恶心(十三)• the dining room •

1.1K 185 11
                                    

Happy Reading

Ruang makan dibuka dengan suara gesekan gesekan peralatan makan yang digunakan. Masing masing sibuk dengan makanan mereka.

Haechan dan (y/n) sarapan bersama untuk pertama kalinya. Namun ada yang berbeda dari sarapan ini, para pelayan berdiri di samping meja makan bak pelayan kerajaan.

(Y/n) yang tidak terbiasa di dengan perhatian yang banyak pun merasa mual. Sekuat mungkin ia menahan mual, tapi wajahnya tak bisa berbohong.

"Wajah lo kok pucat?"-tanya haechan yang ada di depan (y/n)

(Y/n) hanya menggeleng sambil menutup mulutnya yang siap menumpahkan makanannya

"Sakit yah?"-tanya haechan lagi

Sekali lagi (y/n) hanya menggeleng. 1 menit 2 menit, ia sudah tidak tahan lagi.

(Y/n) langsung berlari keluar dari ruang makan dan masuk kedalam kamar mandi tamu. Disitu dia memuntahkan semua makanan yang baru ia makan tadi.

Tubuhnya menjadi lemas, wajahnya pucat, bahkan untuk mengeluarkan suara pun (y/ n) tak bisa.

"Hae—chan"- panggil (y/n) namun hanya gumaman yang dikeluarkan.

Haechan yang melihat (y/n) berlari tergesah gerah keluar ruangan langsung panik dan mengetok pintu kamar mandi.

"(Y/n)"-panggil haechan

"Lo ngga kenapa kenapa kan?!"-gedoran haechan semakin kencang

Haechan langsung membuka pintu kamar mandi yang tak dikunci itu dan mendapat tubuh (y/n) sedang bersimpuh di samping toilet.

"(Y/N)!!!"

Dengan sigap haechan langsung menggendong (y/n) dan berlari kearah kamar tamu karna itu kamar terdekat.

"Kalian sudah panggil dokter!?!!"-tanya haechan kepada para pelayan sambil menaruh (y/n) di atas kasur

"Belum tuan"-sahut salah satu pelayan

"KALIAN SEMUA TAK BECUS!"-teriak haechan

"Bagaimana aku mempekerjakan kalian!"-haechan mengambil ponsel miliknya dan menekan beberapa angka

Setelah menelfon dokter, haechan duduk di samping (y/n) sambil memegang tangannya yang dingin. Wajah cantik yang ia sukai menjadi pucat, apa (y/n) Keracunan?

"Suruh koki itu datang kesini!"-perintah haechan

Beberapa menit kemudian muncul lah seorang pria bercelemek putih dengan topi tinggi.

"Ada apa tuan memanggil saya"-ujar pria itu sambil membungkukkan badannya

"Kau!!"-haechan berdiri di depan pria itu

"Kau sengaja membedakan makanan kami karna kau menaruh racun di makanan kekasihku kan!!"-haechan mencengkram keras kera baju pria itu sampai sampai kancing paling atas kemeja itu terlepas dan hilang ntah kemana

"KAU TELAH MERACUNINYA!!"-dengan puncak amarah yang membara haechan memukul pria itu hingga pria itu mengeluarkan darah dari hidungnya.

"Bawa bajingan itu keluar, aku tidak mau melihat wajahnya lagi!!"-akhir haechan kembali ke samping (y/n)

Tak lama setelahnya baru lah orang yang di tunggu tunggu tiba, wanita berjas putih dengan tas di tangannya terlihat anggun dan berkelas.

"Tolong periksa dia dok!"-haechan mempersilahkan dokter tersebut

Dokter memeriksa (y/n) mulai dari ujung rambut hingga ujung kaki. Semuanya baik, dia tak keracunan makanan sedikitpun, alergi juga tidak ada.

"Dia dalam kondisi baik, tidak ada keracunan atau alergi"-ucap dokter itu sambil membereskan peralatannya

"Nggak mungkin, pacar saya tadi dia muntah terus pingsan pasti ada apa apa kan?!"-haechan

"Ya mungkin saja, kondisi badannya memang sehat tapi kondisi mentalnya harus di pertanyakan. Saya bukan psikolog yang bisa menentukannya, namun sebagai dokter saya jamin bahwa nona tidak ada yang perlu di khwatir kan"-dokter

"Baik lah, anda bisa pergi biar salah satu pelayan saya yang mengantar sampai depan"-ujar haechan kembali duduk di samping (y/n)

2 jam telah berlalu

(Y/n) membuka matanya perlahan, diruangan itu hanya ada dia dan haechan saja. Ia lega hanya ada mereka berdua

"Haechan"-gumam (y/n) melihat haechan yang sedang membaca buku sambil berdiri di samping rak.

Haechan menoleh

"(Y/N)"

Seketika buku yang di pegang haechan jatuh dan ia berlari ke samping kasur (y/n)

"Lo ada yang sakit? Ada yang nyeri? Gak enak badan? Pengen muntah? Atau AC nya terlalu dingin? Selimutnya ketipisan? Yang mana bilang sama gw!!"-ujar haechan khawatir

"Gw gak kenapa napa kok"-(y/n) tersenyum

"Gak, lo nih sakit. Bisa bisanya bilang gak kenapa napa"-haechan menyiritkan dahinya

"Beneran, gw tadi cuman mual karna banyak banget orang di ruang makan. Udah itu aja"-ucap (y/n) mendudukan dirinya di bantalan kasur

'Dia punya mental illness?'-batin haechan

"Lo kenapa cerita sama gw"-haechan menggenggam tangan (y/n)

Masih dingin namun tak sedingin tadi

"Gw cuman gak suka banyak orang, gw gpp"-ujar (y/n) melepaskan genggaman tangan haechan

"Lo istirahat aja, biar gw disini yang jagain"-haechan mengelus pipi (y/n) dengan lembut

"Nggak usah, gw juga nanti mau keluar ada urusan"-(y/n) menepis tangan haechan dari wajahnya

Tujuan utamanya menerima dan ikut dengan haechan bukan lah untuk bermanja manja melainkan untuk keluar dari rumah busuk bibinya.

Ia sudah muak dengan bibi jang yang memperlakukan dirinya dengan tidak manusiawi. Ntah mengapa ibunya sangat percaya dengan bibi jang.

"NGGAK BOLEH"-larang haechan

"Gw nggak minta izin sama lo buat pergi, Gw cuman mau kasih tau"-(y/n) membalikkan badannya membelakangi haechan

"Kalo kayak gitu, gw harus ikut titik nggak pake koma!"-haechan

(y/n) hanya diam, (y/n) sudah lelah yang ia cari adalah ketenangan ntah itu di rumah bibi jang atau dirumah haechan itu sama saja tidak ada ketenangan.

Dengan kesal haechan meninggalkan kamar

"mengapa dia begitu kekanak kanakan"-gumam (y/n) sambil menyelimuti dirinya 

Next.....

Love you

My innocent Sugar DaddyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang