My Favorite Smile
Senyuman Seulgi adalah hal terindah yang pernah aku lihat. Silahkan mengataiku dengan sebutan pria berengsek karena sudah menduakannya dengan wanita lain. Aku hanya mencari kepuasan lain, aku berusaha menyimpang pada yang lain agar mendapatkan yang lebih dari seorang Kang Seulgi. Tapi, apa aku bisa mendapatkannya?
Warning: Mature
Hai, aku kembali dengan cerita oneshoot Seulmin. Kali ini aku mau memperingatkan sekali lagi kalau ini cuman fiksi. Dan aku juga mau memperingatkan kalau budaya antara Korea dan Indonesia itu berbeda. Tapi bukan berarti budaya Korea itu buruk, tapi memang hal seperti 'itu' sangat wajar di sana? Jadi, jangan samakan budaya kita, dan jangan mengecap budaya Korea itu buruk. Please enjoy dan jangan menyangkut pautkan antara Jimin dam Seulgi di kehidupan asli.
Thanks.
-
-
-
@MY FAVORITE SMILE@
"Kau lama sekali, Jim." Aku hanya memoles senyuman tipis dan membiarkan gadis itu masuk ke dalam mobil hitamku. Duduk di jok sebelahku dan menghela napas sembari meletakkan buku dan tasnya di jok belakang. "Aku sudah menunggu setengah jam, tahu," ucapnya mengadu sambil mengerucutkan bibirnya. Membuatku terkekeh pelan lalu menghela napas dan menangkup dua pipinya yang semakin menggembung. Lihat, dia tidak akan bisa marah denganku. Bahkan pipinya sudah memerah hanya dengan tangkupan seperti ini. "Maaf, jalanan sedang macet. Kau memaafkanku, kan?"
Seulgi masih mempertahankan wajah cemberutnya walau pipinya sudah memerah. Tak lama, gadis itu akhirnya tersenyum dan melepas tangkupan pipiku sambil tertawa kecil. "Kau, sih, menyebalkan sekali. Kau juga tidak menjawab teleponku, kukira kau tidak akan menjemputku." Aku tertawa pelan, menghela napas dan menyandarkan punggunng di sandaran jokku. "Bateraiku lemah, Seul."
Hal yang kulihat selanjutnya adalah, Seulgi yang tersenyum dan mengangguk sembari menempelkan kepalanya di bahuku. Tangannya lalu memeluk lenganku kuat, bahkan dia memejamkan mata. Terlihat sangat nyaman bersandar di sini. Tapi, aku tidak nyaman dengan posisi ini, jadi, setelah beberapa detik, aku akhirnya menarik lenganku. membuatnya sedikit tersentak lalu mengangkat kepalanya dari bahuku. "Maaf," ucapnya, dan aku hanya tersenyum sembari memberinya isyarat agar segera memakai sabuk pengaman karena aku akan segera mengendarai mobil untuk mengantarnya pulang.
Dan Seulgi melakukannya, gadis itu menggunakan sabuk pengamannya dan tersenyum menghadapku. Terkadang senyumannya yang seperti itu selalu berhasil membuatku merasa kasihan. Harusnya aku tidak sejahat ini dengan menduakannya dengan yang lain. Tapi di sisi lain, aku juga belum ingin berhenti melakukannya. "Jim? Ayo jalan, kenapa melihatku seperti itu?" Aku mengangguk lalu menginjak pedal gas lembut. Membuat kendaraan yang sudah menjadi milikku kurang lebih dua tahun itu bergerak.
Aku dan Seulgi sudah menjalin hubungan lebih dari tiga tahun. Di awal tahun, dia tidak membosankan. Maksudku, di awal tahun, kami masih baik-baik saja, dan aku pun belum menduakannya dengan gadis mana pun. Tapi pada tahun kedua, saat di mana dia mulai sibuk dengan pekerjaannya, dan aku bertemu dengan Taehyung, semuanya berubah. Malam itu aku dan Seulgi bertengkar, kami mempermasalahkan waktu yang semakin menipis di antara kami. Kami terlalu sibuk dengan pekerjaan masing-masing hingga lupa bahwa hubungan kami juga membutuhkan perhatian khusus. Kami saling menyalahkan dan aku langsung pergi meninggalkannya di taman.
KAMU SEDANG MEMBACA
a relationship || seulmin
Fanfiction[seulmin fanfiction || completed] Sejauh apa pun Park Jimin pergi, dia tetap milikku. Bagaimanapun seorang Kang Seulgi, dia tetap milikku. a story by kyshe Start: 10 Desember 2020 End: 4 Agustus 2024
