"Bukan soal kejayaan atau kekuasaan, tapi ini soal harga diri." ---- Mistic gang.***
Para anggota inti yg terdiri dari Erlan, Vano, Kevin, Satria, Gibran dan juga David --- berjalan di lorong sekolah dengan langkah tergesa.
"Pastiin semua murid gak ada yg keluar, dan gerbang depan jangan lupa dikunci." ucap Erlan.
"Tenang aja. Tapi, gimana sama anak-anak yg masih diluar, Lan?" tanya Vano. Kalau waktunya begini mah, mereka kompak!
"Gue udah nyuruh Rayan sama yg lain buat amanin mereka." Vano mengangguk mengerti.
"Si Barra udah berani sekarang. Mainya langsung nyerang markas." ujar David.
"Iya... gue curiga ada apa-apa nih, soalnya lo tau kan kalo dia juga agak takut sama Erlan,"
Satria mengangguk. "Ntar hajarnya yg beneran, Lan. Biar mampus sekalian! Gak suka bat gua sama dia,"
"Ompongin sekalian!" seru Gibran Ikut-ikutan.
"Lo yg dia ompongin!"
Saat sampai pada koridor yg berhubungan langsung dengan lorong, disaat itulah mereka menjadi pusat perhatian.
"Ih... Kak Erlan ganteng banget dong!"
"Itu kak Kevin, Bukan?! Yg pinter banget itulohhhh!!!"
"BANG!!! MINTA KONTAK NYA DONG!"
"Kak Grevano ganteng yah... jadi pengen halalin,"
"Woi!! DAVID IMUT BANGETTT!!!"
"YA ALLAH, NIKMAT MANA LAGI YG ENGKAU DUSTAKAN!!"
"PLIS KAK.. FOLLBACK YA KAK... I'M CUTE!"
Sekiranya itulah teriakan yg menyambut mereka waktu keluar dari lorong. Erlan dengan wajah datarnya dan Vano dengan senyuman tipis-nya. Dua kombinasi yg sempurna!
"Eh... itu geng Mistic pada mau kemana woi?" tanya Vanya membuat ketiga nya menoleh. "Iyaaa... ih itu Erlan ngapain pake bawa-bawa tongkat segala?"
Aurora menatap objek dihadapanya, lebih tepatnya pada keenam idola sekokah yg sedang berjalan ke arah mereka. "Emangnya lo semua nggak tau?"
"Apa, Rel?!"
"Ituloh, Black cobra nyerang markas mereka yg didepan. Warung pak Maman!" Mereka cukup terkejut mendengar ucapan Aurel barusan.
"Tau darimana lo?!"
"Daritadi juga udah nyebar kali! Lo aja yg nggak bergaul. Dasar Ansos!"
"Gaya lo! Paling juga denger bisik-bisik makanya lo tau. Gayaan bergaul, gak salah nih?"
"Berisik." keduanya langsung diam lalu menggerutu. Erlan beserta jejeran-nya telah berada di dekat mereka.
"Bentar, Lan. Mau nyapa jodoh dulu!" Aurora menatap datar seseorang yg baru saja berbicara.
"Halo, Tan! Mau kemana? Mau ikut nggak?" tanya Vano.
Aurora menghiraukan-nya dan melangkah mendekati Erlan. "Lan. Kenapa?"
"Lo nggak pa-pa kan?"
"Gak,"
"Lo mau berantem lagi? Lo nggak boleh pergi! Gue nggak suka liat lo berantem,"
"Lo siapa?"
Deg ....
I'ts okey, Ra. Udah biasa...

KAMU SEDANG MEMBACA
The Arogant Girl's
Fiksi Remaja[SPIN OFF SHIRREN] Aurora, adalah dia, si gadis manja, keras kepala, dengan seribu keangkuhannya. Sudah dimanja sejak kecil membuatnya tumbuh menjadi gadis yg Arogant. Apa yg diinginkanya, selalu didapatkannya. Menjadi Queen Bullying disekolahnya...