5

36 6 0
                                    

Part ini bakal panjang deh kayanya hehe
Selamat membaca...

———————-

"Yeri ayo bangun siap siap, pakai baju yang sudah ibu siapkan"
Tolong aku lagi pura pura tertidur, sebenernya aku sudah bangun sejak siang tadi, tapi aku terus dikamar dan ketika ibuku masuk kamar aku akan pura pura tertidur
Aku laper tapi masih belum siap buat ketemu om itu... aduh hujan tolong turun dengan deras

"bu kayanya yeri gaenak badan"
Bodoh, kenapa aku mengatakan itu ibuku langsung mengecek suhu tubuhku dan sudah dipastikan normal, aku merutuki perkataanku sendiri, seharusnya aku bilang sedang nyeri haid yang lebih masuk akal yakan?

"Jangan banyak alasan yeri, kamu waktu itu sudah menyetujui pertemuan ini" selimutku ditarik paksa oleh ibu

"bu liat deh mendung, nanti kalo kita kehujanan bagaimana?"

"Gausah Khawatir, kita dijemput oleh suruhan nyonya gwen"

"Cepat mandi dan bersiap" lanjut ibu dan langsung meninggalkan kamarku

"Seperti mafia saja punya orang suruhan" ucapku pelan dan beranjak menuju kamar mandi

.
.
.

"Bu ganti baju yang lain boleh ya" aku sedang melihat pantulan diriku di cermin, sekarang aku sedang memakai dress hitam yang tapi panjang dress ini Cuma sampai atas lutut

"ibu sudah mengeluarkan uang banyak untuk membeli dress itu sayang, masa tidak digunakan"

"Padahal aku bisa pakai baju sehari hari aku kalo ke kampus bu"
Lah kenapa ibu ketawa benar kan ucapanku? Baju kampusku juga tidak terlalu jelek

"Hahaha sayang, ini pertemuan penting dan kamu harus pakai pakaian yang bagus biar calonmu tertarik"

"sama saja seperti aku sedang menggoda om om kalo gitu" kataku hampir tidak terdengar oleh ibu

Tidak lama orang suruhan nyonya gwen tiba dirumahku, dia menjemput kami menggunakan mobil mewah, bahkan orang suruhan itu terlihat sangat muda dan sopan, dibanding dengan om om yang akan dijodohkan denganku, seperti aku lebih tertarik dengan orang suruhannya nyonya gwen.

Aku melihat keluar kaca mobil dan sadar sepertinya kami sudah sampai, itu terlihat dari gerbang yang sekarang terbuka lebar untuk kami, besar sekali rumahnya bahkan halaman rumahnya nampak luas seperti taman di kampusku, benar kata ibu aku harus menggunakan pakaian yang bagus, bayangkan jika aku datang hanya menggunakan pakaian kampus, mungkin aku bisa di kira sebagai orang yang ingin melamar menjadi maid.

"silahkan turun nona dan nyonya" aku tersadar dan langsung turun dari mobil mewah tadi

"Terima kasiiiihhh...-" ucapku seraya memberikan kode bahwa aku ingin tahu namanya

"Kim, panggil saja kim" ucap laki-laki yang tadi mengantar kami

"Terima kasih pak kim" kemudian laki-laki itu merundukkan tubuhnya

Saat kami sudah berada di ambang pintu, kami disambut oleh para maid yang sudah berbaris, wah ini sangat gila pikirku, aku seperti ratu saja sekarang

Please Save Me || Seo Changbin (On going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang