Putra dan Qilla bersiap pulang, menghabiskan waktu 3 hari di jepang, Qilla kesal pada lelaki itu. Ingin liburan malah di gempur setiap malam, menyebalkan.
Sesampainya di korea, mereka segera pulang kerumah masing masing, Qilla mengedarkan pandangan matanya mencari sosok ibunya.
Yang ia lihat adalah ibunya terbaring di ranjang dengan wajah pucat. Tak butuh waktu lama ia menelpon ambulans lalu pergi ke rumah sakit.
****Sesampainya dirumah sakit, ibunya di bawa ke ruang UGD, menunggu hampir beberapa menit di luar ruangan akhirnya dokter pun keluar.
" Gimana dok ibu saya? Gak pa-pa kan" Tanya Qilla dengan berbondong bondong
Dokter tersebut tersenyum kecut, lalu menghela napas nya.
" Maaf, tapi ibu kamu tidak bisa saya selamatkan. Ia terkena DBD bahkan saat di periksa cukup parah, tuhan lebih sayang sama ibu kamu, yang sabar ya dik"
Qilla berlari memasuki ruangan melihat ibunya sudah di tutupi kain putih, air matanya mengalir deras. Bahkan sampai ajal menjemput ibu nya Qilla tidak sempat bicara tentang pekerjaan nya.
" ENGGAK, IBU GAK BOLEH MENINGGAL!" teriak Qilla histeris
*******
Sedari tadi Putra khawatir, sudah pukul sembilan malam namun tak ada kabar dari Qilla sejak tadi. Putra keluar kamar lalu mengemudi mobilnya dengan kecepatan sedang.
( Anggap mukanya lagi khawatir dan lagi malam)
Sesampainya di sana rumah itu kosong, bahkan lampu depan mati. Sepertinya tidak ada orang.
" Cari siapa pak? " Tanya tetangga yang lewat
" Saya cari Qilla apa ada? "
" Tadi saya lihat ada ambulans bawa ibunya ke rumah sakit "
Putra langsung mengucap terima kasih lalu pergi kerumah sakit terdekat.
*****
Pintu ruangan di buka, putra melihat sosok yang ia kenal sedang menangis sesegukan. Yang di pastikan ia menangis kencang.
KAMU SEDANG MEMBACA
I Love You Baby Girl18+ || Jaerose [On Going]
Ficção AdolescenteWARNING! NO CHILDREN UNDER 18+ Terpaksa menjadi sugar daddy karna kehidupannya yang pas pas an. Namanya Qilla, anak paling pintar tapi berkehidupan sederahana membuat nya menjadi gunjingan satu sekolah. Demi ibu nya yang bekerja sebagai pembantu, i...