"Dih ngaku aja kali kalo terpesona. Ya secara kan gue emang ganteng". Jawab Rafael dengan pedenya sambil menyugar rambutnya kebelakang.
" Pede boleh, kepedean jangan! Jatuhnya narsis, tau ngga? "
"Engga tau". Jawab Rafael dengan muka sok polos.
" Au ah, gelap. "
"Lah buta kali nih orang, terang gini dibilang gelap. "
"Hih engga gitu konsepnya Udiiin. "
"Eh nama gue Rafael, udah bagus di ganti malah Udin. " Dan setelahnya mereka berdua malah tertawa.
Beberapa menit kemudian tak ada lagi yang membuka percakapan.
Rafael sesekali melirik Sofia, seperti ada hal yang ingin di ucapkan.
"Ekhem"
Mendengar suara Rafael, Sofia menoleh menaikan alisnya sebelah seolah bertanta kenapa.
"Emm, ja-jadi sekarang lo g-gak deket lagi sama A-Alvin? " Tanya Rafael sedikit ragu.
Mendengar pertanyaan itu Sofia menghela nafas.
"Eh kalo ngga mau cerita, engga masalah kok ngga di jawab. " Sambung Rafael cepat setelah mendengar helaan nafas Sofia. Sebenarnya Rafael tidak mau suasana jadi awkward dan membuat mood Sofia turun tapi di sisi lain ia sangat penasaran dengan cerita lengkapnya.
"Ya enggalah. Ngapain gue deket sama pacar orang. " Jawab sofia tenang.
Mendapat respon baik dari lawan bicaranya, Rafael mengubah duduknya jadi menyesong ke arah Sofia.
"Terus persahabatan kalian baik baik aja kan? Emm maksud gue dulukan lo deket sama Alvin, yang dukung banget lo sama Alvin juga kan Lisa. Terus sekarang jadi Lisa sama Alvin yang jadian."
"Engga, persahabatan kami baik baik aja. Ya cuma gitu, agak canggung aja. Kalo gue si ngga, ngga tau kalo dia".
" Lagian gue engga mau persahabatan gue hancur karena masalah cowo. " Lanjut Sofia menunduk, mengayun ayunkan kakinya.
" Udah engga usah sedih gitu. Lo tu engga pantes galauin cowo modelan Alvin gitu. Lagian lo cantik, ramah, walaupun engga pintar pinter amat ngga bodoh bodoh amat juga." Mendengar kalimat terakhir Rafael sontak Sofia mendongak dan langsung memukul pundak cowok itu.
Rafael terkekeh lalu melanjutkan "Pasti banyak yang suka sama lo, dan bisa dapetin lebih baik dari alvin itu. "
"Ya, contohnya gue gini. Udah lebih ganteng dari Alvin, lebih keren dari Alvin, dan yang pasti gue lebih baik dari Alvin. " Lanjut Rafael sambil menaik turunkan alisnya menatap Sofia yang cengo mendengar pernyataan Rafael.
"Diih amit-amit. Nyesel gue nyimak dari tadi. " Kesal Sofia sambil memalingkan mukanya dari Rafael.
"Amit-amit entar jadi Amin-amin lagi loh. Lagian bener kok itu fakta yang gue bilang tadi. " Kata Rafael dengan di akhiri kekehan.
Sofia tambah menekuk wajahnya mendengar kata kata Rafael. Sedangkan Rafael sangat gemas dengan raut muka cemberut gadis di samping nya itu. Kaya kucing, gemes banget.
***
Haiii selamat malam!!
Gimana kabarnya? Pasti lagi Baik baik aja kan?
Kalo lagi dalam keadaan kurang baik baik aja, semoga diberi kemudahan dalam menyelesaikan masalahnya..Okee dadahhh
See you
KAMU SEDANG MEMBACA
Non Come Previsto (ON GOING)
Teen Fiction[16+] Gimana jadi nya Ketika orang yang sedang dekat denganmu justru menjalin kasih dengan sahabatmu sendiri? Bahkan sahabatmu sendiri yang memperkenalkannya denganmu. Dan diwaktu yang bersamaan mantan pacar sahabatmu memintamu untuk menjadi kekasih...