Happy Reading
"Foto keluarga gw yang sudah hancur"-ucap (y/n)
Haechan seketika membatu. Apa tadi yang (y/n) bilang? Yang sudah hancur? Keluarga? Bahkan hal sebesar ini saja haechan tidak tau.
"Itu sangat berharga bagi lu?"-Tanya haechan
"Melebihi kehidupan gw hanya itu yang bisa gw genggam saat ini"-ujar (y/n)
Haechan membalas dengan anggukan dan langsung melanjutkan langkahnya kearah mobil di ikuti (y/n) dibelakangnya.
Mereka berdua melanjutkan perjalanan menuju rumah (y/n) lebih tepatnya neraka khusus untuk (y/n)
"Apa lu butuh sesuatu?"-tanya haechan
"Nggak, lu boleh pulang"-ujar (y/n) sambil membuka pintu mobil
"Terus lu gimana, lu gak mau ikut gw?"-tanya haechan lagi
"Oiya jemput aja gw besok di tempat kerja, gak perlu sekarang"-setelah itu (y/n) keluar dari mobil
"(Y/n) tunggu"-haechan
"Sampai jumlah besok"-haechan tersenyum kearah (y/n)
"Ya"
Setelah itu (y/n) menutup pintu mobil dan berjalan memasuki gedung apartemen. Haechan hanya memerhatikan (y/n) dari jauh.
"Banyak hal yang membuat lo menarik dan aneh disaat yang bersamaan"
~~~
(Y/n) berjalan memasuki lift. Sebenarnya apartemen yang mereka tempati terbilang lumayan atau bisa dibilang mewah.
Didalamnya ada ruang tamu yang luas, dapur yang besar dan juga beberapa kamar tidur. Namun entah karna alasan apa (y/n) dipaksa untuk tidur di ruang yang di buat khusus laundry tapi untungnya ia masih diberi kasur.
Ayah (y/n) adalah seorang perpustakawan dan ibu (y/n) adalah seorang aktris yang lumayan terkenal. Tetapi pernikahan mereka di sembunyikan dari publik karna itu dapat menggangu karir dari ibu (y/n)
karir lebih penting dari pada kejujuran.
Dari pernikahan itu mereka mendapatkan (y/n). Anak perempuan manis yang sangat cantik seperti ibunya dan pintar seperti ayahnya. Banyak orang tua iri pada mereka karna mempunyai putri sempurna seperti (y/n).
Namun pernikahan itu tidak berjalan mulus dan pada akhirnya mereka memilih untuk bercerai. Hak asuh (y/n) jatuh kepada ibunya tetapi karna ibunya sibuk dengan karirnya sebagai seorang aktris maka (y/n) dirawat oleh bibinya, yaitu bibi jang.
Ayah (y/n) sempat mempermasalahkan hal ini namun kembali lagi, ia kalah debat dengan ibu (y/n) yang berakhir hak asuh tetap ada di tangan sang ibu.
"Kehidupan ku begitu rumit"-(y/n) memencet angka 31 pada tombol lift.
Ibu dan ayah (y/n) selalu mengirim uang untuk kebutuhan (y/n), eits bibi jang selalu mengambilnya dengan alasan 'biaya hidup disini itu berat! Apa lagi kami harus menampung kaparat sepertimu'
Dahlah.
Dengan tampang dan kepribadian unik serta pemikiran cerdas, (y/n) berhasil menempati posisi visual of the goddess Aphrodite disekolahnya
Mempunyai keberuntungan di mata orang banyak namun tidak dikehidupan.
(Y/n) mulai berjalan didalam lorong menuju pintu apartemen nya. Dengan perasaan malas (y/n) menekan tombol pin dan pintu terbuka.
Dari pertama masuk (y/n) tidak melihat bibi jang yang biasanya berdiri dengan sapu lidi ditangannya.
