" Ibu Qilla pulang" Qilla menutup pintu rumahnya, melihat ke dapur menemukan ibu nya sedang memasak makan malam.
" Sudah selesai pekerjaan mu? " Tanya Nya sembari mematikan kompor
" Sudah ibu, ayo makan aku sudah lapar " Qilla menuju meja makan tanpa melepas seragam nya terlebih dahulu.
Mereka mulai makan, masakan ibu nya memang tidak tertandingi.
" Besok kamu akan bekerja lagi?" Tanya Rina sambil membereskan piring piring yang akan ia cuci.
" Iya "
" Ingat, kamu harus bersikap sopan ya " Setelah mengatakan pesan itu Rina ke dapur untuk mencuci piring.
Qilla yang masih duduk di meja makan tersenyum miris, apa yang akan terjadi bila ibu nya tau? Apa ia akan di coret dari kartu keluarga?
Ia tersenyum miris, demi ibu nya tidak meminjam uang sana sini demi membayar kebutuhan mereka.
Kamu sudah melakukan apa yang harusnya jadi tanggung jawab mu batin Qilla.
Ia segera masuk ke dalam kamar lalu membersihkan dirinya, esok hari kelulusan nya. Ia sudah menentukan dimana ia akan menjelajah pendidikan.
****
" YEY GRADUATION " teriak semua siswa siswi sekolah. Senang akhirnya mereka lulus dengan nilai terbaik.
Begitu juga Qilla, ia senang mendapatkan nilai tertinggi dan beasiswa universitas, berharap ia masuk ke fakultas kedokteran lalu lulus dan membanggakan ibu nya di rumah.
Hari ini semua siswa memakai pakaian rapih untuk siswi dan siswa mengenakan jas berwarna hitam agar terlihat elegan.
Barang yang mereka kenakan pun bukan barang imitasi atau di jual dengan harga murah. Paling murah saja jam tangan seharga 25juta.
Selesai foto kelulusan, mereka semua pulang bertemu dengan orangtua mereka. Saat sekolah sudah sepi Qilla menatap mobil yang ada di depan gerbang sekolahnya.
Melihat plat mobil itu ia langsung berjalan ke arah mobil itu dan memasuki nya.
Sambil menyetir putra sesekali bertanya pada Qilla ingin masuk ke universitas mana.
" Mau masuk univ mana? " Tanya Putra, namun matanya fokus pada jalanan di depan mata nya
" Kayaknya ambil universitas ternama di kota, disana menerima beasiswa khusus untuk kedokteran" Balas Qilla
" Kenapa harus beasiswa? Biar aku saja yang membiayai semua nya, sampai kau lulus baby" Tawar Putra, mobil nya memasuki garasi rumahnya yang megah.
" Tidak, aku akan tetap menggunakan beasiswa ku dad" Qilla menolak secara halus, agar tidak membuat putra tersinggung.
Putra mengangguk mengiyakan saja lalu masuk ke rumah dan duduk di meja makan. Hidangan sudah tertata rapih di atas meja.
" Ayo makan "
*****
Qilla saat ini tengah berada di dalam kamar Putra. Tentu saja putra saat ini sedang menindihnya. Membuat Qilla merasakan hal aneh.
" Dad? "
Cup
Putra mengecup bibir mungil Qilla, dan lama kelamaan menjadi sebuah lumatan. Putra memperdalam lumatan itu, dan lama kelamaan menjadi nafsu yang besar.
Putra hanya menggunakan kaos dan celana santai karna ia sedang tidak pergi ke kantor.
" A-ahh " Desahan itu akhirnya keluar dari mulut Qilla.
Oh shit
Tangan putra masuk ke dalam baju rumahan Qilla. Membelai dada nya membuat Qilla merasakan geli bercampur gairah.
" Sudah waktunya bukan ?" Tanya Putra sambil tersenyum miring
Ia membuka satu persatu kancing baju Qilla. Lalu meremas nya secara perlahan lahan.
" Ahhh" Desahan itu membuat Putra benar benar ingin menerkam nya. Lelaki mana yang tidak bergairah saat mendengar desahan ?
KAMU SEDANG MEMBACA
I Love You Baby Girl18+ || Jaerose [On Going]
Teen FictionWARNING! NO CHILDREN UNDER 18+ Terpaksa menjadi sugar daddy karna kehidupannya yang pas pas an. Namanya Qilla, anak paling pintar tapi berkehidupan sederahana membuat nya menjadi gunjingan satu sekolah. Demi ibu nya yang bekerja sebagai pembantu, i...