Luka

80 31 3
                                    

Ada yang diam-diam masih menaruh harap, dia rajin memintamu dalam doanya walaupun ia tahu keterkabulan doanya sepertinya jauh dari kata mungkin.
- Ferryanugerah

Kira melanjutkan langkah kakinya dengan pandangan yang lurus seolah tidak memperdulikan keberadaan Radeya disitu.

Radeya yang sadar akan Kira langsung buru² meninggalkan koperasi

" eh ini berapa? "
" berapa ya? Semua 10k "
" Gila lo! Cepett disini lama lama PANAS "

Naya yang peka akan kondisi saat itu langsung mengembalikan uang kembalian Radeya.

Tanpa pikir panjang Radeya segera keluar dari koperasi tapi pertemuan tetap terjadi, kedua sejoli itu sama² terdiam dan terus saja berjalan tanpa memperdulikan satu sama lain.

"Kenapa diem aja ra? Biasanya kalo ketemu dia sampe malu maluin eh sekarang b aja. Lu sehat kan? Itu tadi Radeya loh " ujar Ileen heran

" Gw sadar udh terlalu malu²in kalian pada, jd jaim dikit lah "

" Alhamdulillah mulai sehat nih bocah " saut teman² Kira bersamaan

Setiba di pintu koperasi segrombolan bocah tadi langsung berpencar membeli kebutuhannya masing²

" Nay, bicara apa sama dia, asik bener keknya" ejek Kira

" oh tadi? Lo cemburu?ahahaha biasa masalah Bayu. Tenang gw gabakal sejahat Sarah "

Kira hanya diam tanpa kata dan melanjutkan transaksi jual belinya itu.

/

Siapa Naya?

Annaya Faradisa
Dia cukup terkenal di sekolah karena dia anak dari salah satu guru di sekolah. Jadi tak heran jika dia bisa menguasai koperasi sekolah.

" Woiii Kiraa! "
" Beli Risol Mayo 3, Talam 4, sama Aqua botol dingin 2, Radeya yang nyuruh cepetannn " teriak laki² bernama Sadam di jendela kelas 9A

" Punya kaki kan?" ujar Naya

" Siape lu? Gw ga ngomong sama lo ya"
" Cepet Kiraa ini Radeya loh yang nyuruh " tegas Sadam

Tanpa pikir panjang Kira langsung saja mengambilkan pesanan yang dikatakan Sadam tadi.

" ini semua berapa Nay?" jiwa pasrah

"Eh ya jangan mau bayarin siapa tau dia cuma iseng sama lo"

"Iya Ra, balik aja yuk gausah digubris tu orang " tegur salah satu teman Kira lainnua

" Gapap kok santuy kalian duluan aja gapapa"

//
Kelas Radeya tepat didepan Koperasi jadi biasanya anak² cm modal teriak bakal diladenin.

"Sini" kantong plastik yang digengam Kira disaut oleh seseorang

"Bisa mikir ga sih kalo Sadam tadi cm manfaatin lo!" ucap laki² yang tak lain Radeya

Diantara Doa dan MimpiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang