5. Again

14.6K 206 15
                                    

Haloo, aku minta maaf kalo aku Update nya gak teratur, tapi kalo kalian mau bisa nih mampir dulu di lapak sebelah.

Judulnya  " BOBA "
Aku baru Update 4 chapter disitu, kalo aku gak update disini mungkin aku lagi Update atau lg mikir cerita itu ya, dan maklumin saya juga karna saya masih pelajar jd gak bisa langsung update dalam waktu yang teratur.

****

Putra terhenti di ambang pintu, melihat orang tua nya sedang duduk di sofa tamu. Berdua? Tidak. Ada gadis lain disana yang jelas tidak di ketahui olehnya.

Putra melangkah ke arah ruang tamu, menemui orang tuanya yang ada di sana, mungkin sedang menunggunya sejak tadi.

" Mama, kapan mama sama papa kesini? Kok gak ngabarin aku? " Tanya Putra sambil duduk di sofa single.

" Kami memang sengaja nggak beritahu kamu dulu, ada yang mau di bicarakan sebentar" Ucap Danish, sang ayah.

Putra melirik gadis yang duduk di samping mama nya, gadis itu menunduk, ada apa ini?

" Kenalkan dia Jovanka, dia anak dari teman perusahaan papa "

Putra memiliki firasat aneh di kepala nya, apa ia akan di jodohkan? Oh ayolah, sugar baby nya lebih menggoda dari pada gadis itu.

Terlihat banyak sekali minus dari gadis itu, terlalu kurus, make up yang tebal, alis seperti ulat bulu dan yang terpenting tidak membuat putra ingin meliriknya sedikit pun.

" Kami berniat menjodohkan mu dengannya" 

Damn!

" Nggak, aku nggak mau" Tolak putra mentah mentah.

Mama nya sudah yakin akan hal ini, susah untuk membuka hati Putra. Putra nya sangat dingin.

"  Tapi kalian kan bisa kenalan dulu, kalau cocok kalian jalani, tapi kalo nggak cocok bisa untuk tidak di teruskan nak" Saran sang mama

Namun putra kekeh pada pendiriannya, kalo tidak ya tidak .

*****

" Ibu, aku berangkat untuk akademi dulu ya" Pamit Qilla

Mereka berada di depan pintu rumah, Qilla sudah bersiap pergi untuk akademi kuliahnya.

" Semoga lancar ya nak"

Qilla mengangguk lalu segera mencari angkutan umum. Perjalanan dari rumahnya ke pusat kota sekitar 20 menit.

Sampai di tempat tujuan Qilla membayar ongkosnya, lalu bergegas masuk ke dalam universitas itu. Qilla berdecak kagum melihat arsitektur bangunan nya, terlihat mengesankan dengan desain vintage bercampur modern ini.

Qilla segera masuk ke dalam ruangan akademi kedokteran nya. Ia menghembuskan nafas nya perlahan.
" Pasti bisa."

****
" Kamu umurnya berapa? " Tanya Jovanka, mereka saat ini sedang berada di taman belakang rumah Putra.

" dua puluh lima " Ucapnya singkat.
Sejak tadi yang memulai obrolan adalaj Jovanka, tau sendiri Putra sangat dingin.

Ia membuka ponselnya, mengirim pesan pada baby girlnya agar tidak datang ke rumah saat ini, selesai memberi kabar ia memasukkan ponsel ke dalam saku celana lalu kembali meminum kopi kalengnya.

Jovanka kagum pada ketampanan nya, wajahnya yang mulus bersih, yang terpenting juga ia berwibawa.

" aku suka sama kamu " Jovanka mengutarakan perasaannya pada Putra.

Putra menghela nafas nya menatap Jovanka, sejak tadi Putra tidak menatap jovanka saat ia berbicara. Katakan saja kulkas berjalan.

" sorry but, gue gak suka sama lo" Ucap Putra. Lelaki itu tidak memiliki rasa kasihan pada gadis yang ia tolak mentah mentah.

Pada dasarnya cinta itu menyakitkan, di utarakan atau tidak ujung ujungnya pasti sakit.

" Kenapa? Aku kurang cantik? " Tanya Jovanka lirih.

Dilihat dari manapun gadis ini minus,  lebih cantik baby girl nya dari pada gadis ini.

" Gue nggak suka ya nggak, lebih baik kita batalkan aja  perjodohan nya. Lo bukan tipe gue" putra berlalu saja dari hadapan Jovanka. Gadis itu tertunduk lesu.

Orang tuanya yang sejak tadi duduk di sofa sontak berdiri saat melihat putra semata wayangnya datang.

" Bagaimana? " Tanya Danish

" Pa, aku batalin perjodohan nya. Aku nggak suka dan jangan paksa aku, aku punya kriteria calon ku sendiri "

Danish mengela napas, di umurnya yang sudah lima puluh tahun ia sangat ingin punya cucu.

" Yasudah, kami tidak memaksakan itu, kamu bisa cari orang yang kamu cintai"

Putra bersyukur orang tuanya sangat mendukungnya, tidak memaksa pilihan apapun.

****
Qilla membuka ponsel nya melihat ada pesan masuk dari daddy nya. Ia sudah selesai akademi bersiap pulang.

Daddy 💸

Baby nanti selesai akademi langsung pulang aja ya, jangan kesini ada orang tua daddy. Semangat akademinya ❤

Qilla tersenyum melihat nya, tampan, baik, kaya, pintar, semua itu melekat pada Putra.

***

Qilla saat ini berada di apartemen putra, saat ingin menaiki angkutan umum, putra menelfon nya agar pergi ke apartemen.

Qilla pun berangkat ke apartemen, yang membutuhkan waktu kurang lebih setengah jam untuk sampai.

Sesampai nya di apartemen Qilla langsung masuk ke kamar Putra, melihat Daddy nya ada di sana ia segera memeluk putra.

" Daddy tadi Qilla akademinya lancar"
" bagus dong kalo gitu"

Putra tersenyum miring lalu melumat bibir gadis itu.

" wanna play with me baby? "

" ngh yes daddy "

Dengan cepat putra mendindih tubuh mungil itu lalu membuka baju serta pakaian dalamnya. Tak lupa ia membuka pakaian nya juga.

Putra melumat ganas bibir mungil itu sambil meremas payudara Qilla, menghisap seperti bayi yang kehausan ASI.

" A-ahhh "

Tak lupa putra membuat kissmark di leher jenjang Qilla. Tanpa lama lama lagi ia melesakkan miliknya ke dalam Vagina Qilla.

" Ahhh....  Dad, fasterhh "

" Of course baby "

Qilla terus mendesah kenikmatan di bawah Putra. Ia sudah orgasme berkali kali, sampai tubuh putra ambruk diatas badan mungil Qilla. Mereka pun terlelap karna kelelahan bercinta.

I Love You Baby Girl18+ || Jaerose [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang