11. Calon

4.2K 117 2
                                    

" Putra, umur kamu sudah tiga puluh tahun, apa kamu sudah dapat calon istri mu? " Tanya Danish sambil meminum teh .

Putra saat ini berada di rumah orang tuanya.

" Sudah"

" Kalau begitu kenalkan dengan segera ke kami, kami juga pengin punya cucu cepet cepet loh"

Putra tersenyum lalu membalas ucapan ayahnya.

" Iya lusa aku ajak dia kesini"

Beberapa waktu ini Qilla di sibukkan dengan jadwal pemotretan. Tak heran ia pergi pagi pulang malam setiap hari.

" Lo sakit? " Tanya Taeyong.

" Hah enggak, kecapean aja, gue mau nemuin temen dulu nanti jam setengah tiga gue balik lagi"

Qilla memarkirkan mobilnya di parkiran cafe. Mengedarkan pandangannya mencari teman temannya.

" dateng juga lo! Gue pikir gak dateng " Cerca Jennie

" Sorry macet tadi di jalan " Ucap Qilla lalu duduk di kursi cafe dan memesan minuman untuknya.

" Btw lo ntar ada jadwal lagi? " Tanya Lisa sambil menyeruput kopi nya.

" Iya mungkin gue pulang malam"

Fyi, Jennie, jisoo, Lisa mereka adalah sahabat Qilla, awalnya mereka tetangga lalu menjadi sahabat. Mereka tetangga di rumah yang dulu Qilla tempati bersama ibunya.

" Besok lo cuti? " tanya jisoo

" Iya kayaknya, kenapa emangnya? "

" Gimana kalo kita nge mall bareng? " Pinta Jisoo exited. Kalo soal belanja Jisoo juaranya.

Mereka pun setuju untuk besok belanja bersama di Mall.

****

Qilla saat ini berada di apartemen nya, ia melihat kalender. Satu tanggal ia lingkari dengan pulpen tinta merah, tanggal 25 ulang tahun putra.

Ia tersenyum, lalu segera membuka lemarinya, mengeluarkan dompetnya. Uang hasil bekerja di kantor sudah terkumpul lebih. Ia akan membeli hadiah untuk putra.

Ting

Ponselnya berbunyi, ada notif dari putra ia segera membaca nya.

Lagi apa? 

Lagi tiduran di kasur

Maaf ya ga bisa kesitu, ada orangtua aku

Iya gpp kok.

Lusa ikut aku ya ketemu sama orang tua aku.

L-lusa?

Iya lusa. Bisa kan?

Bisa kok

Kamu tidur sana, udah jam 10 .
Have a good night baby

Have a good night too.

Qilla diam sejenak. Ponselnya sudah ia matikan. Lusa? Sehari sebelum ulang tahun putra. Qilla merasa jantungnya berdegup kencang.

Ia bersiap tidur agar besok ia pergi ke mall bisa lebih awal mencari hadiah.

****
Pagi ini Putra di kantor sudah di penuhi berkas berkas yang harus ia selesaikan. Bahkan semua kertas itu menumpuk diatas meja kerja nya membuat si CEO tidak terlihat wajahnya di sana. Ia teringat apa sebaiknya saat lusa nanti ia langsung melamar Qilla? Atau pada saat ulang tahunnya?

I Love You Baby Girl18+ || Jaerose [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang