#2. Redemption [sequel of MFS]

929 84 43
                                    

Perselingkuhan memang bukan hal yang baik, hal itu bukan jalan keluar dari semua masalah dalam suatu hubungan. Aku sudah melakukan itu dan membuatku kehilangan gadis kesayanganku.

Aku membuatnya sakit hati, dan sekarang aku mendapat balasannya.

-

-

-

Hai, semua!

Pertama-tama, aku mau mengucapkan Selamat Hari Raya Idul Fitri bagi yang merayakan!

Mohon maaf kalau selama ini ada sesuatu yang buat kalian tersinggung dari kata-kataku. Maaf kalau aku belum bisa menuhin ekspetasi kalian, maaf juga kalau aku belum bisa bikin cerita yang bagus dan punya pesan moral yang bener-bener bagus.

Kedua, aku mau mengumumin sesuatu. Aku bakal hiatus selama kurang lebih satu bulan karena ada ujian akhir yang dilakuin di sekolah. Kalau aku ada waktu senggang, aku bakal tetep ngetik dan ngepublish cerita, tapi aku gak bisa janji.

Ketiga, aku minta maaf karena nge-unpublish Redemption minggu kemarin. Menurutku, cerita ini harusnya jadi cerita yang waw karena ide dan alurnya yang sebenernya udah bagus. Tapi sayangnya, aku belum dapet feel-nya. Jadi aku kesulitan banget buat ngetik cerita yang itu. Akhirnya, aku putusin untuk mengundur cerita itu dan aku remake sebaik mungkin.

Semoga kalian semua suka, ya.

Selamat membaca!

@Redemption@

Jimin

Sudah sekitar satu tahun semenjak kejadian itu. Aku yang pergi dari apartemennya. Meninggalkannya sendirian dan menangis. Jujur, hatiku sangat sakit mendengarnya. Bahkan sampai sekarang, rasa bersalah itu masih menghantuiku. Aku tidak pernah bisa tidur dengan nyenyak. Bayangan Seulgi selalu membayangiku, membuatku tidak tenang sama sekali.

Tapi sekarang, aku juga tidak bisa melakukan apa pun. Aku sudah tidak pernah bertemu dengan Seulgi lagi sejak itu. Dan aku juga tidak mau bertemu dengannya. Aku tahu, dia pasti masih merasa sakit hati. Dan mungkin dia juga bisa menangis saat melihatku. Jadi, demi kebaikannya, aku pindah ke kota lain. Berusaha menenangkan diri dan tidak menampakkan diri di depan Seulgi.

Sendirian?

Tidak, aku masih bersamanya. Masih bersama gadis yang menjadi alasan kenapa hubunganku dengan Seulgi selesai dengan cara yang menyakitkan. Tidak, itu bukan sepenuhnya salah Soohyun. Ini tetap salahku karena mau menjalin hubungan dengannya dan menghancurkan hubunganku dengan Seulgi.

"Kau tidak akan makan sarapanmu lagi?" Aku mendongak, menatap Soohyun yang duduk di depanku. Wanita itu tampak cantik bahkan tanpa riasan sekali pun. Tapi tetap saja, bagiku Seulgi masih lebih baik darinya. "Jim, kau baik-baik saja?" Tidak, aku tidak pernah baik-baik saja sejak saat itu. Tapi aku juga tidak mau memperpanjang durasi percakapan kami dan membuatnya bertanya lagi. Akhirnya yang kulakukan adalah menggeleng, kemudian menyuap suapan pertamaku.

"Kau banyak diam akhir-akhir ini. Setidaknya jawab aku dengan kata-katamu. Jangan mengangguk menggeleng saja." Aku menghela napas, kemudian kembali menatapnya. Aku sangat malas membuka mulut. Aku juga baru sadar kalau kami jarang sekali bicara sejak saat itu. "Aku sedang malas bicara." Akhirnya hanya itu yang bisa kukatakan. Dan Soohyun terlihat kesal, tapi aku tidak peduli.

a relationship || seulminTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang