Hay guys!!
Sorry ya baru bisa update lagi. Sebenernya aku masih bingung mau rangkai kata katanya gimana,kalo alurnya si udah banyak banget di kepala cuma mau di sampaikan ke kata kata itu yang bingung 🥲
Aku juga kemarin lagi banyak banget tugas kuliah, mungkin banyak orang di luar sana juga banyak tugas tapi masih bisa nulis dan beraktifitas lainnya. Masalahnya aku tu masih suka mager:( ngerjain tugas sambil rebahan jadi tugas numpuk.
Makasih juga buat yang udah sempetin baca, udah Vote, dan udah komen😘
ya walau sebagian besar yang vote dan komen adalah temen aku yang aku paksa wkwk
oke deh maaf malah jadi curhat hehe
happy reading guys
.
.
.
.oOo
Saat jam menunjukan angka 16.12 Sofia baru saja sampai di cafe Janji Raga.
Berjalan masuk dan mencari sosok yang akan di jumpainya, tidak susah karena Rafael masih menggunakan seragam sekolah yang membuatnya mudah di kenali.
Sebelum menghampiri Rafael, Sofia memesan minuman dan pengganjal perut terlebih dahulu, karrna sebenarnya dia baru merasakan lapar, mungkin karna siang tadi tidak makan. Setelah selesai memesan Sofia berjalan menuju mantan pacar dari temennya itu, sebenarnya Sofia sedikit penasaran kenapa cowo itu mengajaknya bertemu. Walaupun mereka cukup dekat tapi tidak pernah mereka bertemu hanya berdua seperti ini.
"Udah lama Raf?"
"Eh udah sampe Fi? sini duduk." Rafael sedikit terkejut karena terlalu fokus dengan permainan game di ponselnya.
"Masih aja main game mulu lo."
"Mending main game lah Fi, dari pada main perempuan." Setelah mengatakan itu mereka terkekeh.
"Lah bukannya emang iya lo suka mainin hati perempuan. " Kata Sofia sambil mengangkat satu alis juga sedikit tersenyum miring menggoda Rafael.
"Yee... mana ada, adanya juga gue yang sering di mainin sama cewe. "
Sofia hanya memutar matanya keatas mendengar apa yang di katakan cowo di depannya ini. Bukannya Sofia tidak tau kalau Rafael ini playboy.
"Iya deh semerdeka lo. By the way kenapa nih lo ngajak ketemu, tumben banget. "
"Ya... gapapa si cuma mau ngobrol aja."
Sofia mengerutkan keningnya mendengar jawaban Rafael, sebenarnya tidak ada yang salah dengan jawabnnya cuma mereka tidak pernah bertemu hanya berdua seperti ini sebelumnya, apalagi hanya untuk mengobrol. Kan bisa di handphone, pikirnya.
"Ooo... gue kira mau curhat tentang Lisa."
"Lisa? ngapain curhat tentang dia. Lo pasti udah tau kalo gue sama dia udah putus."
Sofia menghembuskan nafasnya
'Kalau mereka putus jadi Lisa beneran jadian sama Alvin? padahal gue masih berharap ini cuma prank aja' Batin Sofia.
"Ya biasanya putus tapi balikan lagi" Kata Sofia.
"Gak tau si Fi, gue capek aja kadang sama dia. Lo tau sendiri dia kalo ada yang dia mau pasti harus di turutin, belum lagi dia keras kepala banget. "
Curhat Rafael, padahal tadi katanya ngga mau curhat tentang Lisa, dasar ni orang."Jadi lo putus karena itu?"
"Ya, salah satu alasannya itu. "
Kalau salah satu, berarti ada faktor lain? apa itu berkaitan dengan Alvin? pikir Sofia.
"Lo udah tau kalo Al-"
Belum selesai Sofia berbicara, tiba tiba ada yang menyela."Pesanan kakak Sofia."
"Ehh bentar ya Raf gue ambil pesanan dulu."
Ketika Sofia ingin berdiri, Rafael berdiri terlebih dahulu.
"Udah gue aja, sekalian gue traktir tadikan gue udah janji. "
Yang di balas Sofia dengan anggukan, rezekikan ngga boleh nolak.Rafael pun berjalan menuju meja barista.
"Mbak pesanannya Sofia? "
"Oh iya kak ini pesanannya. Soy Coffe Late nya satu sama Ham & Chesee nya satu ya? "
"Iya mbak." Sebenarnya Rafael tidak tau Sofia memesan apa, tapi iyakan sajalah.
Setelah membayar Rafael pun menghampiri Sofia lagi.
"Nih, makan dulu Fi. "
"Wihh makasih lho" Sofia menyambut makanannya dengan mata berbinar.
"Ehh lo mau ngga nih? " Tawar Sofia setelah memakan dua gigitan.
"Engga deh lo aja, kayanya lo udah tiga hari gak makan ya? lahap banget" Kata Rafael sambil terkekeh.
"Dari SD gue ngga makan, makanya sering sering traktir gue ya. " Canda Sofia.
"Itu mah mau nya lo di traktir terus. "
"Ya namanya rezeki, ngga boleh di tolak."
"Iyain deh, udah makan dulu. Nanti keselek tau rasa."
Akhirnya Sofia memakan pesanannya terlebih dahulu.
15 menit kemudian
Rafael yang melihat Sofia telah menyelesaikan makannya pun berbiacara
"Fi sebenernya gue mau ada yang di omongin sama lo."
"Ohh yaudah ngomong aja, mau ngomong apa? " Jawab Sofia sambil sesekali meminum Late nya.
Rafael melihat Sofia, dia bingung mau mengatakan maksudnya atau tidak.
"Kok diem, katanya tadi ada yang mau di omongin. " Lanjut Sofia, karna hanya melihat dirinya.
"Fi, sebenernya...
...gue suka sama lo. " Ada jeda di pengucapannya.
"Hah? " Sofia yang sedang minumpun hampir tersedak karna mendengar ucapan Rafael, entah ia yang salah dengar atau memang benar Rafael menyukainya.
"Gue suka sama lo Fi" Ulang Rafael dengan lebih jelas.
Sofia hanya diam menatap Rafael, mungkin masih belum bisa mencerna dengan baik kata kata Rafael barusan
'Apalagi ini ya allah.' Ringis Sofia dalam hati.
Apakah ini juga salah satu hal yang membuat Lisa dan Rafael putus?
***
Minal aidzin walfaidzin semua🥳
Akhirnya bisa makan ketupat lagi ya hehe, ohiya gimana puasanya kemarin? semoga lancar ya
Jangan lupa selalu jaga kesehatan ya guys, selalu pakai masker kalau keluar rumah
see you😘
KAMU SEDANG MEMBACA
Non Come Previsto (ON GOING)
Teen Fiction[16+] Gimana jadi nya Ketika orang yang sedang dekat denganmu justru menjalin kasih dengan sahabatmu sendiri? Bahkan sahabatmu sendiri yang memperkenalkannya denganmu. Dan diwaktu yang bersamaan mantan pacar sahabatmu memintamu untuk menjadi kekasih...