'Ini aneh'-batin (y/n)
(Y/n) melepas sepatunya dan melanjutkan langkahnya sampai ia terhenti di ruang tamu.
"Eh (y/n)"-bibi jang menyambut (y/n) dengan senyuman
Jelas dengan senyuman karna ibu (y/n) sedang berada di situ, sipp topengnya dipilih yah bund.
"(Y/n) begitu kurus, padahal aku sudah memaksanya untuk makan banyak"-ujar bibi jang yang seakan akan sedang menjilat sesuatu yang nikmat
"(Y/n)"-ibu (y/n)
(Y/n) menghampiri ibunya dan memberi salam
"Nee eomma annyeonghaseyo"-(y/n) menunduk sejenak memberikan hormat pada ibunya
"Kau habis dari mana?"-ibu (y/n)
"Bekerja"-(y/n) berdiri sambil memainkan tangannya dan juga menundukan kepalanya
"Perbaiki sikapmu!"-nada bicara ibu (y/n) mulai menunggu
Dengan cepat (y/n) langsung mengubah sikapnya. (Y/n) dituntut harus terlihat sempurna di hadapan ibunya ataupun khalayak ramai.
"Sudah eomma bilang berapa kali, kau tidak butuh bekerja untuk menghasilkan uang. Apa yang selama ini eomma dan appa mu kirim tidak cukup hah!!"-ibu (y/n)
"Eomma-"-(y/n)
"Cukup cukup, semuanya cukup. Tapi kau tau kitakan tinggal di kota besar apalagi di kota seperti ini, pastinya membutuhkan banyak uang untuk menyanggah hidup, bukan kah begitu"-potong bibi jang dengan senyum penuh arti diwajahnya
"Eomma mengajarkan etika bukan bekerja, yang kau perlukan hanyalah belajar"-ibu (y/n) memijat pelipisnya pelan
Bagaimana jika (y/n) tidak bekerja? Ya tentu saja namanya sudah terukir diatas batu nisan dengan rapi.
"Baiklah aku hanya ingin melihat wajahmu, dan ku beri tau untuk mu jangan pernah kau memberi tau status mu kepada orang lain"-setelah itu ibu (y/n) pergi dari apartemen itu
"Hati hati dan terus lah berkarya, kami disini selalu mendukungmu"-kata bibi jang yang mengantarkan ibu (y/n) sampai pintu
Setelah kepergian ibu (y/n), bibi jang kembali melepas topengnya.
"Heh jalang!"-bibi jang berlari kearah (y/n) lalu menarik rambutnya.
"Berani beraninya kau ingin mengadu domba aku dan ibu mu, ingat kita bisa tinggal disini berkat siapa?!"-bibi jang terus saja menarik rambut (y/n)
"Ini semua berkat uang dari kedua orang tua mu. Kau bisa hidup dengan nyaman dan makan dengan enak!!"-beberapa helai rambut (y/n) sudah lepas dari tempatnya
"Jadi jika kau macam macam sekali lagi. Akan ku bakar semua pakaianmu dan foto busuk itu!!!"-kemudian bibi jang mendorong (y/n) hingga terjatuh ke lantai.
Next.....
Ilin mau nanya deh....
Kalian ada yang sama gak sih kayak ilin yang jiwa introvert sama ekstrovert nya tuh hampir imbang.Kek ilin pas itu ngetes 2 kali hasilnya dapat introvert 53% terus ekstrovert 47%
Jadi aneh aja gitu, berasa lain sama yang lain....
Ada yang sama gak sih?
Love you.
KAMU SEDANG MEMBACA
My innocent Sugar Daddy
Hayran Kurgu"mulai sekarang panggil gw d-a-d-d-y"-haechan "what?!.......gila kali lo"-(y/n) "panggil gw daddy atau gw bakalan...."-haechan tampak berfikir "bakalan apa?"-tanya (y/n) "b-bakalan ngambek"-seketika haechan memalingkan wajahnya dan memanyunkan bib...