Qilla berjalan menelusuri kooridor. Beberapa pasang mata menapa nya tak suka. Bagaimana tidak? Dia anak beasiswa. Jangankan mempunyai barang barang branded makan di mall saja setahun sekali itu pun jika memiliki uang lebih.
Terbiasa menerima gunjingan ia berjalan dengan cepat menuju kelasnya. Tak ada yang mau menjadi temannya. Ia sendiri, tidak seperti anak lainnya yang bercanda, ada pula yang bergosip di belakang kelas saat istirahat.
Qilla tidak pergi kekantin, ia memilih membawa bekal karna lebih menghemat uang jajan nya, jadi ia hanya mengeluarkan uang untuk angkutan umum ke sekolah.
Menunggu di halte berharap ada angkutan umum yang cepat datang, ia sangat lelah karna mata pelajaran ini.
Tak lama sebuah mobil berhenti di hadapannya." Kok daddy jemput? Katanya sibuk? " Tanya Qilla.
" Tadinya emang sibuk tapi udah di ganti sama asisten, yuk pulang. Kalo gak di jemput pasti kamu pulang malam" Putra menggandeng tangan mungil nya menuju mobil.
15 menit berlalu namun suasana masih hening.
" Daddy ada meeting sama client CEO lain, mau nunggu?" Tanya Putra sambil membenarkan posisi jas nya.
" Mph Qilla belanja ya Dad? " Putra tersenyum melihat Qilla yang exited. Ia mengeluarkan dompet nya dan meraih tangan Qilla menandakan agar memakai uangnya saja.
" Nih ambil, pake aja asal jangan sampe ilang kartu kartu nya, daddy mau ke tempat meeting dulu ya"
Qilla segera berjalan menuju salah satu toko stationery, membeli buku untuk catatan, pulpen pensil yang menurut nya lucu, dan membeli buku pelajaran. Setelah membayar ia menuju ke toko pakaian, melihat harga nya sudah sangat fantastis, ia segera memilih baju yang sesuai. Setelah mendapatkan pakaian yang ingin ia kenakan ia membayar nya, hanya 2 pasang, namun harga nya yang menjadi pusat Qilla.
Ponsel nya bergetar, ada yang menelfon nya, melihat nama yang tertera ia segera menuju parkiran untuk pulang.
" Lama ya dad? " Tanya Qilla
" Enggak kok, kamu beli apa aja? " Putra melajukan mobil menuju kediaman Qilla.
" Oh aku beli buku, alat tulis sama beli baju" Jawab Qilla sambil memainkan ponsel nya.
" Lagi apa? " Tanya putra, risih karna cewek ini memainkan ponselnya terus tanpa menghiraukan nya.
" Aku lagi baca wattpad, sekalian promosiin cerita si penulis ini" Jawab Qilla.
" Kamu di endorse? "
" Iya tapi gak di bayar " Qilla mendengus.
" parkir mobil aja bayar masa di endorse ga di bayar?"
" Soalnya kalo aku gak promosiin, nanti cerita ini bakal di bikin lama update nya, apalagi penulis nya itu sok sibuk, udah gitu readers nya juga kebanyakan pelit sama vote. Jadi aku harus promosiin cerita dia yang lain, biar cerita ini gak di bikin lama update nya "
Penulis nya maksa sekali......
Putra mendengus, kenapa penulis nya maksa sekali coba? Menyebalkan.
" POKOKNYA JANGAN DI BACA DOANG, TAPI DI VOTE JUGA CERITA NYAAA" Qilla berteriak cukup nyaring, membuat Putra menutup telinga nya.
****
Ngh saya cukup kaget sih pas tau readers cerita ini di prolog nya aja udah 60an yang baca, padahal baru 1 minggu saya publish, sebelum nya cerita teenfic saya 1 bulan baru 5/10 pembaca tapi saya respect sama kalian yang mau baca cerita saya walaupun absurd. Tapi saya cukup senang, seengaknya saya punya mood buat bikin cerita nya update. Jadi jangan lupa mampir ke lapak saya di sebelah & tinggalin jejak nya jangan siders wkwk.
Byeee..
KAMU SEDANG MEMBACA
I Love You Baby Girl18+ || Jaerose [On Going]
Novela JuvenilWARNING! NO CHILDREN UNDER 18+ Terpaksa menjadi sugar daddy karna kehidupannya yang pas pas an. Namanya Qilla, anak paling pintar tapi berkehidupan sederahana membuat nya menjadi gunjingan satu sekolah. Demi ibu nya yang bekerja sebagai pembantu, i...