cewek yang tadi di kantin kan, cewek yang nggak minat sama lo," ucap Bayu, yang langsung mendapat gelak tawa dari Bara.
"Diam lo berdua! Bentar lagi dia bakal jadi pacar gue yang Ke seratus," ucap Gathan.
"Masa sih? Nggak percaya aku bang," kata Bayu.
"Coba atuh," timpal Bara.
"Kalian liat aja, gue akan ajakin dia pulang bareng," kata Gathan dan berjalan ke arah gadis tersebut yang tidak lain adalah Keyna.
"Hi," sapa Gathan.
Keyna, gadis itu tidak menjawab ia hanya menunduk.
"Kalo disapa itu balik nyapa dong, masa diam aja sambil liat tanah. Depan lo ada cowok ganteng nih, masa iya lo anggurin," ucap Gathan.
"Maaf saya duluan, permisi," ucap Keyna dan langsung berlari meninggalkan Gathan di parkiran.
"Woy cewek aneh, gila lo ya!" teriak Gathan, namun sama sekali tidak dihiraukan oleh Keyna. Gadis itu terus melanjutkan langkahnya keluar dari gerbang sekolah.
Gathan dengan wajah yang benar–benar kesal menghampiri kedua sahabatnya. Ia mengumpati Keyna yang dengan berani menolaknya, bahkan sebelum dirinya menawarkan.
"Gimana, udah diterima belum?" tanya Bayu dengan nada mengejek.
"Gimana sih lo Bay, nawarin aja belum udah ditinggal duluan, ya gimana mau diterima," tukas Bara.
"Iya juga ya, ngenes banget sih," ucap Bayu dan langsung tertawa dengan keras bersama Bara.
"Kalian berdua diam!" bentak Gathan yang sudah benar–benar kesal.
"Up! Singanya marah Bar, kuy kabur," ucap Bayu dan langsung tancap gas meninggalkan Gathan diikuti oleh Bara.
"Arrgg! Tuh cewek benar–benar bikin gue kesal!" geram Gathan.
"Pokoknya apa pun yang terjadi, dia harus jadi milik gue," kata Gathan.
Ting!
Satu notifikasi masuk kedalam ponsel Gathan. Ia langsung membuka aplikasi berwarna hijau di ponselnya. Di sana sudah tertera foto serta identitas lengkap seorang gadis.
"Ok, Keyna siap-siap, gue akan buat lo jadi milik gue, dan gue akan buat hidup lo menderita," desis Gathan.
"Nggak ada satu cewek pun yang boleh nolak gue," ucap Gathan dan langsung tancap gas meninggalkan parkiran sekolah.
***
Di tempat lain, seorang gadis baru saja sampai di depan sebuah rumah berlantai dua yang bernuansa putih itu. Rumah yang berkonsep minimalis itu sangat indah dipandang dari luar, apalagi ditambah sebuah taman kecil yang berada di depan rumah.
Gadis tersebut mulai melangkahkan kakinya masuk ke dalam rumah, baru saja satu langka ia memasuki rumah tersebut langkahnya langsung terhenti karena ucapan seseorang.
"Keyna, kamu darimana saja? Keluyuran nggak jelas kamu, kamu nggak tau malu ya, pulang sekolah kamu itu harus langsung pulang jangan keluyuran nggak jelas!" bentak seorang wanita paruhbaya.
"Maaf Ma, tapi Key nggak keluyuran. Key tadi ada kelas tambahan jadi pulangnya agak telat," ucap Keyna.
Plak!
Satu tamparan mendarat di pipi mulus Keyna. "Berani kamu menjawab, hah!" bentak wanita paruhbaya itu.
"Sekarang kamu naik ke atas dan jangan keluar kamar sebelum mama suruh kamu keluar!" titah wanita paruhbaya itu, yang tidak lain adalah mamanya sendiri.
"Iy--ya Ma," jawab Keyna.
Keyna langsung berlari menaiki anak tangga menuju kamarnya, diikuti oleh Risa, mamamnya. Setelah memastikan Keyna masuk, Risa langsung mengunci pintu kamar putrinya itu.
"Untuk kali ini kamu tidak usah makan, kamu bisa makan setelah mama kasih kamu ijin untuk makan, kamu mengerti?!" ucap Risa dari balik pintu.
"Mengerti Ma," jawab Keyna.
Entah apa yang akan terjadi pada gadis malang itu, sedari tadi pagi ia sama sekali tidak makan. Niat ingin makan di sekolah tapi tidak jadi karena bekalnya sudah terlebih dulu jatuh karena insiden tadi di kantin.
"Kuatkan Keyna tuhan, Key rindu Ayah," isak Keyna memeluk kedua lututnya.
Bersambung.....
Jangan lupa tinggalkan jejak😉
![](https://img.wattpad.com/cover/269149860-288-k115228.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Gathan Keyna
Roman pour AdolescentsSemua orang mempunyai obsesi, namun tidak semua obsesi itu harus terpenuhi, bukan? Namun bagi Gathan, semua yang ia inginkan harus ia dapatkan bagaimana pun caranya. Gathan dan Keyna memiliki kehidupan yang bertolak belakang. Gathan, seorang pemuda...