"Dia bilang, aku harus segera putus denganmu kalau tidak mau rahasiaku terbongkar."
-
-
-
Hai, semua!
Kali ini aku update lanjutan dari yang kemarin. Semoga suka dan jangan lupa tekan bintangnya!
Selamat membaca!
@The End of Our Story@
Seulgi
Aku masih belum bisa percaya kalau aku akam bertemu Jimin di restoran ini. Aku tidak pernah mengira bahwa aku akan bertemu dengannya secepat ini. Lama menunduk, aku mendongakkan kepala. Menatap Jimin yang duduk di depanku. Pria itu terlihat lebih dewasa dari Jimin yang kukenal saat sekolah. Pipinya menjadi lebih tirus dengan rambut yang disisir rapi ke belakang. Dia tetap tampan, sama seperti saat masih menjadi pacarku waktu itu.
"Jadi, bisa kau ceritakan alasanmu meminta kita selesai waktu itu, Seul?" Aku menganggukkan kepala. Sebenarnya aku berbohong soal Jimin yang merupakan penganggu, dan aku membenci Jimin. Nyatanya, aku jauh lebih membenci diriku sendiri yang tidak berlaku baik di masa lalu.
"Seul, kau baik-baik saja?" Suara dan sentuhan pada tanganku membuatku kembali mendongak. Menatap Jimin yang juga menatapku dengan khawatir. "Aku tahu kau bohong soal alasanmu hari itu. sekarang kita sudah sama-sama dewasa, dan kurasa tidak ada alasan lagi untuk berbohong padaku. Katakan yang sebenarnya, hal itu menghantuiku selama tujuh tahun ini."
Aku menghela napas panjang, kemudian menatapnya lurus. Bahkan rasanya aku tidak tahu harus bagaimana memulai cerita ini. "Jadi hari itu, ada seseorang yang memukul tengukku dengan kayu. Aku tidak tahu siapa yang melakukannya, aku sangat takut dan menangis. Lalu saat aku bangun, aku berada di tempat yang mengerikan. Tangan dan kakiku diikat, aku tidak bisa bergerak sama sekali." Aku memejamkan mata, bayangan aroma bangkai itu menusuk hidungku.
"Kau baik-baik saja?" Aku mengangguk, lalu kembali menatapnya. "Ruangan itu punya pencahayaan yang minim. Dan di sana aku bisa melihat banyak bangkai tikus yang tergeletak di sekitarku. Di sana aku juga melihat kucing kakakku yang hilang sejak lama. Dia sudah mati dan berada tepat di depanku." Aku menghela napas panjang, berusaha untuk tetap tenang. "Aku sangat takut, dan mulai merasa mual. Aku sudah berteriak, tapi tidak ada yang menyahutiku sama sekali."
Akhirnya aku menundukkan pandanganku lagi. "Lalu pintu terbuka, dan seseorang masuk ke dalam sana. kukira aku diculik oleh mafia atau semacamnya, ternyata itu teman sekelas kita dulu, Eunhee." Jimin membulatkan matanya, terlihat sangat terkejut. "Eunhee? Kenapa dia melakukan hal seperti itu padamu?" Aku membasahi bibirku, kemudian kembali menundukkan pandanganku. Menatap tangan kami yang saling menggenggam di atas meja setelah beberapa detik menatap matanya.
"Dia bilang, aku harus segera putus denganmu kalau tidak mau rahasiaku terbongkar." Aku menggigit bagian dalam bibirku. Dari sini adalah inti masalahnya, dan aku merasa sangat takut untuk menceritakannya. "Rahasia apa?" tanyanya. Aku berusaha untuk tetap tenang, lalu kembali menatapnya. "Kau harus tahu, aku tidak sebaik yang kau kira. Saat SMP, aku pernah menjadi ketua pekumpulan yang merundung banyak anak."
Aku menunduk lagi, aku takut Jimin marah. Aku juga malu pada diriku sendiri. "Aku merundung banyak anak, tapi tidak ada yang percaya kalau aku seperti itu karena aku punya nilai yang bagus. Dan Eunhee adalah salah satu temanku saat itu." Aku melipat bibir ke dalam, berusaha untuk tidak menangis. Aku tidak boleh menangis dan terlihat lemah.
KAMU SEDANG MEMBACA
a relationship || seulmin
Fanfikce[seulmin fanfiction || completed] Sejauh apa pun Park Jimin pergi, dia tetap milikku. Bagaimanapun seorang Kang Seulgi, dia tetap milikku. a story by kyshe Start: 10 Desember 2020 End: 4 Agustus 2024