4. No children under 18+

25K 272 9
                                    

" Dad? "

Mendadak putra mendapat telfon dari kantornya, apa tidak ada waktu lain? Ayolah,ia sangat ingin bersenang senang dengan gadisnya saat ini.

" Wakilkan saja! " Perintah Putra lalu mematikan sambungan telfon begitu saja dengan raut wajah kesal.

" Ada apa? " Tanya Qilla yang melihat wajah Putra terlihat kesal.

" Biasa, urusan kantor nyebelin emang" Dengus Putra.

Putra tersenyum miring melihat Qilla, tidak mungkin ia tunda lagi kan? Masa iya sudah ia bayar dengan harga dan fasilitas yang sangat di luar Ekspentasi tidak di nikmati?

" Aku mulai ya" Bisik Putra di telinga Qilla membuat Qilla merinding.

Putra melumat ganas bibir mungil yang menjadi candu baginya, tak butuh waktu lama ia membuka kaos dan celana pendeknya, menyisakan celana bagian dalam nya saja.

Putra membuka pengait bra Qilla, melempar nya ke sembarang arah.

" A-Ahhh" Desahan merdu terdengar di telinga putra. Bagaimana tidak? Saat ini putra seperti bayi yang kehausan akan ASI.

Kedua buah dada itu tak di biarkan menganggur, tangan putra meremas, memilin lalu menghisapnya, membuat Qilla merasakan sensasi yang belum pernah ia rasakan sebelum nya.

Sambil menghisap buah dada Qilla, tangan putra membuka paksa celana dalam milik Qilla, kemudian ia melakukan hal yang sama seperti bra Qilla yang di buang ke sembarang arah.

Qilla? Tentu saja menikmati nya.

Tangan satunya tak dibiarkan menganggur, ia memainkan klitoris Qilla membuat nya mengeluarkan desahan yang amat di nanti putra.

" Bersiap ya sayang, gak bakal sakit kok cuma sebentar aja sakitnya" Bisik putra, lalu membuat kissmark di leher Qilla

" AA–AAAA SAKIT DAD" Teriak Qilla saat perlahan kelamin Putra di masukan ke dalam Vagina nya.

Darah segar keluar dari vagina nya, menandakan bahwa ia tak perawan lagi.

" Dad sakit hiks"

" Jangan nangis, cuma sebentar aja kok ini sakitnya" Untuk menghilangkan rasa sakit nya, Putra melumat bibir Qilla, berharap agar rasa sakitnya reda.

Selang beberapa menit rasa sakitnya reda, Putra mulai memompa juniornya yang sudah ingin di puaskan.

" A-Ahhh, dad kayak ada yang ma-Uhh keluar ahh"

" T-Tahan sayang " Putra semakin mempercepat tempo genjotan nya, membuat perut Qilla berkedut tak karuan, putra tahu bahwa Qilla sudah organsme berkali kali namun hasrat nya belum di salurkan full.

Putra memperlambat tempo genjotan nya, ingin melihat Qilla memohon akan kenikmatan ini. Seperti dugaannya Qilla meminta tempo cepat.

" Dad, faster ahhhh"

" Sure baby "

Tanpa lama lama lagi, putra langsung memompa dengan cepat, membuat satu ruangan dengan lampu tidur diisi dengan suara desahan kedua insan yang seharusnya tidak mereka lakukan saat ini.

" D-dad a-akuhhh ma-uhhh keluar ahhh" Qilla mengeluarkan orgasme yang ke lima kalinya.

" Sebentar tunggu sampe keluar ahh"

Ahh putra menarik juniornya, mengeluarkan cairan kental itu di atas perut Qilla. Keduanya sama sama puas dengan permainan mereka malam ini.

" Thanks baby"

Mereka kemudian tertidur dengan posisi putra memeluk Qilla dari sisi samping.

******

Sinar matahari menembus jendela ruangan kedua insan tersebut, Qilla terbangun dari tidurnya karna kelelahan.

Ia menatap langit langit kamar, lalu tersenyum miris.

Ini pekerjaan mu Qilla, jangan menyesal karena sudah mengambil langkah ini, kau yang memulai maka kau yang harus bertanggung jawab dengan langkah mu selanjutnya. Batin Qilla.

Saat ingin bangun hendak ke kamar mandi, kemaluan nya terasa nyeri sekali, tak memungkinkan jalan, akhirnya Qilla ngesot ke lantai menuju kamar mandi di kamar ini.

" Sial, gue harus ngesot segala " gerutu nya

Ia memilih berendam di Bath room, untuk menengkan rasa sakitnya.

***
Putra terbangun dari tidurnya, mengedarkan pandagan pada ruangan nya, mencari sosok yang sedang bersama nya saat ini.

Ia segera berjalan ke arah kamar mandi, melihat apa baby nya ada di sana, dan benar saja Qilla ada di sana sedang berendam sambil memejamkan mata nya.

Tak ingin mengejutkan Qilla, ia mengecup kening Qilla lalu bergabung di bathub. Sadar mereka tidak mengenakan pakaian, junior putra pun kembali tegang.

" Baby" Panggil putra dengan suara lirih.

" Kenapa? " Qilla menatap putra yang saat ini sedang menatapnya.

" Aku minta lagi boleh ya? "

Untuk part ini maaf kalo terlalu pendek, tapi harap maklumin krn saya sdng ujian,

Pengennya sih update seminggu sekali, tapi gak janji ya. Bakal saua usahain

See u


I Love You Baby Girl18+ || Jaerose [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang